PART 12•

49 2 0
                                        

Kayla mengembangkan senyum nya saat melihat cafe Kakak nya kini sedang ramai lalu bergegas masuk ke dalam agar bisa membantu, ia sedikit rindu membersihkan meja dan menyajikan makanan untuk para pengunjung cafe, Kayla bisa melihat dua orang yang selalu meramaikan cafe dan menjadi salah satu karyawan di cafe Kakaknya, yang satu tengah mengelap meja kotor dan yang satunya lagi tengah mencatat menu pesanan pengunjung.

Kayla berjalan pelan sambil pelan ke arah seorang laki-laki berkacamata yang tengah membersihkan meja, lalu mengagetkan orang itu.

"Dorr!"

"Ayam, ayam, ayam!" latah orang itu yang langsung berbalik sembari mengelus dada. "Astaga, Kayla. Lo ya dateng-dateng langsung ngagetin gue, abis kemana lo gini hari baru dateng?"

Kayla terkekeh lalu menunjukan kedua jarinya. "Aku sibuk, Kak Jicu."

"Sibuk sama Mil--"

Kayla membekap mulut Jicu dengan tangannya. "Jangan keras-keras dong, Kak. Kalo ada yang tau gimana? Soalnya ada temen aku tuh," gumam Kayla lalu melepas bekapannya sambil menunjuk ke arah meja yang diduduki Bella, Hana dan Cia.

"Ya kalo tau juga kenapa sih? Namanya juga orang cakep ya gitu banyak yang tau, Kay." Kak Jicu memainkan lap yang tadi ia gunakan untuk mengelap meja.

"Pokoknya jangan sampe ada yang denger."

"Kenapa sih? Takut ya kalo sampe diambil orang?" goda Jicu menoel dagu Kayla.

"Ih, tangan Kak Jicu bau terasi tau nggak?" Kayla menutup hidungnya.

"Sekata-kata lo Kay, tangan wangi gini di bilang bau terasi," cicit Jicu yang merasa tangan nya tidak bau.

"Cium aja sendiri kalo nggak percaya," celetuk Kayla sembari pergi meninggalkan Jicu dan berjalan ke ruangan Tara.

"Oh ya Kak, pesenin temen-temen aku makanan ya."

Jicu mengerutkan keningnya. "Emang bau ya?" tanyanya lalu mengendus tangannya sendiri, ia terkikik pelan saat ucapan Kayla ternyata benar. "Iya, bau terasi nya bikin gue pengen mual, hueek..."

Kayla membuka pintu ruangan Tara dan melihat Kakak nya tengah menulis pengeluaran dan pendapatan cafe di buku besar, saat menyadari ada yang masuk Tara langsung mendongak.

"Huh, Kakak pikir yang masuk si Jicu," gerutu Tara yang kini menutup buku besarnya.

"Maaf, aku nggak ketuk pintu dulu," sahut Kayla yang duduk di depan Tara.

"Nggak apa-apa, kamu langsung dari sekolah ke cafe Kakak?" tanya Tara sembari menopang dagu.

Kayla mengangguk, ia menaruh tas ranselnya di atas meja. "Yang Kakak liat, aku masih pake seragam sekolah."

"Sama Milan?"

"Nggak, aku sama Bella, Hana," jawab Kayla. "Di luar rame ya, Kak."

"Iya, Kay. Kakak seneng deh cafe kita udah banyak pengunjung nya, kamu sih baru tau, sibuk mulu sama sekolah dan Milan," celetuk Tara meledek Kayla.

"Kayla ikut seneng dengernya, Kayla bakal bantu Kakak sebisa Kay," ucap Kayla riang.

Tara mengulas senyum merasa beruntung memiliki Adik seperti Kayla. "Sekarang kamu fokus sekolah dulu, oke?"

"Oke Kak, kalo gitu aku keluar bentar ya."

"Iya, temen kamu jangan lupa di pesenin makanan Kay."

Kayla menggangguk lalu berjalan keluar dari ruangan Tara dan menghampiri sahabat nya dan Cia.

"Kay, karyawan lo satu ini harus di koreksi deh kayaknya, apa Kakak lo salah seleksi nih kebanyakan ngomong. Pusing gue dengernya."

Kak Jicu cengengesan menatap Kayla. "Kak Jicu lagi menjelaskan menu-menu sama Bella yang cantik ini, Kay."

Milan & KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang