PART 15•

41 2 0
                                    

Seperti biasa, Kayla selalu menunggu bus di halte dekat sekolah, ia duduk bersama dua siswi yang juga satu sekolah dengannya tapi Kayla tidak tahu nama mereka siapa. Saat dari kejauhan ia melihat mobil mewah Milan yang keluar dari gerbang sekolah menuju ke arahnya, Kayla menundukan kepalanya, pasti laki-laki itu pulang bersama Jessy.

Kayla menunduk sembari memainkan kakinya, ia meghembuskan napas beratnya. Mengapa bus nya belum datang juga, padahal sudah sejak tadi ia menunggu, ikut dengan mobil Hana pun rasanya Kayla tidak mau karena memang berlawanan arah dan jarakn rumahnya dan rumah Kayla cukup jauh, belum lagi Hana harus mengantarkan Bella pulang.

Ia mengerutkan keningnya saat melihat ada sepatu yang berdiri di depannya, bukankah itu sepatu milik Milan.

"Nggak capek nunduk terus?"

Kayla langsung mendongakan kepala nya dan betapa terkejut nya melihat Milan yang sudah berdiri di depan nya. Ia menoleh ke arah samping kanan nya dan keningnya mengerut dengan tatapan bingung karena tidak melihat dua orang siswi yang tadi duduk bersama nya mununggu bus datang.

"Kamu kenapa ada disini, Lan?"

"Culik kamu."

"Aku pik--"

"Kamu pikir pasti aku pulang sama Jessy, iya kan?"

Kayla mengangguk. "Maka nya tadi aku nun---"

"Kamu nunduk karena cemburu liat aku pulang sama Jessy." Milan lagi-lagi memotong ucapan Kayla. Ia menarik satu tangan Kayla untuk berdiri.

"Ngapain cemburu.." Kayla menggantungkan ucapan nya lalu tersenyum tipis menatap Milan. "Kalo kamu cinta nya sama aku, emang dia bisa apa?"

Milan menahan senyumnya saat Kayla mengulang ucapan yang tadi di sekolah ia ucapkan pada Kayla. Ia mengacak rambut gadis itu lalu mengajak Kayla masuk ke dalam mobil nya. Milan membukakan pintu untuk Kayla dan melindungi kepala gadis itu agar tidak terbentur atap mobil nya, lalu ia berjalan ke arah jok pengemudi dan masuk ke dalam nya.

Melihat Kayla yang belum memakai sabuk pengaman membuat Milan mengambil sabuk pengaman itu dan memakaikan di depan tubuh Kayla, membuat jarak wajah Milan dan Kayla sangat dekat.

Jantung mereka berdua sama-sama berdegup kencang saat mata Milan dan Kayla beradu pandang. Sadar dengan Kayla yang sedikit risih membuat Milan berdehem untuk melegakan tenggorokan nya yang sedikit tercekat. Ia kemudian dengan cepat memasang sabuk pengaman itu dan duduk dengan posisi semula.

Milan pun menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang, mengapa tiba-tiba suasanya menjadi canggung dan awkward seperti ini.

"Kamu mau pulang kemana?" tanya Milan memecah keheningan.

Kayla menoleh sembari menutup mulutnya yang menguap. "Aku mau ke cafe dulu Lan."

"Kamu ngantuk? Kalo gitu tidur aja, nanti aku bangunin."

"Nggak kok, aku nggak ngantuk."

Milan hanya mengangguk dan membawa mobil nya ke arah jalan menuju tempat yang Kayla minta, ia bingung harus bertanya apalagi saat ini. Kayla pun yang biasanya senang berceloteh kini hanya diam sembari menatap ke arah luar jendela mobil nya.

Dan demi apapun rasanya Milan tidak ingin melepaskan Kayla.

Setengah jam berkendara dengan suasana hening, akhirnya mereka sampai di Kay's cafe, Milan memberhentikan mobil nya di depan cafe milik Tara. "Udah sampe, Kay."

"Kay," tidak ada sahutan apalagi pergerakan dari gadis itu, ia mendekatkan wajahnya dan ia tersenyum saat melihat gadis itu yang ternyata tertidur pulas, pantas saja. Padahal tadi di awal bilang nya tidak mengantuk.

Milan & KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang