PART 5 •

62 4 0
                                    

Jam istirahat yang baru saja berbunyi membuat para siswa beramai-ramai keluar kelas, tapi tidak sama halnya dengan Kayla yang masih betah bersama Hana dan Bella di dalam kelas, bedanya Kayla tengah mengerjakan PR nya yang tadi di berikan guru Biologinya sekaligus di sekolah, sedangkan Hana tengah memainkan ponsel nya dan Bella tengah berdiri sambil bergerak-gerak seperti cacing kepanasan.

"Aduh, Kay. Buruan udah di ujung banget nih," sahut Bella yang sudah tidak tahan karena menahan buang air kecil sejak tadi.

"Tanggung, aku masih ngerjain tugas, Bell. Kamu minta temenin Hana aja, ya?" usul Kayla.

Bella meringis. "Rajin banget sih Kay? Kan bisa PR nya di kerjain di rumah."

Hana menatap Bella yang tengah berdiri disamping Kayla. "Lo ke toilet sendiri aja kenapa sih? Manja banget."

"Nih anak bener-bener ya, udah nggak mau nemenin, pake bilang manja lagi, nggak tahan nih gue," ucap Bella mendelik sebal kearah Hana lalu kembali meringis.

"Udah ayo, tapi nanti lo traktir gue makan mie ayam lima mangkok di Pak kumis ya!" Hana menarik paksa lengan Bella.

Bella melebarkan matanya saat mendengar ucapan Hana. "Heh, lo meres apa gimana?! Kayla tolong gue, Kay!"

"Kay, gue tunggu di kantin," pekik Hana mengabaikan ucapan Bella.

Sementara Kayla terkekeh melihat Bella yang ditarik-tarik oleh Hana keluar kelas. Ia pun kembali melanjutkan mengerjakan tugasnya yang tadi diberikan oleh guru Matematikanya, menurutnya selagi ia bisa kerjakan sekarang, kenapa harus nanti.

Lima menit Kayla sudah menyelesaikan tugasnya. Ia pun membereskan peralatan tulis yang berserakan di meja, setelah itu ia keluar kelas, berniat menyusul Hana dan Bella sekaligus mengisi perutnya yang sudah keroncongan.

"KAYLAAA!"

Kayla menutup telinganya saat mendengar teriakan keras yang memanggil namanya, ia menghela napas lalu berbalik badan, Kayla melihat Jessy yang tengah berdiri didepan kelasnya sambil menyuruh Kayla untuk mendekat.

''Mau apalagi sih Jessy?'' batin Kayla mulai tidak enak.

"Sumpah! Lama banget jalan lo, mirip kura-kura," cibir Jessy sambil menatap Kayla sinis.

"Ada apa?"

"Kalo gue nyuruh cepet tuh ya harus cepet jangan males-malesan jalan nya!" Jessy menunjukan wajah nyolotnya.

"Iya, maaf."

"Maaf maaf! gih lo masuk kelas gue, di mejanya Ranti ada kamus, lo simpen di perpustakaan," suruh Jessy sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kamu punya dua tangan sama dua kaki, kenapa nggak kamu aja yang bawa dan nyimpen kamusnya di perpus."

"Kalo ada lo kenapa harus gue sendiri? Bukannya sesama manusia itu harusnya saling membantu, ya?" tanya sinis Jessy sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi kamu selalu nyuruh aku, Jessy. selagi kamu bisa kenapa nggak ngelakuin itu sendiri."

"Nggak bisa!" sahut Jessy tegas, ia tidak akan mau yang namanya merepotkan diri sendiri. "Kamus nya ada lima."

"Lima kamus, kamu pikir itu nggak berat?" tanya Kayla sedikit kaget, Jessy sudah benar-benar keterlaluan.

"Kan gue nyuruh lo, ya mana gue tau bawa lima kamus itu berat atau nggak, udah sana-sana." Jessy mendorong bahu Kayla agar mengambil kamus nya di dalam kelas.

"Iya, aku bawa." Kayla menghela napas panjang, ia masuk kedalam kelas Jessy dan mengambil setengah kamusnya, rasanya pasti berat jika harus membawa semua.

Milan & KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang