28. Perkembangan

1.3K 158 1
                                    

Masalah yang awalnya terlihat buram, kini mulai menunjukan titik terang. Semua tergambar dengan jelas. Semua orang yang berkaitan telah mengetahui masalah tersebut. Terutama Lauren.

Hyeji yang telah menutup kasus keluarga  kakaknya sendiri yaitu keluarga Robert, terpaksa membahas kembali kasus tersebut ke meja hijau.

Jujur dirinya sangat stress saat mendengat pernyataan Doyoung didepan semua orang yang berkaitan.

Lauren, Mark, Hyujin, Jisoo, semua anggota Kisains beserta orang tuanya berbondong-bondong datang untuk membicarakan hal tersebut secara baik-baik.

Kenapa mereka semua ikut terlibat? Apa hubungan para orang tua Kisains dengan kasus tersebut?

Mari kita bahas ini terlebih dahulu :

- Ayah Renjun dan Revi adalah seorang dokter psikologis. Dialah yang selama beberapa hari kedepan bertugas menjaga kondisi mental Lauren.

- Ayah Chenle seorang komandan polisi yang langsung turun tangan menangani kasus tersebut.

- Ibu Jaemin dan Jisung adalah seorang Jaksa. Sedangkan ayahnya teman sesama Jurnalis dengan Hyujin.

Cukup jelas? Posisi mereka disini tentu dibutuhkan. Dan yang terpenting, mereka secara suka rela menangani kasus tersebut dengan mengatas namakan Kekeluargaan.

-mari kembali ke narasi-

Saat itu kondisi Lauren sempat menurun drastis. Dia benar-benar depresi. Maka dari itu Ayah Renjun ikut turun tangan menjaga kondisi Lauren.

Sementara yang lain sedang sibuk mengoyak kembali kasus pembunuhan keluarga Robert yang sempat tertimbun.

-skip-

Hari demi hari terlewati. Bukti semakin jelas dengan adanya bukti yang konkrit. Rekaman cctv rumah sakit dan kantor Namjoon, kesaksian dokter, kejujuran Doyoung serta bukti autopsi. Semua sudah jelas. Kasus mulai sampai pada penghujung. Keadaan pun semakin lama semakin membaik.

Tapi tidak dengan Lauren. Semakin hari keadaannya justru semakin parah. Tubuhnya seakan tak bertenaga, wajahnya yang semakin pucat dan matanya yang terus memancarkan kekosongan.

Membuat Haechan tanpa hentinya terus disisi Lauren tanpa jeda satu detik pun. Bibirnya yang kelu tanpa hentinya melafalkan kata "MAAF". Hanya itu yang dapat ia lakukan untuk saat ini.

Tidak jauh berbeda dengan Lauren, Haechan juga mengalami hal yang sama. Mesiki ia berusaha terlihat tegar dihadapan teman-temannya.

Haechan yang humoris berubah menjadi dingin. Tidak ada lagi kata candaan, tidak ada lagi kegaduhan yang mengundang gelak tawa untuk semua orang, tidak ada lagi pekikan khas dari suaranya yang melengking.

Semua seakan lenyap. Haechan menjadi lebih tenang. Sangat tenang. Seakan dirinya yang dulu ceria, kini sudah terkubur sangat dalam.

Entah hal ini pantas atau tidak untuk ia utarakan. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Dia tidak bisa menolak kenyataan bahwa saat ini ia "MEMBENCI AYAHNYA SENDIRI!". Miris memang. Walaupum itu hal yang tabu bagi semua orang, tapi ia tidak bisa mengelak dari kenyataan tersebut.

Sedankan para anggota Kisains tanpa hentinya mendampingi Mark, Lauren, Haechan dan Shofie. Mereka benar-benar sepeti keluarga.

Bahkan saat mengetahui berita tersebut, semuanya ikut meneteskan air matanya. Melampiaskan rasa kekecewaan dan ketidak sangkaan atas apa yang terjadi. Karna yang selama ini mereka tau, Namjoon sudah sepeti sosok seorang ayah bagi mereka. Sama ceperti Haechan, ia juga seorang yang humoris dan terbilang konyol.

Namun saat semua bukti terkuak, seakan mereka melihat orang lain pada diri kedua orang tersebut. Tentu saja Haechan dan Namjoon. Baru kali ini anggota kisains melihat sosok Haechan yang sedingin ini.

Yang biasanya selalu berkata hal yang tidak penting sama sekali, kini berubah menjadi pendiam dan berbicara seperlunya. Bahakn bisa dibilang hanya saat kepepet ia akan mengeluarkan suaranya.

Bagai mana sengan Mark? Shofie? Dan Jisoo?

Mark juga mengalami hal yang sama sepeti Haechan ia menjadi lebih pendiam. Bahkan ia dan Haechan sempat mengalami kecanggungan. Ia juga yang paling sibuk ikut turun tangan membantu Hyeji mentelesaikan kasus tersebut.

Shofie tampa hentinya menitihkan air mata. Dan terus mengurung diri. Jika Jeno tidak berusaha untuk membujuk Shofie, ia pasti tidak akan keluar rumah.

Sedangkan Jisoo sempat berkali-kali pulang pergi ke rumah sakit karna kondisi kesehatannya yang naik turun. Namun saat ini kondisinya semakin membaik dan bahkan ia turut membantu pekerjaan Hyeji.

-skip-

"Semua bukti sudah lengkap. Sidang akir akan dibuka lusa besok. Kamu serius mau bantu aku? Kamu gak perlu maksain diri Jis" ucap Hyeji ragu sedankan Jisoo hanya mampu tersenyum hambar dan mengangguk dengan yakin.

"Lagi pula aku sama Namjoon udah cerai" jawan Jisoo menenangkan.

Walaupun sebemarnya ia belum yakin akan rela menerima kenyataan pahit tersebut. Yaitu, melawan dan menjatuhkan  suam- bukan! Mantan suaminya sendiri. Tapi ia percaya bahwa yang ia lakukan adalah hal yang benar.







-tbc-

Sabar ya...
Bentar lagi ending kok..
Btw maaf yaa bahasanya aku rubah jadi baku.
Karna kan gak enak aja gitu kalo nyeritain hal serius tapi pakek bahasa keseharian. Apa lagi bahasa receh kyk Haechan :D
Ya gak sih?

✔ INDIGO ? [THE DEFENSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang