1. THE DARK MEMORIES

3.6K 290 4
                                    

22. 02 am.
Toronto - Canada

KRIEETTTT

Suara pintu menggema di seluruh sudut rumah Lauren. Lauren baru aja pulang dari les. Ujian kenaikan kelas udah tinggal dua minggu lagi. Jadi jadwal belajarnya juga semakin diperpadat.

Keadaan rumah yang gelap gulita bikin suasana rumah Lauren yang luas, jadi lebih serem dari biasanya.

"Mom.. dad, I'm Home..!" Gak ada yang nyaut.

"Pada kemana ya?" Gumam Lauren.

Tiba-tiba cahaya kecil dateng nyanperin Lauren beriringan dengan lantunan suara merdu.

Happy birthday to you..
Happy birthday to you..
Happy birthday
Happy birthday.....
Happy Birthday to you...

"Yeeeeyyyy selamat ulang tahun sayang. Wish you all the best" kata seorang perempuan cantik yang biasa Lauren sebut Mom.

"Selamat ulang tahun Lauren. Anak Daddy udah dewasa ya.." kata seorang pria tampan yang nyebut dirinya Daddy.

"Thank You Mom.. Dad.." Lauren terhura.

"Loohh kok anak Mom malah sedih? Tiup dulu nih lilinnya, biar sedihnya ilang". Kata Ny. Robert.




1













2













3














Fffffttttttt....







Ruangan yang cuma diterangin sama cahaya lilin seketika gelap gulita saat lilin ditiup.




















DOOOORRRRR!!!
















Bersamaan dengan meredupnya lilin. Suara nyaring dari senapan tiba-tiba mengema di setiap sudut ruangan.

Lauren yang kaget spontan nutup kupingnya rapet-rapet. Dia berniat buat meluk Bundanya. Tapi nihil. Gak ada siapapun atau apapun yang bisa dia pegang.

Lauren ngerayap ke tembok buru-buru nyari dan nyalain saklar lampu. Sedetik setelah lampu nyala. Mata Lauren membulat. Seketika kakinya kehilangan tenaga buat berdiri.

Tn. Robert udah terkapar tanpa nyawa dengan darah yang terus ngalir dari dadanya. Begitu juga dengan Ny. Lauren yang udah tergeletak di lantai dengan simpahan darah yang ngalir dari perutnya akibat terkena tusukan pisau.

Pandangan Lauren kosong. Ngeblank. Satu-satunya ysng terbesit di otak Lauren : 911. Dia buru-buru ngambil ponselnya dan ngetik tiga digit nomor dengan tangan yang masih gemeteran.

"Halo? Ada yang bisa kami bantu?" - suara dari sebrang.

"Tolong Saya... Jl. Dandelion Blok.D No. 106". Lirihnya.

"Mohon bersabar.. kami dalam perjalanan menuju lokasi sekarang".

Tuutt... (sambungan terputus)

Tatapan Lauren masih kosong. Segalanya masih susah buat dicerna dalam otaknya. Sekali lagi Lauren ngeliat sekeliling rumahmya. Mayat orang tuanya, kue ulang tahun yang udah ancur gak karuan, darah dimana-mana. Sekarang Lauren ngeliat tubuhnya sendiri. Seragamnya yang masih bersih tanpa noda sama sekali. Air mata yang awalnya ngalir pelan-pelan sekarang mulai deres.

Gak lama. Suara sirene mobil polisi mulai kedengeran di halaman rumah. Polisi dateng sambil bawa senjata api dengan langkah terburu-buru. Polosi nyamperin Lauren pas ngeiat Lauren yang udah gak karuan di sudut ruangan.

"Anda baik-baik saja?" Kata Pak Polisi.

Lauren gak bisa jawab karna isak tangisnya yang terlalu kuat. Dia megangin dadanya yang mulai sesek dan sakit.

"Tolong bawa gadis ini ke dalam mobil" kata si pak polisi.





-Tbc-







Gue yang ngetik
Gue juga yang dedegan 😂😂

✔ INDIGO ? [THE DEFENSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang