8

1.1K 156 25
                                    

Irene mencuci sayuran di wastafel. Ia melirik jam dinding sambil bergegas menggerakkan cepat tangannya memotong sayuran itu.

Hanya tinggal 25 menit lagi, Wendy pasti bangun. Irene bergegas cepat untuk masak. Jangan sampai setelah sang suami bangun, masakan nya belum siap!

----

" Woaamm~~" Wendy menguap sambil bangkit dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya sambil meraih hp di atas nakas dengan rambut yang sangat super berantakan.

" Sayang?" Panggil Wendy sambil merundukkan kepalanya dan sesekali ia mengedipkan matanya.

" Sayang?" Panggil Wendy lagi di saat Irene meletakkan mangkok sup di meja makan.

" Mhh!?" Dehem Irene yang meraih air putih di pantry dan ia dengan cepat melesat masuk ke kamar.

" Ini." Irene memberikan nya pada Wendy. Kemudian ia sodorkan obat vitamin pada suaminya.

Wendy memasukkan vitamin itu ke mulutnya, kemudian ia langsung meminum air putih sampai habis.

" Mandilah. Habis itu sarapan." Kata Irene meraih sodoran gelas dari Wendy.

Wendy mengibaskan selimut ke samping. Ia ingin berdiri dari atas kasurnya.

" Sekarang sudah siang. Tidak ada jadwal?" Wendy memberi gelengan sambil merunduk karena mata masih sangat berat untuk terjaga.

" Yaudah, mandi sekarang habis itu kita sarapan." Wendy mengangguk. Ia bangkit dari duduknya ingin ke kamar mandi seraya dengan Irene yang keluar dari kamar lagi menuju dapur.

***

Suasana sarapan pagi seperti biasa, tidak ada hal istimewa di antara Wendy dan Irene. Sesekali Wendy melirik Irene sambil menepikan rambut sang istri ke belakang telinga.

" Bagaimana Rose?" Tanya Wendy.

Irene berhenti menguyah.

" Dia marah sekali padaku." Jawab Irene sambil menatap sendu ke depan.

Wendy diam melihat Irene. Ia juga nampak bersalah pada Irene.

" Katakan saja pada mereka." Ucap Wendy membuat Irene menoleh pelan melihat nya dengan wajah kaget.

" Hajima!" Tolak Irene.

" Terus bagaimana? Ini masalah kita Irene. Jangan sampai member lain kena masalah hanya karena dirimu." Irene sekarang bungkam. Ia menoleh ke depan lagi dengan mata yang getar karena menahan rengekannya.

Wendy membuang nafas kesalnya. Ia merunduk sambil memegang pelipisnya itu.

" Padahal yang tau Rose. Tapi...kenapa serasa seperti netizen..?" Ucap Wendy.

" Sudahlah. Katakan saja pada yang lain. Jangan menyembunyikan nya lagi. Ini akan jadi masalah besar untuk Red Velvet." Kata Wendy sambil mengelus kepala Irene pelan.

Irene diam saja. Dia merunduk menatap makanannya seraya dengan Wendy yang kembali melanjutkan makannya sambil sesekali melirik Irene di sebelah.

***

Cup! Wendy mencium pipi sang istri. Irene tersenyum menatap Wendy yang menatap dirinya sambil memakai kacamata hitamnya itu.

" Aku pergi dulu.." Wendy mengangguk. Irene kemudian keluar dari mobil Wendy dan masuk segera ke dalam dorm RV seraya dengan mobil Wendy yang pergi dari sana segera.

Ceklek! Pintu terbuka. Semua orang menoleh melihat Irene dengan senyum lebar di sana. Tidak dengan Rose yang diam saja menatap tv di depannya.

" Kapan kalian sampai?" Tanya Irene.

Fell The Heart ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang