EDISI APRIL : IRENE

1.1K 153 23
                                    

Ctang! Irene terbangun kejut. Ia menarik lagi selimutnya karena saat matanya terbuka, suasana kamarnya gelap sekali.

" Kok mati?" Gumam Irene karena dia tau kalau sebelum tidur, lampu kamar tidak ia matikan tadi.

Irene takut kegelapan!!!!

Ctang!!!!

" Ahk~~~" Irene merengek tangis saat mendengar suara benda jatuh di depan kamarnya.

Tangan Irene meraih hp di atas nakas. Ia segera menghidupkan layar hp sambil keluar dari dalam selimut untuk menghidupkan lampu.

Tek!tek! Irene tekan sakelar lampu beberapa kali.

" Loh? Mati!?" Ucap Irene sambil sesekali melihat ke belakang karena takut jika benar-benar ada hantu di dekatnya.

" Ahhhkkk~~ sayang~~" Tangis Irene sambil memanggil Wendy. Padahal dia tidak sedang berada di apartemen. Melainkan di dorm Red Velvet.

Brakk!!!!!

" Ahhhkkk!!!!" Teriak Irene dan langsung menutup matanya karena takut.

" Happy birthday Unnie!!!!!!!" Teriak para member membuka pintu kamar Irene seraya dengan seluruh lampu dorm hidup kembali.

" Happy birthday Unnie.... happy birthday Unnie..~~~" Mereka bernyanyi sambil tertawa mendengar tangisan Irene karena dia benar-benar parno dengan kegelapan. Tapi ia masih bisa meniup lilin walau tangisan yang sudah terseduh-seduh membuat dirinya tidak bisa tertawa.

" Yeayyy!!!!" Seru Joy dan Yeri saat lilin sudah di tiup Irene.

" Gomawoyo..." Ucap Irene dan sambil mengusap air matanya.

" Uhhhh~~~" Jisoo peluk Irene dengan wajah yang iba karena merasa bersalah sudah membuat Irene takut setengah mati tadi.

Rose memegang kue ulang tahun Irene. Ia menyuruh Joy memberikan pisaunya agar Irene memotong kuenya itu.

" Loh? Ini kok kebalik?" Tanya Irene kesal melihat umurnya yang ke 28 malah jadi 82.

" Mianhe Unnie. Jisoo Unnie yang melakukannya tadi." Jawab Yeri sambil tertawa melihat Jisoo memberikan senyum tanpa dosa.

" Joengmal!" Gerutu Irene sambil menyuapi Jisoo sesuap kue.

" Palli Rose-ah.." Panggil Irene dan Rose menurunkan kuenya sambil membuka mulut saat suapan Irene melayang masuk ke mulutnya.

" Joy Yeri." Kedua maknae ini langsung mendekati Irene.

" Gomawo....." Ucap Irene lagi.

" Ne Unnie~~" Jawab mereka dan langsung mencium pipi Irene bergantian dengan cepat.

" Yakkss!!" Ucap Irene yang mengusap kedua pipinya dan hanya di tawai oleh member karena mereka tau, Irene sangat geli kalau membernya memberikan ciuman padanya.

Drrtt!!! drrtt!!!! Hp Irene berbunyi di saat para membernya sibuk makan kue di dalam kamar Irene.

Irene tersenyum lebar melihat panggilan sang suami.

" Hallo sayang?" Mereka melirik Irene sambil tersenyum kecil.

" Happy birthday Joohyun-ah..."

" Nee gomawo baby. Apa hadiah mu? Aku menginginkan sesuatu." Pinta Irene dengan wajah imutnya yang keluar itu membuat tawa tertahan para member sambil makan.

" Kamu maunya apa?"

" Apapun?"

" Nee... apapun yang kamu mau, akan aku turuti."

" Emhh....." Irene melirik para membernya yang sesekali mengintip Irene. Senyum jahil Irene timbul. Ia menoleh ke depan lagi sambil tersenyum manis.

" Makkaḷannu māḍōṇa." Kata Irene membuat para member menyerngitkan dahi karena tidak tau apa yang di bilang Irene tadi.

Sampai Jisoo mengangkat sekilas kepalanya bertanya pada Rose yang ahli bahasa. Rose tidak tau. Otaknya mentok sekarang untuk menerjemahkan omongan Irene.

" What?" Kejut Wendy sambil terduduk di sofa sambil tersenyum kecil menatap ke depan.

" Bayasuvudilla? Nānu matte nim'ma sparśavannu anubhavisalu bayasuttēne." Jelas Irene sambil melirik senyum membernya yang sudah linglung sekali dengan percakapan Irene pada Wendy.

" Mwoya!? Kenapa Irene Unnie memakai bahasa kanada!? Mana ngerti!!!!!!" - Jisoo, Rose, Joy, Yeri.

Irene tersenyum senang. Dia tau kalau membernya ini tidak akan mengerti apa yang dia bicarakan nya pada Wendy yang sudah menahan tawa karena permintaan Irene ini.

" Hehe... Aku akan telponan seperti ini saja dengan Wendy di saat ada mereka..." Batin Irene.

***

" Hyung, ada apa?" Tanya Seulgi yang melihat Wendy tersenyum sendiri sedari tadi sambil melihat Lisa dan Jennie sibuk bermain PlayStation.

" Ani....aku hanya mengingat Lisa saja saat menggoda Rose." Bohong Wendy dan Seulgi mengangguk sambil tersenyum lagi melihat ke arah Lisa dan Jennie yang sibuk bercekcok.

Wendy tersenyum lagi di belakang Seulgi. Mengingat permintaan Irene tadi.

*Saat di telpon*

" Kamu maunya apa?"

" Apapun?"

" Nee... apapun yang kamu mau, akan aku turuti."

" Ayo bikin anak sayang."

" What?"

" Tidak mau? Aku ingin merasakan sentuhan mu lagi."

........

Wendy memalingkan wajahnya ke samping. Dia lantas memejamkan matanya sebentar sambil sesekali komat-kamit tidak jelas.

" Ada apa dengannya sekarang? Buat anak!?"













Meski terlambat, tapi author Update aja lah dari pada nggak✌️

Fell The Heart ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang