.
.
.
Taehyung menyerengai iblis, usai Hyera mengatakan setuju untuk menjadi pesuruhnya. Sedangkan Jimin yang berada di sana terkejut tentunya. Padahal sebelumnya ia yakin Hyera tak akan semudah itu menyerah.
"Kau yakin? Kau sudah memikirkannya baik-baik?"
"Ya. Jadi cepat kembalikan toko Itu!"
"Kau pikir semudah itu? Menjadi budak ku tidaklah semudah itu."
Hyera mendengus gusar. "Cukup katakan---apa saja yang harus ku lakukan selama aku jadi budakmu!"
"Well, aku akan langsung ke inti. Jadi, kau harus menuruti semua perintah ku, jika membantah aku akan langsung menarik toko itu kembali. "
Baiklah, sepertinya itu tidak akan mudah.
Taehyung duduk di sisi meja, sambil melipat lengannya dengan angkuh. "Dan perihal Toko, Kau harus membayarnya."
Hyera melotot kaget. "Yak! kau gila!? Aku t--"
"Harga toko itu senilai 50 juta, dengan menjadi budak ku dalam sehari ku anggap kau telah menyicil toko itu. Anggap saja kau kubayar tiga ratus ribu perharinya, jadi sebaiknya kau harus cepat dalam memenuhi perintahku jika ingin terbebas dariku."
Hyera terperangah. Astaga, ternyata Taehyung masih saja mempermainkan dirinya. Sumpah mati Hyera sangat marah, jika dibolehkan ia ingin merobek wajah lelaki di depannya itu.
"Bagaimana, mau tidak? "
Hyera masih diam dengan wajah memerah akibat menahan amarahnya. Ini gila, Hyera benar-benar tak habis pikir akan jalan pikiran Taehyung. Mengapa dia bisa setega itu terhadapnya?
Apa sebegitu fatal kah kesalahan Hyera terhadap pemuda arogan tersebut?
"Kau benar-benar bajingan!"
Mendengar umpatan untuknya, Taehyung mengedikan bahunya sambil tersenyum simpul.
"Yeah, you know me so well. Kalau tidak mau sih tidak apa, tapi jangan harap toko itu akan kembali ke tanganmu."
Hyera termenung untuk mempertimbangkan persyaratan Taehyung. "Baiklah aku terima. Tapi ijinkan aku menjual toko itu, aku berjanji aku tidak akan kabur."
Sebelah alis Taehyung terangkat.
"Menjualnya? Kau meminta toko itu, tetapi kau malah akan menjualnya. Kenapa?"
"Bukan urusanmu. Yang jelas, aku terima persyaratan itu jika kau ijinkan aku menjualnya!"
Taehyung nampak berpikir sejenak. "Baiklah kalau begitu. Karena kau berencana menjualnya, mulai sekarang kau berhutang padaku. Ingat kau sudah berjanji untuk tidak kabur. Jika itu sampai terjadi, aku tak akan segan untuk mengejarmu sampai ujung dunia sekalipun!"
Hyera meneguk salivanya takut. Perkataan Taehyung membuatnya merinding.
"Iya oke. Aku bersumpah!"
"Baiklah, jadi Deal?" Taehyung mengulurkan tangannya. Hyera yang dilanda keraguan besar perlahan mengangkat tangannya.
Ingat, ini demi kesembuhan Ayah.
Buang dulu egomu Kang Hyera!
Tidak apa jika jadi budaknya, toh hanya sementara. Yang penting kau bisa menjual toko itu!
Hyera bermonolog dalam hati.
Pada akhirnya, Hyera pun menjabat tangan lelaki tampan itu. Lalu Ia memejamkan erat matanya, mencoba menahan segala keraguan maupun ketakutan dalam hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD [KTH]
FanfictionHyera tidak pernah tahu jika berurusan dengan Kim Taehyung yang tak lain anggota geng berandalan di sekolahnya, dapat membuat hidupnya semakin sulit. Parahnya, dia juga harus ikut terseret dalam urusan geng berandalan itu, sehingga membuat hidupnya...