Hello para kesayangan ku'-'/
Sistem kebut, wajar kalo nemu Typo :(
Selamat membaca^^
.
.
.
Tepat pukul tujuh pagi, Taehyung terbangun akibat mendengar bunyi gaduh yang menggangu tidur nyenyaknya. Perlahan ia pun membuka kedua maniknya, mengamati tempat di sekelilingnya yang nampak tidak seperti kamarnya.
Hingga ketika ia bangkit dan mengamati tempatnya sekarang, Taehyung pun baru ingat jika dari semalam ia tidur di rumah Hyera. Ia pun menolehkan kepalanya lalu menemukan Hyera dan juga ibunya sedang ada di dapur.
Ia tersenyum. Perasaan hangat menyertai dirinya lagi. Kemudian Taehyung memutuskan beranjak untuk menghampiri mereka.
"Loh, kau sudah bangun?" Taehyung mengiyakan perkataan Hyera.
"Pasti kami berisik ya, sampai kau terbangun. "
"Eh, tidak kok Bi. Aku memang ingin bangun. "
"Yasudah kalau begitu bersihkan dulu wajahmu, lalu sarapan bersama kami."
"Baiklah." Taehyung beranjak dari sana, sebelum itu ia menyempatkan untuk mengabari pak Choi dengan mengiriminya pesan. Sekalian dia ingin minta di bawakan baju ganti.
--
Selang beberapa saat. Setelah menyelesaikan sarapan, Taehyung yang semula bingung harus melakukan apa, memutuskan untuk membantu Hyera mencuci piring. Gadis itu sih senang karena pekerjaannya akan lebih cepat. Namun di saat itu pula kegugupan melandanya.
"Setelah piring ini di beri sabun, harus ku apakan lagi?" Tanya Taehyung memecah keheningan. Hyera pun tersenyum maklum karena Taehyung mana pernah mencuci piring.
"Langsung bilas saja dengan air. Caranya seperti ini." Ujarnya sembari mencontohkan.
Maka dengan telaten Taehyung pun membilas piring-piring di sana. Mengabaikan Hyera yang sendari tadi menatapnya intens.
"Taehyung?"
Sang pemilik nama terkesiap, kemudian menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Ada apa?"
"T-tidak ada. " Hyera membuang muka.
"Ada apa, hm? Katakan saja."
"Mengenai Cafe... Apa kau---"
"Tenang saja, Cafe itu akan tetap di buka. Tidak peduli ayahku akan melarangnya. "
"Jadi Cafe itu benar-benar akan dibuka? K-kau yakin akan itu?" Hyera menunduk, merasa bersalah karena telah membuat Taehyung dan ayahnya berselisih.
"Itu tergantung padamu. Kau sendiri juga belum menandatangani kepemilikan Cafe."
"I-itu karena aku..."
"Kau masih meragukan ku, benar?'
Hyera pun membisu. Fakta jika dirinya ragu terhadap kebaikan Taehyung memang lah benar. Ia takut Taehyung melakukan semua itu semata-mata karena rasa bersalahnya. Ia beranggapan itu sama artinya dengan tidak tulus membantunya.
"Aku tulus melakukan semua itu. Lupakan aku yang memperlakukan mu dulu... Mari kita mulai membangun hubungan yang lebih baik. " Ujarnya seolah tahu apa yang sedang di pikirkan Hyera.
Gadis itu pun tertegun. Untuk melupakan semua kelakuan Taehyung dulu memang sulit. Namun melihat kesungguhan Taehyung membuat hatinya bergetar. Ia juga tidak menemukan celah kebohongan dalam sorot mata tajam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD [KTH]
FanfictionHyera tidak pernah tahu jika berurusan dengan Kim Taehyung yang tak lain anggota geng berandalan di sekolahnya, dapat membuat hidupnya semakin sulit. Parahnya, dia juga harus ikut terseret dalam urusan geng berandalan itu, sehingga membuat hidupnya...