Empat

51 8 1
                                    















































Mark memasuki kafe dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mark memasuki kafe dalam diam. Matanya melirik sekeliling, berusaha mencari sahabat Jiyana yang katanya mau ketemu dia hari ini. Dia melangkah masuk dengan pelan dan langsung menemukan keberadaan Windy bersama dua orang cewek lainnya. Mungkin itu temannya, Mark juga gak penasaran. Dia mendekat, menaruh tangannya didalam sweater kuning dengan gaya sok keren.

"Gue faham Nayna udah buat salah. Tapi bisa gak sih lupain semuanya? Ini bukan salah Nayna sepenuhnya."

Langkah Mark semakin memelan, apalagi begitu mendengar salah satu dari dua cewek dihadapan Windy berbicara. Dari mukanya Mark bisa lihat gak ada keramahan, gak mungkin mereka teman kalau Windy terlihat dipojokkan begitu.

"Kalau kak Bagus selingkuh bukan salahnya Nayna, itu salah kak Bagus dan salah lo juga gak bisa jaga pacar lo dengan baik."

Ini tuh yang di pojokkin Windy tapi dia yang panas kenapa deh. Terus Windy juga, udah jelas-jelas disalahin bukan bela diri malah diem aja begitu. Maunya apa sih cewek itu?

"Gini loh kak, bukannya gue gak sopan tapi jangan terus-terusan salahin Nayna. Dia juga gak tau kalo kak Bagus udah punya pacar."

Mark gak bisa diam lagi. Udah cukup dia dengar semuanya. Sebagai teman sekampus Windy, dia gak bisa membiarkan ini. Apalagi terlihat jelas Windy gak melakukan perlawanan apapun bikin Mark tambah kasihan dan yakin buat bertindak. Jadi, tanpa aba-aba dia mendekat, merengkuh bahu Windy begitu saja membuat sipemilik sedikit tersentak kaget.

"Udah lama?"

Mark tahu Windy menoleh kearahnya tapi cowok itu cuek, dengan sengaja menghadap depan tanpa memperdulikan Windy yang kebingungan, "Ada apa ini?" Tanya Mark lagi.

Kemudian satu cewek lainnya datang, Mark gak tahu kalau cewek itu bagian dari mereka karena sejak tadi dia hanya duduk disalah satu kursi. Dia berdiri didepan Windy dengan pandangan penasaran. Mark juga penasaran sama dirinya yang udah bertindak sedemikian jauh seperti ini.

"Kakak siapanya kak Windy?"

"Lo siapanya?" Mark balik bertanya. Ngerasa gak nyaman begitu cewek mungil didepannya bertanya.

"Kenapa lo nanya balik?"

Mark bisa merasakan cewek didepannya itu tersulut. Apa yang salah? Dia nanya siapa Mark, emang kenapa kalau Mark balik bertanya?

"Kenapa gue gak boleh nanya?"

Ini tuh sebenarnya bukan Maksud Mark buat memancing atau gimana. Dia cuma bingung harus jawab apa. Hubungannya sama Windy itu teman kan? Yah meski mereka jarang ngobrol dan cuma ketemu sekali dua kali di himpunan fakultas teknik.

LANGIT CAKRAWALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang