Well, Sean Evans, the most handsome doctors on earth. Muda, tampan, kharismatik dan tentu saja berasal dari keluarga billionaire. Ayahnya adalah pemilik perusahan international yg bergerak dibidang penerbangan.
Sementara, Michelle Abraham, seorang guru yang mengajar di pre-school di kota X. Michel hidup bersama ibu dan adiknya di kota tersebut. Ayahnya sudah meninggal sementara ibunya sakit-sakitan. Sudah tiga tahun menderita Hiperglikemia. Dan sudah sering keluar masuk rumah sakit.
Di suatu malam, Michelle mendapat kabar dari salah satu kerabat dekatnya bahwa ibunya masuk rumah sakit. Kalut, cemas dan khawatir, itulah yang dirasakannya.
Dengan cepat ia bergegas menuju RS, dia mendapati sang ibunda yang tengah tergeletak di ruang ICU. Selang infus, oksigen dan insulin terpasang di tubuhnya.
Seratus juta. Dana yang harus Michell siapkan agar ibunya tertolong. Darimana ia mendapatkan uang sebanyak itu. Sementara hutang dari tagihan rumah sakit ibunya terdahulu pun belum lunas terbayar.
Entah apa yang ada difikirannya, sampai dia menerima tawaran Sean untuk menjual dirinya agar menjadi pemuas nafsu dokter muda itu. Lima ratus juta adalah harga untuk keperawanannya
Sean O'Pry as Sean Evans
Hande Ercel as Michelle Abraham
Pagi itu...
Michelle melangkahkan kakinya di X's Pre-school seperti biasanya. Dengan penuh semangat, ia menampilkan senyum manisnya di depan anak-anak 3-5th yang diajarnya."Okay, Kyle... Bagus sekali." Pujinya ketika seorang gadis kecil menampilkan gambar keluarga kecilnya. Secara bergiliran, siswa-siswinya memamerkan apa yang mereka gambarkan dengan penuh kebanggaan.
Setelah selesai mengajar, Michelle bekerja sebagai pramusaji di salah satu restaurant. Untuk membayar sisa hutang keluarganya, dia hrs banting tulang. Pekerjaan apapun dia lakukan. Termasuk menjadi pelayan restaurant.
Tanpa mengeluh sedikitpun ia menjalani hari-harinya. Ia sudah terbiasa bersusah payah. Demi ibu dan adiknya yang msih duduk di salah satu SMA terbaik di kota itu. Beruntungnya, Ia memperoleh beasiswa. Sehingga Michelle tidak terlalu terbebani untuk membayar uang sekolah adiknya.
Sepulang bekerja, ia memperoleh kabar dari Adiknya bahwa penyakit sang ibu kambuh harus dibawa ke rumah sakit.
Ia menuju RS dengan perasaan yang tak karu-karuan. Bagaimana ia harus membayar tagihan RS ibunya? Sedangkan ia sangat mengharapkan kesembuhan orangtuanya.
"Bagaimana keadaan Mom, Claire?" Tanya Mitchell panik pada sang adik.
"Entahlah kak. Dokter masih memeriksanya. Mommy tiba-tiba pingsan di ruang tengah. Maafkan kecorobohanku kak. Aku tidak becus menjaga mommy." Jawab sang adik sambil terisak pelan.
"Sudahlah Claire. Kita berharap yang terbaik untuk Mommy. Ini akan segera berakhir. Mommy akan segera membaik."
Tak berapa lama kemudian, ia mendapat kabar bahwa kondisi ibunya kritis. Segala upaya tengah dilakukan dokter untuk menyelamatkan ibunya.
Dokter keluar dari ruangan dan memanggil Michelle untuk menyampaikan bagaimana kondisi sang ibu.
"Bagaimana keadaan Mommy dok?" Tanya Michelle
"Ibu anda mengidap hiperglikemia. Dan yang terburuk salah satu ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik. Kemungkinan kita harus segera melakukan tindakan operasi agar kita masih bisa menyelamatkan salah satu ginjalnya. Sebelum keadaan ibu anda memburuk."
Bagai terkena halilintar saat ia mendengar kabar pahit tersebut. Ia menangis sejadi-jadinya. Apa yang harus ia lakukan? Setelah ia mengetahui Mommy-nya harus segera dioperasi dan ia harus menyiapkan dana sebesar seratus juta rupiah untuk operasi tersebut.
Ia menghubungi teman-temannya, siapa tau ada yang bisa meminjamkan padanya.
Ya Tuhan... Aku harus bagaimana. Pikirnya dalam hati.
"Ya aku tidak tahu aku harus bagaimana.. Ibuku harus segera dioperasi. Dari mana aku bisa dapat uang sebanyak itu Rose. Seratus juta itu tidak sedikit. Aku rela melakukan apapun untuk mendapat uang itu. Ya Tuhan.. menjual ginjal dan diriku pun aku mau Rose." Ujar Michelle putus asa diiringi derai air mata yg meluap.
"Apa kau yakin dengan apa yang kau ucapkan?" Sebuah suara terdengar dari belakang tubuhnya. Ia berbalik.
Dia melihat seorang pria. Tampan, sorot mata teduh, rahang yang kuat, dan menjurus sempurna. Baru kali ini ia menyaksikan hasil karya Tuhan sesempurna ini.
OMG.. Hampir keluar air liur dari bibirnya. Andaikan ia tdk sedang memikirkan keadaan ibunya.. Ia pasti langsung jatuh untuk pria ini.
"Apa kau yakin dengan yang kau ucapkan?" Seru pria bermata biru itu."Siapa kau?" Ujar Michelle kaget
"Sean Evans" Ia mengulurkan tangannya. "Aku bisa membantumu. Aku akan menyiapkan uang itu."
"Aku tidak mengerti." Ucap Michelle semakin tidak paham dengan apa yang ia dengar.
"But we have to deal something" ujar Sean lagi. "Then I'll give you the money"
"What's the deal?" Seru Michelle
"I want you"
"What???"
Authors Note:
Untuk pembaca, ini karya wattpad pertamaku, kalau kalian suka, tinggalkan komen yah.. biar lebih semangat lagi nulisnya. Tq
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex(y) Doctor
RomanceWell, Sean Evans, the most handsome doctors on earth. Muda, tampan, kharismatik dan tentu saja berasal dari keluarga billionaire. Ayahnya adalah pemilik perusahan international yg bergerak dibidang penerbangan. Sementara, Michelle Abraham, seorang...