Temptations

3.4K 117 1
                                    

"Chris, ada yang ingin aku sampaikan padamu."

"Apa itu, Sayang?"

"Hm. Mungkin apa yang akan aku sampaikan akan membuatmu marah." Ujar Michele.

"Kapan aku marah padamu? Entah kenapa aku paling tidak bisa marah padamu."

"Sean.. "

"Kenapa dengan dia?"

"Dia menemukan aku dan Mikaela. Entah bagaimana ceritanya, kala itu aku bertemu dengannya di pestamu, lalu ia bertemu dengan Mika di mall beberapa hari yang lalu. Dia tau Mika adalah anaknya. Dia sengaja mendekatinya. Aku takut dia akan menggambil anak itu."

"Tenanglah itu tidak akan terjadi. Aku akan melindungi kalian. Kenapa kau baru cerita sekarang sayang?" Ujar Chris.

"Aku menunggu saat yang tepat untuk menceritakan padamu. Aku tidak ingin membuatmu cemas." Jawab Michele. "Dan untuk menghindari hal itu, aku membuat kesepakatan dengannya."

"Kesepakatan apa itu?"

"Kesepakatan akan Mika. Aku mengizinkan Sean untuk menemui Mika. Ia boleh bertemu Mika, satu atau dua hari, Mika boleh menginap di tempatnya tapi tidak untuk keluar dari kota ini."

"Seperti perkiraanku sebelumnya cepat atau lambat dia pasti menemukan anaknya. Dia bukan pria yang tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi bagaimanapun kita menyembunyikan hal ini, dia pasti akan tau."

"Aku takut ia akan mengambil Mika, makanya aku memutuskan seperti itu. Agar aku tidak kehilangan Mika. Bila aku melarang ia bertemu Mika, aku takut dia akan nekad membawanya tanpa sepengetahuanku. Apakah kau tidak keberatan?"

"Ya kurasa itu keputusan yang tepat. Semakin kita menghalanginya, semakin dia akan bertindak keras. Dan dengan keputusanmu itu tentu saja aku tidak keberatan. Dia ayahnya. Dia punya hak. Kau tidak usah khawatir. Aku tidak mempermasalahkannya. Aku menghormati keputusanmu, Sayang. Apapun yang membuatmu tenang dan bahagia aku akan mendukungmu."

"Terimakasih karena kau begitu pengertian."

Sungguh Ia lelaki yang baik. Aku tidak ingin menyakiti hatinya. Tidak ingin mengecewakan apalagi mengkhianati kepercayaan yang dia berikan padaku. Aku tidak tega melakukan semua itu.

"Jadi dari kemarin kau sakit itu karena hal ini?" Tanya Chris "Sungguh aku tidak peka. Maafkan aku, sayang."

"Ya ini bukan salahmu. Hanya saja Ini bagai mimpi buruk buatku. Kehilangan Mika adalah ketakutan terbesarku. Mungkin aku bereaksi berlebihan. Tapi aku tidak bisa hidup tanpa anakku. Aku tidak ingin kehilangannya."

"Tenanglah. Aku paham. Mika tidak akan kemana-mana. Aku akan melindungi kalian. Tidak akan aku biarkan ada orang lain menyakiti kalian."

"Thank you." Ujar Michele sambil melingkarkan pelukannya di pinggang Chris dan Chris menyambut pelukannya dengan melabuhkan ciuman manis di ujung pipi Michele. "Aku sangat beruntung memilikimu."

"Kau salah, akulah yang beruntung memilikimu." Ia mendaratkan ciuman penuh sayang di dahiku.

***

Pukul 8 malam, Sean mengantarkan Mikaela kembali ke rumah. Michele menyambut di depan pintu. Mika tertidur lelap di bahu Sean. Ia membukakan pintu untuk mereka. Sean memasuki rumahnya.

"Di mana kamar Mika?" Tanya Sean

"Di atas." Jawab Michele. "Tapi kau bisa menidurkannya di sofa saja biar aku yang menggendongnya ke atas."

"Dia lumayan berat biar aku yang gendong."

"Oke."

Ia lalu menuntun Sean menuju kamar Mika yang berada tepat di lantai dua rumah itu.

My Sex(y) DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang