Sore yang cerah, dengan mengenakan swimsuit two pieces dengan potongan v-neck, Michele keluar menuju pantai. Ia melihat Sean tidak ada di kamar. Kemana dia? Apa dia jalan-jalan di pantai? Entahlah. Like I care...
Michele menghamparkan selembar kain, lalu merebahkan tubuhnya di atas pasir putih. Baru pertamakali ia menikmati liburan seperti ini. Ia selalu melalui hari-harinya bekerja dan bekerja. Memenuhi kebutuhan ibu dan adiknya, tanpa memikirkan kepentingan dan kesenangannya sendiri. Ia selalu menghindar apabila kawan-kawannya mengajaknya untuk berlibur.
"Hai.. may I join? I am Chris " seorang pria berusia sekitar awal tiga puluh tahunan menghampiriku. His hot. With all his mascular body. Tapi Sean lebih sexy darinya. Omg... Why I compare him to Sean?
I can see his sixpack body. Blonde hair. Blue eyes. Tinggi sekitar 190 cm. What a perfect figure.
"Hai, Chris. I am Michele. " Sahutku ramah. "But I am so sorry, aku baru saja akan kembali ke kamar."
"Kau menginap dimana?" Tanyanya lagi.
"Four season resort" sahutku
"Ouw, your on honeymoon?" Ia terlihat kaget.
"Sort of" jawabku datar.
"But why you are alone?" sepertinya ia melihat keanehan dalam diriku.
"What the hell happen here?" Seru Sean tiba-tiba datang dari arah belakangku. "She's not alone. She's my wife. And she is with me"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex(y) Doctor
Lãng mạnWell, Sean Evans, the most handsome doctors on earth. Muda, tampan, kharismatik dan tentu saja berasal dari keluarga billionaire. Ayahnya adalah pemilik perusahan international yg bergerak dibidang penerbangan. Sementara, Michelle Abraham, seorang...