Well, Sean Evans, the most handsome doctors on earth. Muda, tampan, kharismatik dan tentu saja berasal dari keluarga billionaire. Ayahnya adalah pemilik perusahan international yg bergerak dibidang penerbangan.
Sementara, Michelle Abraham, seorang...
"Sudah aku transfer 500 juta ke rekeningmu. Uang itu bisa kau gunakan untuk operasi ibumu dan kebutuhanmu. Aku akan memberikanmu setiap bulan. Aku mau kau tinggal denganku. Di apartemenku."
"Apa?"
"Aku mau disaat aku butuh, kau ada."
"Tapi.. ibuku.. dia butuh aku.."
"Aku tidak mau ada penolakkan. Perawat pribadi akan tersedia untuk ibumu. Dia akan menjaga ibumu. Dokter jaga pun selalu ada kapanpun dia butuh."
Entah apa yang ada dipikiran pria gila ini. Bagaimana dengan semudah ini ia terjebak akan perangkap pria yang baru dikenalnya. Dokter macam apa yang mengambil kesempatan di atas kesulitan seperti ini.
Dalam hari kecilnya menjerit dan menangis sejadi-jadinya. Kenapa ia sebodoh ini? Berjuta galau dipikirannya. Apakah yang dilakukannya ini betul atau tidak..
Aku menghancurkan hidupku..
Oh God...
Jennifer Ehle as Veronica Abraham
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa hari setelah operasi, ibunya semakin membaik. Dokter mengizinkan ibunya pulang dan beristrahat dirumah. Benar seperti yang dikatakan oleh Sean bahwa ia akan mengirimkan perawat pribadi untuk ibunya.
Sesampainya di rumah ia merebahkan tubuhnya yang lelah karena harus menjaga ibunya di malam hari dan mengajar di siang hari.
Mommy-nya berangsur membaik. Ia sudah beraktifitas kecil seperti biasa sedikit demi sedikit mengerjakan pekerjaan kecilnya yaitu melukis.
"Mom, leave it. Istrahatlah.."
"It's okay honey. Mommy sudah jauh lebih baik. Bosan kalau harus diam terus menerus."
"Michelle tidak mau melihat mommy jatuh sakit lagi."
"Tentu tidak sayang. Ini cuma pekerjaan kecil untuk melatih otot-otot mommy lagi setelah hampir dua minggu di rumah sakit."
"Baiklah. Setelah ini, istrahat Mom."
"Ya, sayang."
Kini ia sadar, keras kepala dan tidak mau tinggal diamnya itu menurun dari sang ibunda. Untunglah dia tidak menuruni sifat dan tabiat ayahnya sedikitpun. Dulu ayahnya adalah seorang yang pekerja keras. Tapi setelah usahanya jatuh. Ia terjerumus ke dalam alcohol dan perjudian. Entah apa yang ada dipikiran ayahnya kala itu hingga tega mencampakkan ibu, adik dan dirinya dengan cara seperti itu dulu. Di saat usianya 12 tahun, dan Claire 7 tahun, ayahnya, Jonathan Abraham, meninggal dunia.
Malam itu...
"I'll take mine. Temui saya besok"
Michelle membaca pesan di layar handphone-nya. Ini pertama kalinya pria itu menghubunginya. Entah apa yang harus ia katakan apabila ibu dan adiknya mengetahui kenyataan seperti ini.
