Setelah tadi pulang dengan suasana hati tak baik, Beomgyu masih mengurung diri di kamar sampai malamnya tiba.
Jimin naik ke kamar Beomgyu untuk mengajak makan malam. Dan sekarang ia sedang berada di depan pintu kamar Beomgyu.
"Gyu, sayang... ayok makan nak!" Ajak Jimin. Tak ada sahutan apapun dari Beomgyu.
Tok tok tok!
Pelan-pelan Jimin mengetuk pintu kamar Beomgyu.
"Nak, sudah tidur?" Jimin menempelkan telinganya ke pintu untuk memastikan.
"Hiks! Hiks.... heuheuu.. Hiks! Heuuu... heuuuuu... " Terdengar suara tangisan Beomgyu.
"Loh gyu kamu kenapa nak?!"
Bukannya menjawab, Beomgyu malah memperkencang tangisannya. Sontak Jimin terkejut. Ia sangat cemas sekali.
"Nak! Buka pintunya nak! Kamu kenapa sayang?! Buka dulu pintunya Beomgyu!"
Clek
Pintu dibuka oleh Beomgyu. Di balik sana ada Beomgyu yang sedang menunduk dan sesenggukan. Ia masih mengenakan pakaian terakhir kali ia pakai.
Jimin segera masuk dan menangkup wajah Beomgyu. Dilihatnya mata yang bengkak dan berair.
"Kenapa sayang? Kenapa kamu nangis?"
"Ibu~ hikss hikss... " rengek Beomgyu lalu memeluk Ibu nya sangat erat. Ia kembali menangis di pelukan Jimin.
"Cerita sini sama Ibu."
Jimin menggiring Beomgyu untuk duduk di tepian ranjang. Dan saat ini mereka sedang duduk bersebelahan.
"Ayo cerita sama Ibu."
Beomgyu menggelengkan kepalanya.
"Gak apa-apa ayo cerita, kenapa kamu bisa gini?"Bujuk Jimin.
"y..Yyeonjun hyung Bu..." Suara Beomgyu terdengar parau.
"Iya iya kenapa sama nak Yeonjun?"
"Dia udah bikin malu Beomgyu."
"Loh kok bisa?"
"Tadi aku lihat dia di depan Sekolah, hiks aku kira dia mau jemput aku. "
"Iya terus?"
"Gyu bilang aja kalau Gyu mau dijemput Soobin hyung biar dia pergi gitu... terus dia cuekin omongan aku... tapi ternyata dia ke sekolah mau jemput temen Beomgyu si Hyuka. Hikss heeuu heeuuu... Gyu malu Bu... "
"Yeuuu itu mah cemburu namanya."-Jimin.
"Cuma gara-gara itu?"
"Ada lagi Bu... hiks.. Pas aku mau pulang, aku telpon Soobin hyung. Tapi Soobin hyung baru bilang gak bisa anter Gyu pulang. Gyu kesel banget Bu... "
"Cup cup cup sayang..." Jimin memeluk anak imutnya itu. Ia juga mengusap punggung Beomgyu lembut.
"Terus Hyuka nawarin Gyu pulang bareng naik mobil Yeonjun hyung. Gyu terima aja tuh dari pada gak bisa pulang. Tapi Gyu di ajak pergi ke toko Olahraga dulu sama mereka. Pas di perjalanan, Gyu merasa jadi obat nyamuk huaaaaa hiks hikss.. heuuu heeuu...."
"Tuh kan bener. Beomgyu pasti cemburu ini mah."-Jimin.
"Kelakuan mereka berdua juga nyebelin Eomma... Bucin banget! Makin kesel liatnya! Uh!" Beomgyu nginjak-injak lantai sebagai penyaluran rasa kesalnya.
"Terus kamu pulang diantar mereka?"
"Iya hiks. Aku yang maksa dipulangin duluan. Abisnya gak kuat liat mereka ngebucin. Panas gitu mata Beomgyu. Biasanya kan Yeonjun hyung jomblo, nah sekarang malah bucin-bucinan di depan aku."
"Beuh punya anak satu gak pekaan gini... kayaknya nurun dari mas Yoongi."-Jimin.
"Makin benci sama Yeonjun hyung!!!. " Ucap Beomgyu sambil mengepalkan tangannya kuat dan menggertakan giginya.
"Eh gak boleh benci-bencian. Gak baik."
"Abisnya kesel Bu..."
"Memang yang kamu mau apa Gyu?"
"Gak mau kayak gini."
"Kayak gimana?"
"Gyu gak mau malu lagi Bu... masih kesel juga ini... "
"Kesempatan bagus nih biar akurin Beomgyu sama nak Yeonjun. Lama-lama kasian juga nak Yeonjun kalau digalakin sama Beomgyu terus."-Jimin.
"Kamu sih galak mulu sama nak Yeonjun. Kalau kamu gak galak, gak mungkin kamu malu kayak gini. " Ucap Jimin kelewat pinter.
"Hubungannya apa Bu?"
"Nih ya, contohnya, kalau kamu gak nolak diantar jemput sama nak Yeonjun, gak bakal tuh dia jemput Hyuka pasti bakal jemput kamu. Kamu juga gak bakal salah ngira kan? Dan gak bakal malu juga." Nasihat Jimin yang entah benar atau menyesatkan.
Beomgyu berpikir sejenak. Ia menimbang-nimbang apa yang Jimin katakan. Kemudian Beomgyu mejawab.."Iya juga ya Bu?"
Pinternya^^
"Nah, ngerti kan maksud Ibu?"
Beomgyu mengangguk.
Asal kalian tahu, Beomgyu jenis orang yang mudah terpengaruh oleh omongan orang lain. Kalau sudah berpapasan dengan orang jahat bisa bahaya. Jadi, memang harus didekat orang yang benar-benar baik.
Sejak kecil Beomgyu juga sering menyalah artikan apa yang terjadi di sekitarnya. Seperti contoh, Jimin berbuat baik pada Yeonjun karena ia sudah anggap Yeonjun sebagai anaknya. Namun, karena cemburu, Beomgyu artikan hal itu menjadi Yeonjun yang berusaha merebut Jimin darinya. Karena itu juga Beomgyu merasa benci pada Yeonjun.
Keadaan seperti itu disebut Waham. Waham salah satu gejala dari skizofrenia. Menurut Departemen Kesehatan tahun 2000, waham adalah suatu keyakinan seseorang yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis.
Salah satu faktor pemicu terjadinya Waham adalah Situasi yang meningkatkan kecemburuan. Tak jarang, karena waham pula, penderita dapat menyakiti diri sendiri juga orang lain di sekitarnya.
Jadi udah paham kan kenapa dari dulu Beomgyu jahat banget sama Yeonjun?
Tapi sayangnya, Waham ini susah diidentifikasi. Bahkan tak ada yang menyadari kalau Beomgyu mengidap Waham. Hanya Author yang serba tau.
.
.
.
.Kembali ke laptop
Keadaan Beomgyu sudah membaik. Sekarang Dia sedang mandi. Jimin yang baru saja berhasil mempengaruhi putranya itu sedang beres-beres rumah sambil menunggu Beomgyu siap.
Tak lama kemudian terdengar suara bel ditekan.
Ding dong!
Jimin membukakan pintu. Raut wajahnya sumringah.
"Hoseok hyung?!"
-Cute Hormon-
Beuh ini chapter banyak bacotannya wkwk...
Eh tapi aku jadi gak tega sama Beomgyyuuu :(
Utututututu.....Btw Aku udah beres UN YUHUUU
Alhamdulillahhhh
Senangnyaaa....Eh Chapter ini pendek lagi:(
Maafkeunn
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Hormon ✔️
FanficIni cerita tentang mereka yang tak pernah akur. 22/03/19 start 27/03/19 #1 YeonBeom