Chapter 10

1.6K 264 66
                                    

 
   Makan malam kali ini ada yang berbeda. Kini Beomgyu dan Jimin ditemani Hoseok yang baru tiba dari Hongkong.

     Hoseok ini adalah paman Beomgyu dari Jimin. Jauh-jauh dari Hongkong hanya untuk bertemu Jimin dan keluarga. Maklum ia masih jomblo jadi mungkin di Hongkong pun kesepian.

     "Onde manis dicampur gula Jawa. Eh adek manis kok melamun aja?" Pantun Hoseok menyindir Beomgyu. Yang disindir gak nge gubris. Dia malah lanjutin makan.

     "Yeuu anak jaman sekarang hobinya cuekin orangtua." Ucap Hoseok ngambek.

     "Maklumlah... kayak gak pernah muda aja hyung." Jimin menanggapi.

     "Pernah? Yeuu aku itu always muda." Kata Hoseok sambil nunjukin senyum kudanya.

     "Iya iya." -Jimin.

     "Makan puding campur ketan. Eh Yoongi kok belum keliatan?"

     "Mas Yoongi masih di Studio. 2 hari lagi baru pulang."

     "Oh masih jadi komposer?"

     "Iya hyung. Memang itu hobby nya."

     "Iya sih. Suka inget pas dulu SMA,"

     "Inget apa tuh."

     "Enggak sih, inget aja."

     -_ ...-Jimin+beomgyu.

     "Eh beom, beom b? be "

     "Beomgyu, hyung..." ucap Jimin membenarkan.

     "Nah iya BeomQ gimana sekolahnya? Kelas berapa sekarang?"
    
     "Udah kuliah semester 2, Om." Jawab Beomgyu.

     "Udah ada pacar belum?" Goda Hoseok. Dia memang senang berbicara. Disaat makan pun selalu berbicara.

     "Om sendiri udah ada pacar belum?" Tanya Beomgyu balik. Yang ditanya kicep. Jurus ampuh bikin Hoseok bungkam.

     Makanan Beomgyu sudah habis. Sekarang ia ingat ada tugas biologi yang besok harus dikumpulin.

     "Ibu, Om, Gyu duluan ya."Ucap Beomgyu sambil membungkukan tubuhnya 90°

     "Mau kemana Gyu? Kan Om masih kangen."

     "Cari pacar gih, biar ada yang bisa dikangenin. Jangan kangenin aku. Wleee... " Setelah itu Beomgyu pergi tanpa jejak.

     Pedes omongannya keturuan Yoongi. Tidak pekanya keturunan Yoongi. Jago alat musiknya keturunan Yoongi. Eh ukeable nya keturunan Jimin. Sama-sama gemay tuh emak sama anak.

     "Huh Untung mukanya mirip sama kamu dek."  Ucap Hoseok sambil ngusap dada biar gak emosi.

     "Emang kalau mirip Yoongi kenapa?" Tanya Jimin penasaran.

     "Ya gak apa-apa kan bapaknya."

     -_-

Di kamar Beomgyu...

     Sudah beberapa kali Beomgyu membolak-balik halaman buku paket Biologi yang super tebel.

     Tugasnya itu merangkum satu bab, setelah itu harus membuat 10 pertanyaan. Besoknya tes, soalnya hasil mix pertanyaan dari setiap murid.

"Hoamm... ngantuk..."

Tok tok tok!

     "Eh? Siapa itu?" Beomgyu kebingungan saat mendengar kaca jendelanya diketuk. Padahal kan dia di lantai atas.

Tok tok tok

     "Hei? Siapa?!"

     Terlihat bayangan seseorang di balik gorden jendela sedang berdiri.

     "Ini hyung."

     "Yeonjun hyung?"

      "Iya buka dulu Jendelanya Gyu."

     Beomgyu berjalan mendekati jendela dan membukanya. Benar saja, di luar sana ada Yeonjun tapi dengan baju basah?

     "Hyung kok basah?" Tanya Beomgyu penasaran dan sedikit bingung.

     "Tadi hyung nolongin anak kecil yang tenggelam di kolam."

     "Eh?" Tiba-tiba Beomgyu inget masa lalu saat dia tenggelam di Kolam. Dan pada saat itu Yeonjun lah yang menyelamatkannya.

     Yeonjun terlihat menggigil. Melihat pemandangan itu membuat Beomgyu iba. Memang sedikit ragu, tapi ia persilahkan Yeonjun masuk.

     "Bentar hyung, aku ambilin handuk." Beomgyu pergi ke kamar mandi. Saat ia kembali lagi, Yeonjun sedang duduk di pinggiran ranjang.

     Tak diminta, namun Beomgyu inisiatip untuk menghanduki rambut Yeonjun yang basah. Kelakuan Beomgyu seperti itu membuat Yeonjun mengembangkan senyumannya.

     Yeonjun mendongak menatap Beomgyu lekat-lekat. Dilingkarkan Nya tangan ke pinggang ramping Beomgyu. Tak ada penolakan dari s imanis.

     "Kenapa hyung?" Pertanyaan Beomgyu dibalas oleh gelengan kepala Yeonjun.

     Beomgyu membantu melepas sweater yang dipakai Yeonjun. Tiba-tiba Yeonjun menarik Beomgyu hingga mereka terbaring di tempat tidur dengan Beomgyu di bawahnya.

     Pandangan mereka bertemu. Bisa dirasakan deru nafas keduanya memburu. Beomgyu menurunkan pandangannya, namun Yeonjun mengangkat dagu Beomgyu.

     "hh..Hyung...? "

     Pandangan mereka kembali bersatu. Di detik kemudian....


Chuu~

     Yeonjun mengecup singkat bibir mungil Beomgyu. Yang dikecup hanya membelalakan mata.

     "Saranghae~"

"Yak!" Teriak Beomgyu di tengah lautan buku biologi. Wajahnya kusut khas orang bangun tidur.

"Tadi apa? Tadi apa?!" Tanya Beomgyu histeris sambil menepuk-nepuk pipinya.

     Yang ia ingat, terakhir kali ia sedang mengerjakan tugas. Dan tiba-tiba... ia mengantuk.. dan...

"Anjir mimpi!"

     Beomgyu merasa sesuatu yang aneh meluap-luap dalam dirinya. Jantungnya seakan konser.

     "Sadar gyu,,, cuma mimpi gyu... cuma mimpi... astagaa..." Ekspresi Beomgyu sudah seperti kedapatan mimpi dikejar setan. Sampai mengambil nafas pun susah.

     "Pertanda apa ini? Firasat apa ini?" Ala-ala pemain serial Firasat A*TV.

     Dilihatnya jam dinding. Ternyata sudah jam 23.30. Hampir tengah malam. Dan sekarang malam jum'at.

     "Makhluk haluss yang tak kasat mata jangan gangguin tidur Beomgyu lagi ya... kali ini gyu mau tidur nyenyak..." ucap Beomgyu dengan suara bergetar.

     "Iya gyu tenang aja. Mimpi indah ya."

1 detik

2 detik

"HUAAAAAA SETAAANNNNN!!!!"

     Beomgyu langsung loncat ke kasur dan masuk ke selimut.









-Cute Hormon-

Mau dong jadi Beomgyu bisa mimpi sama Yeonjun... ehe

Btw. Makasih yang udah kasih komentar buat cerita pemula ku iniii... makasih buat vote nya juga:*
Setiap baca komenan kalian jadi makin semangat gitu...
Ahhh senang..

Otw next malam ini juga nih..

Ehe

Cute Hormon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang