Chapter 13

1.7K 256 66
                                    

     Hujan mengguyur jalanan Seoul. Air terciprat ketika Ban mobil Yeonjun melintas di atas genangan air. Di langit sana terdapat guratan petir yang sedang mencari-cari sinyal. Dan tak jarang pula terdengar suaranya yang menggelegar.

     Yeonjun sedang menyetir dengan membawa Beomgyu bersamanya. Lebih dari satu kali ia melirik ke arah Beomgyu sekedar untuk memeriksa keadaan lelaki manis itu. Sejak pingsan tadi di kelas sampai hampir tiba di rumahnya, ia belum kunjung siuman.

     Tentunya membuat Yeonjun khawatir. Apalagi cuaca sedang turun hujan. Demi melindungi Beomgyu agar tidak kedinginan, Yeonjun sampai tidak menghidupkan pendingin mobilnya.

     Akhirnya setelah beberapa menit lamanya, mereka tiba di depan rumah Beomgyu dengan selamat. Sekali lagi Yeonjun memeriksa keadaan Beomgyu.

     Diusapnya tangan Beomgyu yang dingin. Ia sedikit bingung mengapa Beomgyu bisa tak sadarkan diri seperti ini.

     Yeonjun mengintip ke luar jendela. Ternyata hujan masih cukup deras dan gelap.  Terlebih dulu Yeonjun pergi mendatangi rumah agar Jimin membukakannya pintu. Kemudian ia memberitahukan kalau Beomgyu pingsan.

Ding dong!

Clek

     "Eh nak Yeonjun." Sapa Jimin pada Yeonjun yang hampir basah kuyup itu

     "Tante... Ada sesuatu buruk menimpa Beomgyu. Di sekolah ia pingsan dan sekarang dia ada di Mobilku." Ucap Yeonjun sedikit berteriak karena bisingnya suara hujan.

     "Ya Tuhan... cepat bawa Beomgyu masuk nak!" Titah Jimin khawatir.

     Setelah mendapat perintah dari Jimin, Yeonjun segera berlari lalu melebarkan gerbang agar mobilnya bisa masuk. Tak peduli dengan derasnya hujan.

      Setelah cukup lebar, ia kembali menghampiri mobil yang masih berada di luar lalu menaikinya. Yeonjun melirik wajah Beomgyu sebelum ia menyetir mobilnya masuk ke pekarangan.

     Kini mereka sudah lebih dekat dengan pintu masuk. Untungnya pekarangan rumah Beomgyu terdapat atap, sehingga jika mobil diparkir di sana tidak akan kehujanan.

Kurang lebih seperti inilah gambarannya

     Yeonjun membukakan pintu mobil dan tak lupa melepas sabuk pengaman yang terpasang pada badan Beomgyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Yeonjun membukakan pintu mobil dan tak lupa melepas sabuk pengaman yang terpasang pada badan Beomgyu. Sejurus kemudian Yeonjun telah menggendong tubuh Beomgyu dengan mudah seperti yang kita ketahui bahwa Beomgyu memiliki perawakan yang ramping.

     Tak tunggu apa-apa lagi Yeonjun segera membawa Beomgyu masuk ke dalam rumah yang telah ditunggu oleh Jimin yang sedang cemas.

     "Nak langsung bawa ke kamarnya saja. Lewat sini nak." Ujar Jimin kemudian menuntun Yeonjun sampai ke kamar Beomgyu.

     Dibaringkan tubuh mungil Beomgyu di atas tempat tidurnya. Kemudian Jimin menyelimuti tubuh putranya itu.

     "Nak Yeonjun. Terimakasih banyak ya. Maaf ngerepotin." Ucap Jimin tulus. Ia merasa beruntung karena anaknya bisa mengenal Yeonjun.

Cute Hormon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang