HeartIzProject : Before Scenery

1.1K 161 4
                                        


*Catatan sebelum membaca:

scene di bawah ini adalah potongan adegan flashback 4 tahun yang lalu (Before Scenery) antara Yujin dan Minjoo. Ada tiga trilogy dalam SCENERY, (Before, After, dan terakhir adalah The End). Trilogy hanyalah menyakup potongan–potongan adegan cerita, sekaligus menjadi jawaban dari pertanyaan readers tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Yujin dan Minjoo.

(Untuk full story dari SCENERY, berjumlah 16 bagian dan belum pernah dipublikasikan oleh author.)

Selamat membaca, dan mari pelajari sisi positifnya :)

.

.

.

Hukum terbesar didunia ini adalah hukum sebab akibat, selalu ada alasan di setiap kejadian. Selalu ada jawaban dari setiap kata ‘Kenapa’. Kenapa langit itu biru?, Kenapa laut itu asin?, Kenapa bumi itu bulat?, Aku bisa menjawabnya hanya dengan logika. Namun, saat kau bertanya ‘Kenapa aku mencintaimu?’, haruskah aku menjawab pertanyaan yang tak pasti? Karena bagiku kau pasti tau jelas apa jawabannya.

“All of this isn’t just a coincidence
Just my own feeling
The whole universe is different
from yesterday
Just from your happiness...”

(BTS - Intro: Serendipity)

SCENERY

Flashback, 11 January 2015

Pagi ini adalah pagi pertama yang mereka habiskan bersama minggu ini, kesibukan mereka membuat mereka tak dapat menghabiskan waktu pagi bersama. Hanya weekend seperti inilah waktu yang tepat untuk berbagi waktu berdua walau hanya dengan sebuah senyum kecil dan saling bersandar, menikmati quality time di celah waktu sibuk antara Yujin– dan Minjoo.

Minjoo melempar remote TV ke sofa disebelahnya setelah tidak menemukan acara yang bagus. Ia beralih memandang Yujin yang masih asyik mengkoreksi per halaman file dokumen kantor yang tersimpan pada tab miliknya, Minjoo masih memperhatikan wajah serius kekasihnya yang telah resmi menyandang status sebagai seorang CEO pada pertengahan bulan Desember lalu. Matanya menyusuri wajah itu, mulai dari garis alisnya, sorot mata yang tajam dan tegas, hidungnya yang mancung– juga tatapan yang begitu sempurna. Perlahan tangannya bergerak menyusuri lekukan wajah Yujin.

Yujin mulai terusik dengan gerakan lembut tangan Minjoo yang memainkan alisnya, ia melirik sekilas kearah Minjoo yang masih menatapnya. Ia menekan close pada file dokumen miliknya, mendongak membalas tatapan Minjoo– membuat gadis itu tersenyum “Wae?”

“Tck.. harusnya aku yang bertanya seperti itu.” Yujin mencibir

“Kenapa? lanjutkan saja pekerjaanmu itu.” Minjoo masih mengusap wajah Yujin perlahan

“Bagaimana aku bisa fokus jika kau terus mengusikku?”

“Aku tidak melakukan apa-apa.” sanggah Minjoo.

“Ya, kau memang tidak melakukan apa-apa?, tapi dengan jemarimu yang bermain di wajahku itu mengganggu konsentrasiku” Ujarnya sebal.

Minjoo tertawa pelan mendengar alasan Yujin, “Itu artinya kau tidak boleh mengacuhkanku– tidak boleh sedikitpun”

“Kau yang lebih dulu mengacuhkanku dengan menatap aktor tampan itu di drama kesukaanmu” Yujin mulai mengajukan protesnya, membuat Minjoo semakin terkekeh

“Kau cemburu?” Tanya Minjoo menggoda

“Ew– tidak― sama sekali tidak,” elak Yujin kembali pada fokusnya yang membuat Minjoo tersenyum melihat tingkah kekanakan Yujin. Kini ia mulai memainkan jemarinya di rambut kecoklatan Yujin.

Heart Iz ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang