Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena sakura cuma meminum sedikit alkohol, dalam perjalanan pulang ia terbangun. Sakura berada dalam mobil yang sedang bergerak. Ia memegang kepalanya.
“Kamu bangun?” suara berat menginterupsi.
Sakura sadar dia tengah bersandar di pelukan Chaeyeon. Pria itu Cuma tersenyum tipis dan menatap sakura yang kebingungan.
“Kita mau kemana?” tanya sakura pelan.
“Ke rumahku” bohong Chaeyeon.
“Kok? Aku mau pulang” protes sakura.
Gadis itu langsung memberitahu supir untuk menuju alamat kos-nya. Si supir mengangguk dan mereka berbelok ke kiri.
Sakura ditarik dan kembali masuk ke dalam pelukan chaeyeon. “Kamu ngga mau ke rumah aku?” tanya chaeyeon.
Sakura menggeleng. Ia pusing lagi dan bersandar saja pada tubuh pria itu sambil berusaha memejamkan mata.
...
...
Mereka sampai di depan kos-an sakura. Chaeyeon membayar tagihan taksi online yang dia pesan, ada biaya tambahan karena mereka mengganti tujuan saat dalam perjalanan.
“mana kuncinya?” tanya chaeyeon.
Sakura masih pusing. Chaeyeon mengambil handbag di tangan wanita itu dan mencari kunci. Ketemu, ada gantungan kunci dengan foto irene red velvet di bawahnya.
Chaeyeon menggendong sakura keluar dari taksi dan membawa gadis itu ke dalam kosan-nya. Chaeyeon cukup kagum, kosan-nya sakura besar dan nyaman. Mungkin biaya sewanya mahal, batin chaeyeon.
Sakura dibaringkan di kasur dengan pelan. Gadis itu mengerang pelan karena kelalanya masih pusing. Chaeyeon terkekeh pelan karena gadis ini gak bisa minum alkohol, gayanya aja mirip cewe liar kalau lagi chattingan.
“kamu tidur di bawah” ujar sakura tiba-tiba.
Chaeyeon bengong. “tarik kasur di bawah kasur ini” suruh sakura. Chaeyeon memeriksanya, ternyata memang ranjang sakura adalah double bed.
Sakura tanpa permisi langsung membuka baju dan rok yang dia pakai. Chaeyeon menelan ludah, gadis di depannya kini hanya memakai tanktop dan celana dalam ketat.
Sakura cuek dan langsung menarik selimut lalu tidur. Chaeyeon yang merasa panas membuka bajunya dan berbaring di ranjang bawah hanya menggunakan celana yang dia pakai.
...
...
Antara tidur dan bangun, chaeyeon mendengar suara erangan pelan. Dia bangkit dan duduk, ia menoleh melihat sakura dan benar saja, gadis itu tengah mendesah keenakan.
“Kamu masih disini?” kaget sakura saat melihat chaeyeon.
Chaeyeon berdiri dan menghadap pada sakura. Gadis itu perlahan bangkit dari kasur, merangkak mendekat ke arah chaeyeon dan tangan kanannya meraba bagian depan celana pria itu.
“Oh” erang chaeyeon.
“Kalau aslinya gede ya?” tanya sakura.
Sakura meremas remas celana bagian depan chaeyeon yang terlihat gembung. Perlahan, sakura menarik celana chaeyeon turun.
Jeng! Jeng! Jeng!
“Katanya mau jilat, masukin dalam mulut gih” suruh chaeyeon sambil terkekeh.
Sakura menurut. Dia menggenggam batang keras itu dan memasukan dalam mulutnya. Suara erangan chaeyeon mulai terdengar.
“Oh, sakura, it feel so good girl” puji chaeyeon.
“Kok gede gini? Beda sama yang di foto?” sakura terdengar excited.
Chaeyeon terkekeh. “Put it in” sakura menarik chaeyeon ke atas kasur.
“Kamu yakin?” chaeyeon menyelidik.
Sakura mengangguk. Pria bermarga Lee itu segera merapat dan masuk dalam ruang diantara paha sakura.
Chaeyeon segera membungkam bibir perawan gadis itu, benar saja, sakura belum paham cara berciuman. Chaeyeon yang sudah lebih pro harus menuntun hasrat sakura yang menggebu-gebu dan memuaskan gadis penasaran itu.
Tangan sakura menarik-narik kasar tengkuk chaeyeon, mereka hanyut dalam ciuman yang menimbulkan bunyi kecipak yang tak kunjung puas itu.
Chaeyeon memeluk sakura dengan erat, bibirnya mendekat ke caping telinga gadis itu dan berbisik. “Tahan dan rasakan kenikmatannya” nafas chaeyeon membuat leher sakura menegang.
“Akh!”
Sakura menjerit keras malam itu dan melenguh bersama Chaeyeon di atas ranjangnya.
...
...
...
...
...
Dua minggu setelah kejadian yang berusaha sakura lupakan. Pria bernama Chaeyeon selalu berusaha menghubunginya setiap hari tapi sakura selalu menghindar.
Di hari lain yang tak ia inginkan, pria itu berdiri di depan pintu kosnya dengan wajah yang terlihat mengenaskan.
“Pergi!” teriak sakura pada Chaeyeon.
Chaeyeon segera menangkap lengan sakura dan menahan wanita itu.
“Aku selalu berusaha lari. Aku selalu ingin lepas dari tanggung jawabku. Begitu banyak wanita yang udah aku lecehkan. Semuanya ngga ada yang aku pedulikan. Aku ngga peduli dengan cinta”
“Aku berusaha ngelupain kamu...tapi kamu lain, sakura”
Sakura menangis mendengar penjelasan chaeyeon.
“Aku ngga mau lari lagi. Aku ingin bersenang-senang tapi dengan kamu di dalamnya. Aku ingin kamu bersama ku. Aku ingin hidup dengan kamu. Aku mencintai kamu”
Chaeyeon melepaskan lengan sakura yang tampak merah membekas karena ia genggam.
Pria itu bersimpuh. “Menikahlah dengan aku sakura, kamu benar-benar membuat aku kacau. Jawab aku dengan satu kata, jika kamu menolak, aku ngga akan ganggu kamu lagi”
Chaeyeon menunduk dan menghapus air matanya. Tak lama, terasa tangan sakura memeluk bahunya. Mereka berdua menangis sesenggukan hari itu.