HeartIzProject : Between

1.3K 144 6
                                    

Hitam gelap, sebuah informasi pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hitam gelap, sebuah informasi pertama. Tidak ada cahaya. Sama sekali? Meski gadis ini telah berusaha mengerjapkan matanya berkali-kali atau bahkan sampai mengusak dengan punggung tangannya, tidak juga berhasil. Tunggu, ini, tangan? Dimana kaki –apa yang dipikirkan? Ia bahkan tidak dapat melihat bagian tubuhnya sendiri.

Namun satu kejapan mata kemudian, itu berhasil. Haruskah menyesal? Karena kini, ini keterlaluan cerahnya. Sebuah cahaya sangat besar –keterlaluan, menyorot langsung pada matanya hingga ia tidak bisa bertahan untuk terjaga. Ia berusaha menghalau cahaya tersebut akan tetapi, kenapa? Kali ini untuk menggerakan tangannya saja tenaganya tidak ada.

Apa ini? semua terjadi sangat cepat.

Bahkan untuk mempertahankan keseimbangan tubuhnya, ia gagal. Hingga begitu saja tubuhnya lemah terkulai kebelakang. Ya, ia berhasil mempertahankan kesadarannya. Dan itu saja. Hanya kesadarannya. Sekuat apapun pikirannya berusaha menggerakan tubuhnya, atau bahkan jemarinya, ia tidak mampu.

Terjebak dalam tubuhnya –atau bukan?

Perlahan-lahan cahaya itu semakin redup, kini matanya dapat menangkap sedikit demi sedikit pemandangan yang ada dihadapannya. Ia berhasil melihat.

Langit.

Ya, hanya itu.

Juga awan hitam dengan kilatan petir menyambar-nyambar berserta gemuruhnya yang bersahutan memekakkan telinga.

Yang mengejutkannya, kini sekujur tubuhnya dapat merasakan hantaman angin yang sangat kuat tengah menembus dirinya. Tunggu, ia sendiri yang sedang melawan arah angin, meluncur jatuh sangat cepat. Tarikan ini terlalu kuat. Merasakan gravitasi yang tidak dapat dilawan, panas tubuhnya menabrak lapisan demi lapisan atmosfer.

Sakit? Tentu saja.

Sampai sebuah teriakan terdengar kemudian, “ARRESTO MOMENTUM!”

Tubuhnya melambat dalam rengkuhan seorang gadis bermata biru cerah, menguncinya dalam-dalam hingga tiba-tiba mengecup bibirnya lembut.
Tanpa aba-aba, tanpa persetujuan, tanpa pernyataan.

____

Tarikan nafasnya sedikit tercekat, si gadis membuka matanya. Wajah, bahkan tubuhnya berpeluh hingga merembes dari bajunya. Kali ini yang sampai pada pandangannya adalah plafon pucat, setengah berjamur kehitaman –langit-langit kamarnya yang lekat pada ingatannya.

Lagi-lagi mimpi itu.

Untung saja kali ini ia terbangun karena suara alarm ponselnya yang berdering kencang, ayam yang berkokok. Siapa juga yang mau berada dalam mimpi terjatuh dari langit terus menerus –meski setelahnya dicium oleh seorang gadis cantik.

Dengan malas ia meraih ponsel untuk mematikannya. Si gadis sedikit tertegun ketika menatap pada pengingat yang tertera di layar ponselnya.

‘Suicide Day’

Heart Iz ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang