Aku menolongmu karena kasihan bukan peduli. Tolong bedakan itu. Aku benci perempuan manja sepertimu, Jangan ganggu aku! Kau perusak moodku!
"Galaksi Permana Putra"
*****
Galaksi, Laki laki itu duduk ditaman belakang sekolah dan sesekali menghembuskan rokok yang dihisapnya. Disinilah tempatnya jika tidak mau masuk kelas.
Laki laki ini bebas, ia bisa masuk atau keluar kelas kapanpun ia mau. Tak ada yang berani menghukum atau menegurnya. Siapapun yang berani menegurnya akan langsung dipecat dari sekolah milik orang tuanya ini.
Galaksi memikirkan wanita itu sejak tadi, Siapa dia dan mengapa Galaksi tadi tiba tiba menolongnya. Padahal sudah lama ia tak bersentuhan fisik dengan perempuan. Tapi mengapa ia peduli dengan perempuan tak dikenalnya itu.
Melihat wajah perempuan itu membuat hatinya teduh, ada apa dengan perempuan itu? Galaksi mengacak-acak rambutnya kasar. Meyakinkan hatinya sendiri bahwa ini hanya iba bukan peduli. Ia membenci wanita manja seperti dia. Galaksi tak suka ada wanita yang mampu memecahkan es dihatinya.
"Udah gue duga lo disini"
Suara itu mengagetkan samudra dari lamunannya. Dia menoleh sejenak, lalu kembali fokus dengan rokok ditangannya.
Ketiga sahabatnya mendekati Galaksi, terlihat muka lelah dari mereka bertiga. Galaksi tau, pasti mereka mencari Galaksi mengelilingi satu sekolah ini.
"Dicariin dari tadi eh disini" ucap salah seorang sahabatnya. Dia adalah Angga. Dia tidak terlalu tinggi tapi dia tampan. Laki laki blasteran Amerika-Indonesia ini memiliki senyum manis yang mampu menghipnotis semua wanita. Meskipun kelakuannya agak gesrek kalau bareng Tristan.
"Tau nih. Kita udah keliling sekolah sampek ke Toiltet cewek buat cari lo eh lo malah enak enakkan disini" Ucap Tristan, Laki laki ini memiliki sifat gesrek seperti Angga, tapi untung gak terlalu parah. Ganteng juga, most wanted kedua setelah Galaksi. Tapi cap playboy tak lepas dari dirinya.
"Ngapain juga lo nyari gue ditoilet cewek goblok, gue juga tau aturan kali" ucap Galaksi sambil menjitak kepala Tristan.
"Cuma tristan yang masuk toilet, gue mah ogah. Tadi dia udah dipukulin sama cewek cewek ditoilet" Ucap Bryan. Laki laki ini tidak seperti Angga dan Tristan. Lebih jaim dengan sikapnya. Dia yang paling dewasa diantara sahabat sahabatnya.
"Ya gak pa pa gue dimarahin mereka. Kan gue emang mau cari kesempatan" ucap Tristan tertawa lebar.
"Gila lo" kata bryan berjalan duduk didekat Galaksi.
"Kata April, Lo tadi bawa cewek yang pingsan dilapangan ke UKS, bener?" ucap Bryan kepada Galaksi.
"Iya" ucap Galaksi datar.
"Lo suka dia?" Angga menyaut obrolan mereka.
"Gak. Dia manja, Gue benci" sambung Galaksi masih dengan wajah datarnya
"Sampai kapan lo mau ngehindarin cewek Sih? Saatnya lo buka hati buat cewek. Lo gak bisa terus terusan hidup datar kek gini. Lo gak pengen balik kayak dulu lagi. Jadi Galaksi yang bisa hidup normal?" ucap Tristan serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI MENTARI (TAMAT)
Teen Fiction!!BELUM SEMPAT REVISI!! "Hendak mengelak sekalipun kalau semesta maunya aku denganmu bagaimana?" Galaksi "Kita hanyalah masa lalu yang dipaksa untuk pergi dan terlupakan" Mentari