Tuhan menakdirkan sebuah pertemuan karena alasan. Aku harap takdir tak berpihak pada kita. aku membenci cinta, aku benci kebahagiaan dan aku benci Mentari!
Galaksi Permana Putra
Mentari menjelajah seluruh sekolah mencari keberadaan Galaksi dibantu Melody dan Kirana. Senyum Mentari tak luntur sejak tadi setelah kejadian kemarin, Galaksi bersikap lebih baik padanya.
Semalam tiba tiba ada notif masuk diponsel Mentari, ia membukanya, tidak ada namanya dan Mentari jelas tidak tau itu nomer siapa.
081332××××××
Selamat malam Mentari, selamat istirahat. Jangan lupa mimpiin aku.Pangeran Galaksi .
Mentari tersenyum membaca chat singkat dari Galaksi itu. "Paling pinter deh kalau gombal" ucapnya terkekeh.
Mentari membolak balikkan tubuhnya, ia tersenyum simpul mengingat pesan singkat Galaksi. Ia menengok jam dimeja samping kasurnya, sudah jam 23.15 ia harus segera tidur. Dikala ia ingin menutup matanya ia sempat berkata " Selamat tidur Galaksi. Jangan lupa mimpiin aku juga" dan setelahnya, Mentari pergi ke alam mimpinya.
❤❤❤❤
Setelah sekian lama mencari akhirnya Mentari menemukan Galaksi berada di kantin bersama Para sahabatnya.
"Gimana kemarin, sukses gak pdkt-nya?" tanya Angga sambil menyantap siomay favoritnya
"Siapa?" jawab Galaksi dingin
"Mentari lah" Jawab angga lagi
"Gue gak suka dia. Dia suka bergantung sama orang lain" ucap Galaksi yang masih fokus dengan game diponselnya.
Bagaimana dengan Mentari? Wanita itu berdiri kaku dibelakang mereka. Sungguh Galaksi memang tak pernah berubah, sifatnya masih suka berubah ubah. Mentari tau Galaksi datang hanya saat ia membutuhkan Mentari saja, kebaikannya hanya bersifat sesaat, setelah bosan ia akan kembali pada sikap aslinya.
"Mentari..." Bryan memecah lamunan Mentari yang sedari tadi berdiri disana.
Galaksi berdiri kearah Mentari, wajahnya datar dan sama sekali tidak ada ekspresi yang bisa tergambar diwajahnya. Seperti kemarin yang mereka lakukan hanya angin lewat saja baginya.
"Lo denger semuanya?" Tanya Galaksi.
"Iya" Jawab Mentari mencoba menahan air matanya.
"Bagus" Galaksi masih datar
Mentari kaget, bukannya meminta maaf Galaksi malah tersenyum penuh kemenangan. Galaksi memang pantas dibenci, dia sama sekali tak memikirkan perasaan orang lain.
"Gue deketin lo karena lo mirip Chika. Karena adanya lo gue jadi ngrasa kalau chika masih hidup. Sekarang gue sadar lo bukan chika. Chika gak lemah kayak lo. Chika gak pernah minta dikasihani kayak lo!"
Deg! Air mata Mentari tak bisa dibendung lagi, Kata kata pedas Galaksi benar benar menusuk hatinya.
"Lo itu cuma cewek manja yang sok peduli sama gue. Gue gak butuh lo! Gue gak butuh lo ada dihidup gue! GUE BENCI LO MENTARI!" Ucap Galaksi penuh penekanan.
Mentari diam, lidahnya tak bisa membalas perkataan pedas Galaksi. Lagi lagi Galaksi menunjukkan sisi buruknya. Sisi buruk itu kini menguasai seluruh hatinya. Seburuk itukah Mentari sampai Galaksi membencinya.
Galaksi meninggalkan Mentari dikantin tanpa sepatah katapun, Sementara Mentari masih diam dengan air mata yang tak henti keluar dari matanya.
"Gue minta maaf atas nama Galaksi, galaksi emang keterlaluan. Gue harap lo jangan benci dia meskipun dia bilang benci lo. Gue kenal galaksi, dia bukan tipe pendendam. Efek trauma itu bikin dia sering memberontak. Gue harap lo ngerti, nanti gue coba bicara sama Galaksi. Dia butuh saran gue nanti jadi lo jangan khawatir ya" Bryan mencoba menenangkan hati Mentari, ia tau mentari sangat kecewa dengan Galaksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI MENTARI (TAMAT)
Teen Fiction!!BELUM SEMPAT REVISI!! "Hendak mengelak sekalipun kalau semesta maunya aku denganmu bagaimana?" Galaksi "Kita hanyalah masa lalu yang dipaksa untuk pergi dan terlupakan" Mentari