Mataku membulat sempurna ketika mengetahui tempat tujuan kami. Seaworld Ancol! Tempat yang menjadi impianku saat kecil
"Seaworld!?" ulangku sambil mengalihkan pandangan tak percaya ke Azka.
Azka mengangguk dan tersenyum kecil menatapku dengan binar bahagia di kedua bola mata hitamnya.
"Ayo masuk, aku mau tunjukin kehidupan biota laut sama baby. Biar dia bisa banyak belajar," ajaknya sambil terus menggenggam jemariku. Aku menurut mengikuti langkahnya seperti kerbau dicucuk hidungnya.
Gimana mungkin bisa ngajarin baby kehidupan biota laut? Dianya aja belum lahir...
Azka membawaku melihat-lihat di dalam sambil terus menggenggam erat jemariku. Seakan tak mau melepasku barang sedetikpun. Membuatku merasa sangat diinginkan dan mengalirkan perasaan hangat dan nyaman sampai ke dasar hatiku.
Kami melihat-lihat museum, Shark Aquarium dan atraksi pemberian makan ikan-ikan. Semuanya terasa sangat menyenangkan. Aku menatap sekitarku dengan bersemangat. Rasanya seperti kembali menjadi anak kecil!
Langkah kaki kami akhirnya terhenti di Lorong Antasena. Lorong bawah tanah dimana kita bisa melihat kehidupan laut dari dinding kaca transparan. Warna biru-hijau khas laut sangat memanjakan mataku. Aku menggerakkan tanganku ke dinding permukaan lorong. Seakan-akan menyentuh ikan pari raksasa di sisi luar lorong.
"Kamu tahu, tempat ini adalah salah satu tempat bersejarah untuk kita. Tempat pertama kali aku melamarmu." Azka tersenyum dan mengencangkan genggamannya di jemariku. Membuatku mengalihkan perhatian sepenuhnya menatap wajah Kaukasianya yang tersenyum lembut.
"Be--benarkah?" tanyaku tak percaya. Azka tidak membalas dan hanya tersenyum lalu mengalihkan perhatian ke depan dan mulai menuntunku melangkah lagi. Matanya menyisir seluruh biota laut yang terpampang di permukaan dinding Lorong Antasena. Sementara pikiranku melayang ke suatu kenangan yang samar.
***
Sepasang kekasih melangkah menyusuri Lorong Antasena. Si gadis terlihat sangat bersemangat melihat-lihat dan menyentuh permukaan dinding kaca seakan-akan menyentuh langsung ikan-ikan di seberang sisi kaca.
Si pria tersenyum menatap si gadis penuh cinta. Jemarinya mengait erat dengan jemari sang gadis yang tengah tersenyum riang.
"Aku selalu suka di Seaworld. Biarpun bukan seperti di Georgia Aquarium di Alaska seperti keinginanku, aku selalu terpesona dengan semua kehidupan lautan yang terpapar disini." Si gadis mulai melepas kaitan jemari si pria dan berputar-putar sambil menari kecil menyusuri setiap sudut lorong.
"Jangan jauh-jauh, Reen. Nanti terpisah," ucap si pria dengan ekspresi khawatir.
Si gadis menoleh ke arah si pria dan tersenyum riang.
"Tenang saja, Azka. Aku nggak akan pergi jauh-jauh. By the way..." ia menggantung ucapannya dan berjalan menghampiri si pria. Cepat, ia mengecup pipi si pria yang hanya terdiam karena keterkejutannya atas tindakan si gadis.
"Thanks a lot udah bawa aku ke sini," ucap di gadis dengan semu merah yang menghiasi kedua sisi pipinya. Ia menunduk salah tingkah dan memilin jemarinya.
Si pria tersadar akan keterkejutannya. Ia tersenyum lalu mengacak gemas rambut si gadis.
"No biggies, sunshine. Sana, lihat-lihatlah sepuasmu."
Si gadis mengangguk mantap dan tersenyum riang menghambur mengitari setiap sudut Lorong Antasena. Terlihat norak memang, tapi dia tidak peduli anggapan orang tentang dirinya. Setiap kunjungannya ke aquarium raksasa selalu mampu membuatnya bersikap seperti anak kecil. Ia sangat menyukai kehidupan laut. Membuatnya merasa seperti mermaid.
KAMU SEDANG MEMBACA
27 to 20
RomanceWhat will you do if you sleep for a long time and wake up with no memories left on your mind about the current situation? Additional problem, you later learn that you are pregnant with the kid of your ultimate biggest enemy in life. What a terrible...