°Prologue°

1K 65 9
                                    

Happy Reading Guys😘
🍀🍀🍀

°
°
°
°
°

Suasana riuh penuh canda-tawa dan ucapan selamat dari sekelompok orang yang berada kira-kira lima belas meter di depannya membuat gadis itu susah payah mempertahankan senyuman diwajah cantiknya, seolah ingin menunjukkan pada semua orang bahwa ia turut senang dengan kebahagiaan sekelompok orang-orang tadi yang sedang merayakan resminya hubungan sepasang sejoli, rekan mereka. Well, memang tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain turut bahagia, bukan?

Belaian lembut di bahu mungilnya menarik perhatian gadis itu dari sekelompok manusia yang tengah bergembira di sudut lain tempat ini, perlahan kepalanya menoleh ke kanan-arah tangan yang membelainya-, hingga manik matanya bertemu dengan tatapan hangat wanita dewasa bersnelli putih

"Hey, Are you okay ?"

Gadis remaja itu membeku seketika kala wanita dewasa di sampingnya ini bertanya apa dia baik-baik saja, harusnya dia bisa langsung menjawab bahwa dirinya baik-baik saja tapi entah mengapa mata teduh milik wanita yang sudah ia anggap seperti tante itu seolah mampu menerobos pertahanan yang telah susah payah ia bangun

"Fell..." Wanita dewasa itu kembali bersuara, seolah menuntut jawaban. Membuat gadis remaja yang ia panggil tadi tersadar dari pemikirannya sendiri

"Yeah, i'm fine.. setelahnya semua akan baik-baik saja, benarkan, Tante dokter?" Sahutnya lirih, meminta dukungan dari wanita dewasa di sebelahnya

Yah, dia yakin dirinya pasti akan baik-baik saja, kenyataan terpahit dan kehilangan terbesar sekalipun sudah pernah dia hadapi jadi kenapa dia harus tidak baik-baik saja, kali ini?

Manik coklat cerahnya kembali mengarah ke objek tatapannya beberapa menit lalu dan tanpa sengaja bertemu dengan manik kehitaman milik pria tampan dengan balutan snelli putih ditengah kerumunan itu.

Senyum tipis tetap terpatri diwajah cantiknya, walau tak bisa dipungkiri jika ada yang mau sedikit saja perhatikan lebih dalam, mata indah dengan manik coklat muda itu sudah menjelaskan semua;

Betapa keputusan ini menyakitinya, Betapa sakit hatinya karena tidak ada yang mempercayai pilihannya, Juga seberapa ingin dia menangis saat ini

Ajaibnya, pria tampan berbalut snelli putih tadi mampu melihat semua perasaan yang tersirat dimata indah itu. Jauh didalam hatinya juga merasakan hal serupa dengan yang dirasakan gadis cantik bermata coklat terang itu, hanya saja seperti ada benteng tinggi yang membuatnya menahan semua perasaan tak wajar tersebut mengalihkannya dengan rasa syukur, sebab disampingnya berdiri kini terdapat wanita berparas ayu yang tersenyum bahagia karena status mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih

Sekali lagi pria berbalut snelli putih itu menoleh, hingga tatapannya kembali bertemu dengan tatapan milik gadis cantik nan periang yang hampir selama satu tahun terakhir menempel bagaikan lintah padanya. Namun kali ini dia tidak menemukan senyuman seperti yang dilihat beberapa saat lalu melainkan ekspresi wajah datar dengan mata memerah juga jejak airmata yang samar tampak dikedua pipi putih mulusnya

"Selamat.. Kamu menang.."

Kalimat yang diucapkan bahkan tanpa suara itu nyatanya mampu menghantam keras hatinya, membuat pria tampan nan gagah dengan snelli putih tadi merasakan kesesakan luar biasa pada dadanya.

Bahkan seketika mampu melumpuhkan akal sehatnya, karena saat gadis berbalut dress mini berwarna soft pink itu berbalik dan mulai melangkah meninggalkan kantin rumah sakit yang tengah ramai karena perayaan hari jadi dua dokter muda disana, Tanpa sadar kakinya ikut melangkah mengejar sang gadis, ia mengabaikan kekasih baru dan beberapa rekannya yang berteriak menanyakan apa yang terjadi juga ia hendak kemana

Akalnya makin tidak berfungsi saat sudah berhasil menahan langkah sang gadis, pria itu justru memanggul tubuh mungil sang gadis ala karung beras yang menyebabkan mereka menjadi tontonan beberapa orang dilobby rumah sakit

"Diam, kita harus bicara!!" hanya itu yang dikatakan si pria agar sang gadis memilih menutup mulutnya bahkan sampai tubuhnya diturunkan diarea parkir mobil dan didorong paksa-tapi tidak kasar-untuk memasuki sedan milik si pria.

"Gue minta maaf..." kata si pria setelah beberapa menit keheningan melanda kedua muda-mudi didalam sedan mewah itu. "Kita berbeda, lo tau itu.. Sampai kapanpun kita ngga akan bisa nyatu.." lanjut si pria karena sang gadis masih memilih untuk bungkam

"Fell, Please.. Mengerti kita ngga mungkin maksain sesuatu-"

"Makanya aku bilang, aku bisa merubah perbedaan kita, aku bisa menjadikan kita sama, tapi apa? Kamu yang ngga pernah mau terima.."

"Tujuh belas tahun aku percaya bahwa aku hidup didalam keluarga yang sempurna, tapi dalam sehari kepercayaan itu runtuh dengan sebuah kenyataan.. Ngga ada yang ngga mungkin sebenarnya didunia ini, hanya kamu yang memilih untuk ngga mempercayai itu.." dengan nafas memburu sang gadis meluapkan semua yang dipendamnya, tidak, dia tidak akan menangis.

Dia terlalu takut airmata itu malah dianggap menjadi senjata untuk meminta belas kasih, tidak! dia tidak ingin dikasihani. Dia hanya ingin menunjukan bahwa keputusannya tepat, kepercayaannya tidak salah.

"Tapi aku ngga akan memaksa... Kamu sudah mengambil keputusan ini, dan aku akan terima itu.. Aku mengaku kalah.. Sekali lagi selamat, semoga kalian bahagia.." ia menegapkan tubuhnya, membenarkan letak tali tas di bahu kiri kemudian membuka pintu mobil

"Selamat tinggal.."

Tanpa menunggu tanggapan si pria, sang gadis turun dari sedan mewah yang menjadi saksi patah hatinya dua insan yang sayangnya berada didua sisi berbeda, terhalang tembok besar yang sulit untuk dihancurkan, penuh keraguan.

🔜🔜🔜

Hello, It's Me~~

Kangen aku?

Setelah bertapa selama beberapa purnama, akhirnya.... Aku yakin buat ngelanjutin cerita ini.. Yihaaaaa!!

Seneng ngga? Senenglah yaaa. Seneng dongg masa ngga seneng!! Kalau ngga seneng aku gantung lagi niih

Boong deng...

Yap, Judulnya aku ganti, Buat yang lupa atau pembaca baru sebelumnya Judul cerita ini adalah 'Just You'.

Kenapa di ganti? Karena .... Pengen aja wkwkwk

Buat part sebelumnya aku unpublish ya, mau aku revisi ditambahin yang kurang dan dikurangin yang berlebihan hohoho tapi alurnya tetap sama kok tetap cerita tentang Esa dan Felli..

Nanti akan aku publish lagi janji kali ini ngga akan lama dan ngga akan ngegantung di tengah-tengah..

Do'ain aja akunya sehat terus hehee


Btw, boleh yuk follow acu di IG Penawanita_muda kali aja ada spoiler tipis-tipis tentang karya hasil khayalan aku ye kan 🤭

Okedeh sekian dan terima kasih

Jangan lupa Vote dan Commentnya biar aku semangat buat menghayalnya 😂

LoveZat💜

✨01/10/23✨

Only You, Always.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang