˚.༄| kunjungan

2.6K 475 60
                                    

chris duduk di teras kontrakan, membuang sisa rokoknya saat ponsel dalam genggamannya berdering, seseorang yang sedang ditunggunya akhirnya menelfon.

“ma.”

chris–” sapaan hangat itu menyambut gendang telinganya. “gimana? jadi berangkat besok?”

“iya, udah pesen tiket. tinggat beres-beres terus besok pagi jalan.”

yakin mau kesana sendiri? apa perlu mama sama papa pulang?”

“ngga usah.” tolak chris dengan cepat. “aku mau usaha sendiri dulu ma. papa gimana?”

kamu kayak ngga kenal sama papamu aja, apapun keputusan kamu asal itu yang terbaik, papa akan selalu dukung.”

“mama doain chris ya.”

doa mama selalu buat kamu nak.”

kalimat dari seberang sana membuat chris tersenyum lega, merasa beruntung memiliki orang tua yang selalu mendukungnya di segala situasi. “perjuangin seungmin kalo kamu bener-bener cinta sama dia.”

“pastinya ma.”

“boo!” chris menoleh, melihat seungmin yang berlari kecil kearahnya setelah tadi sibuk mengepak baju-bajunya kedalam koper. hari ini seungmin memang menginap karna mereka berdua akan pergi besok.

“udah selesai?”

“udah!” jawabnya semangat disertai senyuman. “telfonan sama siapa?”

“mama.”

mata yang lebih muda langsung berbinar kemudian segera merebut ponsel pacarnya.

“halo mama–” sapanya ceria. “ini minnie.”

dan seperti biasa, keduanya berakhir mengobrol dengan panjang. mama chris dan seungmin sudah cukup abrab meski belum pernah bertemu, hanya bertatap muka beberapa kali lewat videocall.

“iya, kemarin minnie memang sakit tapi sekarang udah sembuh. soalnya ada kak chris yang jagain hehe.”

tidak ingin mengganggu obrolan pacar dan ibunya yang mungkin sangat seru, chris memilih beranjak memasuki kamarnya, tersenyum kecil melihat koper diatas ranjang yang sudah rapi berisi baju-bajunya dan baju milik seungmin.

chris tidak melakukan apapun untuk persiapan besok karna seungmin yang sudah melakukannya, memilih baju, melipatnya dan menyusunnya kedalam koper dengan rapi beserta barang-barangnya yang lain.

chris kemudian memilih ke dapur untuk mengambil segelas air, disana dia menemukan jeonwoong yang sibuk dengan cup ramennya.

“udah beres-beres?”

“seungmin yang beresin semua, gue ngga ngapa-ngapain.” sahut chris sembari mendudukkan diri didepan sahabatnya itu.

“berangkat jam berapa besok?”

“sepuluh.”

“perlu gue anterin?”

“hyunjin udah janji nganter, dia bawa mobil.” jeonwoong membulatkan bibir, kemudian kembali dengan aktivitasnya.

“woong.”

“hm?”

“menurut lo, gue bakal berhasil nggak ya?”

“tergantung, kalo lo tahan banting ya mungkin berhasil.”

“gue takut sebenernya.”

“takut apa sih? lo sama papanya seungmin sama-sama makan nasi juga.” jeonwoong berhenti makan, kemudian menatap chris lekat-lekat. “kuncinya sih, lo harus jujur dan sabar. tenang, kita semua bakal dukung lo kok.” ucapnya bersungguh-sungguh.

𝐁𝐨𝐨 & 𝐁𝐞𝐞✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang