33: Belum Waktunya

1.7K 127 9
                                    

Bissmillah... semoga sukak, dan semoga dapat vote sesuai viewers :D

Happy reading!!

***

Semenjak hari itu, hubungan Arya bersama Reana dan Didit kembali bersatu, menjalani hari bersama-sama, berkumpul dalam satu tempat setiap weekend-nya, ya seperti hari-hari sebelumnya--dimana saat belum terjadinya pertengkaran-pertengkaran antara mereka--hanya saja kali ini sedikit berbeda, sebab tak adanya satu sosok bagian mereka.

Radinka

Ya, gadis itu tak bersama mereka, kekosongan masih menemani R4 setiap harinya. Semua yang berubah sebelumnya telah kembali seperti semula, kecuali hadirnya sosok gadis cantik itu.

Tak terasa sudah hampir setahun gadis itu meninggalkan mereka, baik di dunia nyata ataupun dunia maya. Benarkah? Ya tentu saja, nomor ponselnya tidak aktif pun dengan media sosialnya bahkan Baim--sang Kakak--pun seolah tidak ada kabar, semuanya sudah dinonaktifkan maka dari itu Reana, si gadis gemuk itu amat sangat khawatir dan bersedih dengan keputusan tak terduga sahabatnya itu.

Didit sempat menyalahkan Arya kala mengetahui Radinka memutuskan koneksi dengan mereka, karena ingin melupakan Arya malah berimbas pada dirinya dan Reana.

Sedangkan Arya? lelaki itu pun bersedih, sekuat itukah tekad Radinka ingin melupakan dirinya? sesakit itukah yang gadis itu rasakan akibat ulahnya? sungguh, jika waktu bisa diputar maka Arya tidak akan memilih seperti ini, dia tidak akan gengsi dengan keadaannya pada Radinka.

Namun semua itu percuma bukan? Menyesal, perbuatan itu hanya lah sia-sia. Yang harus dia lakukan ialah memperbaiki kesalahannya dan meminta maaf pada Radinka. Dan langkah pertama ialah dia harus mencari gadis itu.

Mencari Radinka?

Tidak! Arya menggeleng tegas, dia tidak akan mencari Radinka untuk saat ini, biarlah gadis itu menenangkan hati dan pikirannya, biarlah gadis itu memfokuskan dirinya dengan kuliahnya di tempat yang baru dan biarkan Arya juga fokus pada skripsinya, setelah itu dia akan berusaha wisuda tepat waktu dan mencari pekerjaan.

Setelah dirinya mendapatkan semua mimpinya, dia berjanji akan mencari Radinka di manapun gadis itu berada, dia akan menemukannya! Ya, itulah rencana Arya.

***

Seorang gadis mematut dirinya di depan cermin, memerhatikan sebuah gamis indah yang membalut tubuhnya, lalu matanya naik memindai kepalanya yang tertutup jilbab lebar hampir menutupi separuh tubuhnya. Dia menunduk, masih kurang percaya diri untuk mengenakan setelan seperti ini, dia merasa tak cukup baik memakai gamis serta jilbab lebarnya.

"Andai cermin itu bisa bicara, mungkin dia akan berkata 'aku bosan melihat wajah Inka terus-terusan'," ejek Baim yang berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya.

Radinka, Ya gadis dengan gamis serta jilbab syari itu adalah Radinka Fatimah. Dia menoleh ke belakang, menatap Baim dengan sebal.

Sambil melangkah mendekati sang adik, Baim berujar, "Udah ya, yakin sama hati kecilmu kalau kamu cantik dengan pakaian ini." Dia berdiri di depan Radinka. "apa alasan kamu nggak mau pakai baju kayak gini?"

Radinka mengembuskan napas sebelum menjawab, "Aku merasa nggak pantas, Kak. Kakak tahu sendiri aku masih teledor, pecicilan, masih sering bicara kasar, pokoknya aku tuh masih belum pantas gitu."

"Terus kapan nunggu pantasnya? kalau nunggu nanti, gimana jika Allah cabut nyawamu sebelum kamu merasa pantas? Dek, dengan jilbab yang kamu lilit-lilit tanpa menutupi dada lalu dengan jeans-jeans ketatmu itu, apakah kamu merasa nyaman dan aman mengenakannya?"

Luka dalam Prasangka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang