3

310 56 8
                                    

Gadis cantik itu berjalan pelan di selasar koridor kampus. Kemeja bergarisnya ia padukan dengan celana jeans yang melekat pas di tubuhnya. Disempurnakan dengan ikatan rambut panjangnya yang sedikit tinggi.

Beberapa pria dengan terang-terangan memperhatikan leher jenjang itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Athena!!" Teriakan gadis bermata sipit yang berdiri beberapa kaki di depannya mampu memunculkan sebersit senyuman di wajah Athena.

"Hey! Aku memanggil mu!"

"Aku di hadapan mu, kau tak perlu berteriak lagi" ucap Athena malas.

Sedang sang kawan hanya tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya.

"Bagaimana dengan Jun? Apakah semakin menggemaskan?"

Athena mengangguk, senyumnya terbit lagi ketika mengingat anak semata wayangnya itu.

"Beri tahu dia, Auntie cantiknya ini akan segera mengunjunginya."

Dan hanya dibalasi anggukan kecil oleh Athena.

Teringat akan sesuatu, Senna –gadis ceria yang kerap kali mengganggunya itu, menatap serius wajah Athena. "Apakah kau sudah menyelesaikannya?"

Memahami kemana arah perbincangan ini, Athena hanya mendesah dan menggeleng pelan. "Aku belum menemukan muse yang cocok dengan soul feel-ku" wajah cantiknya menyiratkan keputusasaan.

Temannya hanya mengangguk-angguk paham dengan permasalahan Athena. "Mau ku bantu?"

Seketika binar kebahagiaan terpancar dari kedua matanya, "Kau yang terbaik, Senny."

"Baiklah, mari kita berbincang di cafe dan mencari solusi untuk permasalahan mu itu." ajak Senna, lantas menarik pelan tangan Athena untuk segera pergi menuju cafe.

Kling

Mendengar lonceng dipintu cafenya berdentang, gadis berambut hitam yang sedari tadi sibuk di balik meja kasir mendongakkan wajahnya.

"Halo, unnie~" bibirnya tertarik ke atas melihat kedua sahabatnya tengah memasuki cafenya.

Senna yang melihat wajah sumringah gadis kelahiran negri gingseng itu lantas tersenyum dan melambaikan tangannya. Diikuti oleh Athena yang juga melemparkan senyuman manisnya kepada si pemilik kafe itu.

"Bagaimana kabarmu, Jola?" Tanya Athena dengan tangan yang masih sibuk merapikan barang-barangnya ketika sampai di spot favorit mereka.

Sedang sang gadis berambut legam itu tersenyum lebar melihat keduanya. "Baik, aku senang unnie mau mengunjungiku di saat kalian sibuk dengan tugas akhir kalian."

Senna terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan Jola, "Sudahlah, pergilah dan siapkan dua strawberry smoothie untuk kami."

Langkah Jola yang hendak pergi terhenti ketika melihat Athena mengeleng pelan, "No, french vanilla tea, please."

Kening gadis bermata sipit itu tampak mengerut saat memperhatikan gerak-gerik Athena. Namun Senna mencoba menahan sebisa mungkin mulutnya untuk tidak menyambar segala macam kata-kata yang akan membuat Athena semakin bungkam nantinya.

Sedang Jola yang mendengarnya hanya mengangguk patah-patah dan segera menjauh. Sebab keduanya itu hafal, jika menu itu keluar dari bibir cherry Athena, pertanda ia sedang dalam mode yang tidak bagus.

Sejak kepergian Jola dari meja mereka, hanya keheningan yang berada diantara keduanya. Dan tentu saja Senna tak tahan. Setidaknya deheman kecil yang keluar dari bibirnya mampu membuat wajah cantik Athena beralih dari layar kecil itu.

BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang