32

251 49 24
                                    

Sedetik sebelum Athena benar-benar melempar keluar tubuhnya, Jasper lebih dulu meraih pinggang mungil itu dengan sebelah tangannya. Ia melakukan manufer kecil dengan gerakan memutar pada mobilnya. Sehingga mau tak mau Athena yang hendak melemparkan tubuhnya semkain terdorong masuk kedalam rengkuhannya.

Nafas Athena memburu. Diafragmanya membesar dan mengecil sesuai irama jantungnya yang berdetak hebat.

Sedang Jasper hanya menampakkan raut tenang tak beriaknya. Mata kelamnya memandang dalam ruby cantik Athena. Apakah jika pria ini dihadapkan dalam kondisi berdiri di antara tebing curam, wajahnya akan tetap menyebalkan seperti ini?

"Lumayan." sudut bibirnya terangkat.

Apa? Lumayan kata dia?

Dengan sekali ayunan, Athena menampar bibir sexy itu tanpa ragu.

"Demi Tuhan! Aku tidak pernah sudi takdir hidup ku terikat dengan pria bajingan seperti mu!"

"Dan sepertinya permohonan mu tak terdengar," pria itu memandang Athena angkuh, "Karena nyatanya bukan takdir yang mengikat kita, melainkan keberadan Junior."

Athena mengacungkan telunjuknya tepat di hadapan wajah Jasper. "Jangan pernah gunakan 'anak ku' sebagai tameng mu!"

Setelah mengatakan hal tersebut, Athena menyentak keras tangan Jasper yang masih merengkuh pinggangnya. Ia segera turun dan membanting pintu mobil Jasper.

Tak perduli jika harus berjalan kaki untuk sampai ke rumahnya, yang jelas saat ini ia tak bisa lagi menatap wajah brengsek itu.

"Masuk, Athena!"

Athena semakin mempercepat langkah kakinya.

"Dasar tuli."

Kaki Athena terhenti saat tubuh tegap seorang pria menghalangi jalannya. Jasper, pria itu tiba-tiba telah berada tepat di hadapannya.

Sial! Seberapa panjang kaki pria ini!

"Masuk ke mobil, Athena."

"Tidak akan! Bahkan untuk me-"

Dorr! Dorr;

Bunyi dua kali letusan peluru seakan menghentikan waktu sesaat.

Athena memucat saat mengetahui peluru-peluru itu hanya berjarak beberapa inchi dari kepalanya. Bahkan salah satunya mampu memotong tipis rambut cokelatnya. Dengan tubuh yang mulai bergetar Athena mengembalikan kesadarannya denga cepat.

"Sial, sniper ini jauh lebih bodoh dari yang terakhir kali." Jasper mengumpat saat melihat ujung rambut Athena terpotong. "Peredam yang digunakannya kenapa sangat payah!"

Tubuh Athena semkin bergetar. Bukan karena kepalanya yang hampir tertembus peluru. Melainkan karena mendapati wajah pria di hadapannya ini tengah meringis pelan. Menahan sakit tepat di pundak yang mulai dibasahi oleh cairan kental itu.

"Jas- Jasper,"

"Tidak ada waktu lagi."

Jasper menarik paksa tubuh tegang Athena untuk segera masuk mobilnya. Beruntung ia mampu memposisikan bahu kirinya untuk menahan puluru itu. Jika tidak, sudah pasti ia akan mati di tempat karena membiarkan wanita bodoh ini membawa mobilnya.

Dengan cepat ia segera melajukan mobilnya menuju rumahnya. Jika tidak, bukan hanya bahunya yang tertembus peluru, melainkan kepala wanita di sampingnya juga.

Apa yang akan ia sampaikan jika bocah kecilnya bertanya mengenai ibu tersayangnya ini?!

"Damn!" tiba-tiba pria itu mengumpat pelan saat menemukan beberapa mobil mengejar di belakangnya. Terlihat dua mobil suv tengah berusaha mengejar laju mobilnya.

BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang