Chapter 1

2.3K 298 14
                                    

Thank U, My LOVE

.
.
.
.
.

KOOKJIN

.
.
.
.
.

WARNING
Typo bertebaran, bahasa nonbaku bisa ada.
Jangan dilihat/dibaca jika tak suka.
Semua karakter dalam cerita ini milik Tuhan, Orang Tua, dan Agensi yang menaunginya.

Enjoy My First FF KookJin
&
Happy Reading

"Baiklah nona Seokjin. Perkenalkan dirimu!"

"Halo, semuanya. Perkenalkan namaku Kim Seokjin, aku lahir di Gwanchon tapi aku pindahan dari Busan. Salam Kenal!"
Seokjin memperkenalkan dirinya didepan kelas atas perintah wali kelasnya.

Disana semua orang menatap Seokjin, bahkan sebagian kaum adam dikelas barunya terlihat terpesona olehnya.

Seokjin itu cantik, sangat cantik. Kulit putih mulus, tubuh ramping bak model, rambut coklat tergerai panjang serta sedikit polesan make up menambah kadar kecantikannya saat ini. Itulah alasannya, Seokjin disukai banyak orang yang melihatnya.

Tapi, karena dia seorang indigo, Seokjin malah memutuskan tak ingin berdekatan dengan siapapun.

"Kau boleh duduk dibelakang sana."
Wali kelas pun memutuskan menempatkan Seokjin duduk dibangku paling belakang dekat jendela luar karena hanya disana tempat duduknya masih kosong.

Sontak seluruh penghuni kelas terkejut. Dan Seokjin tidak tahu apa yang mereka kejutkan barusan.

Seokjin melangkah tanpa menyadari teman sebangkunya adalah pria tadi pagi yang ia tabrak. Dia malah menatap kearah lain, tepatnya dipojok ruangan tak jauh dari bangku yang akan ia tempati.

Auranya begitu gelap, sama sekali tak bersahabat. Seperti ada sesuatu yang tak boleh menyentuh apapun disekitarannya. Dan dia yakin, bangku yang akan ia tempati milik aura gelap itu.

Awalnya Seokjin ragu, apakah ia bisa duduk disana apa tidak. Tapi, ia tetap melangkah dan berakhir duduk dibangku tersebut. Tepat disamping Jungkook yang menatap keluar jendela disampingnya tak perduli akan kehadiran Seokjin.

"Pelajaran akan bapak mulai. Buka halaman 176!"

***

Aku merasakannya..
Bangku ini ada penunggunya..
Kursi yang kududuki terasa hangat seperti ada seseorang yang mendudukinya..

Jendela disebelahku tertutup rapat..
Tapi angin dingin malah bertiup hingga meremangkan bulu halusku..

Auranya begitu kuat dan gelap..

'Peerrrggiiiillaaaaahhh~'

Seketika..Wajahku mengeras. Terkejut saat bisikan lirih yang sangat pelan terdengar ditelingaku.

Keringat dingin mulai terlihat diwajahku. Tanganku kukepal erat menyiratkan ketakuan yang aku rasakan..Jantungku bahkan berdetak kencang saat ini.

***

Aura gelap tak bersahabat itu semakin pekat rasanya membuat Seokjin ingin menangis saja.

Thank You, My LOVE (KookJin GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang