KOOKJIN
.
.
Happy Reading
💜💜💜Mereka bertarung tanpa tahu siapa yang memulai, saling melukai sampai membunuh tanpa bisa dicegah. Bermodal dendam diantara sang ketua yang sama sama berambisi membunuh. Saling memukul dan menembak seolah itu adalah satu satunya cara untuk tetap hidup. Karena kenyataannya bahwa mereka memang tengah bertarung sekarang.
Menyelamatkan sang istri pemimpin yang tengah disekap mantan teman lama yang sudah dianggap gila.Kini Jungkook sudah berada didepan rumah tua itu, bergegas masuk dengan senjata api dipegang erat olehnya. Ada sedikit luka diwajahnya akibat pukulan bawahan simanusia gila.
Langkahnya terus diayun menelusuri, mencari kesekeliling lantai satu sampai kesudut sudut ruangan. Namun masih saja tidak menemukan apapun. Ingin mencari istrinya yang tidak kunjung terlihat atensinya dan Hoseok juga entah kenapa hilang secara tiba tiba.
Kali ini menaiki tangga untuk kelantai dua, pasti sang istri tengah berada disana menunggu pertolongannya.
Namun tetap saja tidak ad siapapun. Rumah ini kosong."Sial!"
Jungkook kembali ke lantai bawah, hendak keluar dari rumah tersebut dan kembali memgumpat kala pintu tersebut terkunci rapat--perlahan disudut rumah tersebut percikan api perlahan menjadi kobaran api yang menyala terang.
...
Wanita itu berhasil melepaskan diri setelah berusaha mati matian. Untung saja dirinya berada disamping meja kaca yang sudah pecah hingga sisa kaca menempel dimeja ia manfaatkan untuk memutus tali ditangannya.
Sekarang dirinya tengah berjalan menuju arah pintu sambil mengendap endap melihat kesekeliling agar tidak ketahuan. Dan nyatanya dia berhasil. Tidak ada orang sama sekali disini.
Membuka pintu utama yang tidak terkunci dan melihat kesekeliling diluar. Ternyata bukan rumah ini saja yang berdiri disini, ada beberapa rumah tua juga yang disekelilingnya.
Tanpa peduli konsekuensi, Seokjin berlari menjauh darisana tidak memperdulikan rasa sakit dipunggungnya. Tetap memacu jalan cepatnya sambil melirik sekitar. Takut ada yang memergoki dirinya yang tengah kabur.
Dor!
Seokjin berhenti melangkah saat mendengar dari kejauhan suara tembakan. Bahkan tembakan lain juga terdengar bersahutan.
"Apa ini..? Ada apa disana..?"
Gumamnya bermonolog.Teringat percakapan singkat antara Hoseok dan bawahannya yang menyatakan ada yang akan datang. Dia merasa bahwa itu Jungkook, dan dia tidak bisa untuk tidak memikirkannya.
Ingin kabur tapi tetap saja, dia tidak tahu jalan keluar. Karena nyatanya sekelilingnya hanya hutan.
Dia sedikit heran kenapa ada banyak rumah ditengah hutan begini. Ini semacam markas atau apa?"Seokjin-ssi~"
Seokjin mendengar ada yang memanggilnya. Sangat jelas namun rilih, tapi dirinya tidak menemukan siapapun. Sontak bulu kuduknya malah meremang. Bukannya takut, tapi angin berhembus dikulitnya yang tidak terbalut kain. Tidak sadar juga dirinya hanya memakai dress putih selutut tanpa lengan. Sangat kontras sekali dengan bekas cambukan Hoseok yang merah.
Apa dia harus mengikuti arah suara tembakan tadi?
Jika dia kesana mungkin dia bisa bertemu Jungkook. Dengan langkah terseyok dia berjalan kearah suara tersebut. Tidak perduli lagi, wanita itu ingin sekali bertemu suaminya.
Tapi langkahnya berhenti kembali begitu mendengar lirihan suara yang memanggilnya. Kali ini lebih jelas dan terus menerus. Kepalanya ia arahkan kesampingnya. Terlihat satu rumah yang paling rusak diantara rumah rumah yang dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, My LOVE (KookJin GS) ✔
FanfictionKim Seokjin, seorang siswi pindahan pemilik indra keenam yang harus berurusan dengan alm. saudara kembar Jeon Jungkook-pria dingin dengan sejuta pesona. Hingga Seokjin harus merelakan kehidupan tentramnya yang selalu ia bangun dari dulu. Mampukah Se...