Thank U, My LOVE
.
.
.
.
.KOOKJIN
.
.
.
.
.WARNING
Typo bertebaran, bahasa nonbaku bisa ada.
Jangan dilihat/dibaca jika tak suka.
Semua karakter dalam cerita ini milik Tuhan, Orang Tua, dan Agensi yang menaunginya.Enjoy My First FF KookJin
&
Happy ReadingPria tampan itu menatap keluar jendela. Terlihat cuaca tidak bersahabat sekarang. Gelap dan basah dengan air hujan yang turun dengan deras disertai sambaran petir yang memekakan telinga. Dan anehnya, pria tampan itu sama sekali tak terusik sedikit pun. Malahan tatapannya datar memandang kedepan, tapi pikirannya melayang entah kemana.
Hufh..
Pria tampan-Jeon Jungkook akhirnya menghela nafas. Entah apa yang membuatnya seperti itu, yang jelas dia beralih berjalan menghampiri ranjang king-size nya. Duduk disisi ranjang lalu menatap laci kecil disamping ranjang.
Terlihat hanya ada lampu, jam alarm dan juga sebuah poto berbingkai kecil disana. Dan fokus matanya hanya melirik poto tersebut.
Terlihat sendu dan juga rindu yang mendalam dari sorot matanya yang selalu tajam pada setiap orang. Jauh berbanding terbalik dari yang biasa ia lakukan pada semua orang, tak terkecuali keluarga dan sahabatnya.
Tangannya terjulur, mengambil poto tersebut. Memandang lekat sebuah gambar yang menampilkan dua orang, perempuan dan laki laki yang terlihat bahagia. Sangat mirip keduanya karena memang mereka adalah saudara kembar. Dan perlu diketahui, mereka berdua adalah dirinya-Jungkook yang masih bersama dengan saudara kembarnya dulu.
"Bagaimana kabarmu, Yoon? Aku merindukanmu..."
Bermonolog seolah dia tengah bertanya pada perempuan didalam poto sana. Sangat terlihat pria tampan itu sangat merindukan sosoknya, bahkan senyuman getir tercetak disana.Dan pada akhirnya, Jungkook malah bernostalgia sekarang. Disaat saat dia bersama dengan Jungyoon dulu. Berbagi kisah hidup diantara keduanya. Keluh kesah, senang bahagia, dan semuanya..Terekam jelas dalam memorinya yang tiba tiba datang begitu saja tanpa diminta. Berakhir dirinya malah semakin tak rela jika sosoknya harus pergi untuk selama lamanya dari dunia ini secepatnya..
...
Jungkook berangkat kesekolah seperti biasanya keesokan harinya. Berjalan santai dengan earphone ditelinganya seperti biasanya dengan keributan akan kekaguman yang diberikan kepadanya sepanjang ia berjalan. Sungguh sang Ice Prince selalu mengundang para gadis untuk menginginkan bersamanya..
Tapi, kali ini berbeda. Hari ini entah datang dari mana. Dia harus menghentikan perjalanannya ditengah jalan sekarang. Karena, seorang gadis malah menghadangnya tidak sopan. Maksudnya tiba tiba datang menghalangi jalannya dengan rentangan tangannya seolah ia tidak diperbolehkan untuk lewat.
Jungkook menatap heran padanya. Dan rupanya gadis itu adalah teman sebangkunya..
"Ada apa?"
Dengan wajah datarnya dia bertanya."Aku ingin bicara denganmu?"
"Bicara saja?"
"Tidak disini. Aku ingin bicara empat mata denganmu.."
Jungkook masih menatapnya sama tapi pikirannya menerawang. Tumben tumbenan siswi baru didepannya ini ingin bicara dengannya tiba tiba. Sebelumnya sisiwi didepannya sama sekali tak perduli tentang dirinya..
"Tidak mau."
Jungkook menolak tentu saja. Tidak ada gunanya dia harus bicara empat mata dengan Seokjin. Dalam pikirannya, mungkin dia ingin menyatakan cinta padanya. Well, setiap para siswi yang berkata seperti itu semuanya sama. Menyatakan perasaannya dan berakhir ditolak mentah mentah olehnya.Julukan Ice Prince, memang cocok untuknya.
"Ayolah, Jungkook. Ini demi dia.."
Jungkook melenggang pergi begitu saja tanpa permisi. Tidak perduli akan Seokjin yang sekarang mengerucutkan bibirnya karena ditolak namun terkesan begitu imut dipandang.
Tak menyerah, Ia akhirnya berlari tergesa menyamai langkahnya. Sedikit kesusahan menyamainya karena kakinya pendek dibanding Jungkook.
"Jungkook..aku mohon. Sekali saja, tolong bicara denganku. Ini sangat penting, ini mengenai Jungyoon."
Jungkook seketika berhenti saat nama kembarannya disebut lalu menoleh menatap Seokjin yang sedikit ngos ngosan disana. Menatap tajam dirinya seperti ingin menguliti hidup hidup Seokjin. Dan untungnya gadis cantik itu tak melihat matanya karena masih mengatur nafasnya yang sedikit capek. Sungguh Seokjin tak bisa berlari barang sebentar pun..
"Apa maksudmu?"
"Hah..Ia ini tentangnya dan aku harap kau mau mendengarkanku dan mempercayaiku.."
Mata mereka bersirobok, menatap manik mata berbeda itu cukup lama. Hingga salah satu dari mereka mengakhirinya.
"Tergantung."
"Baiklah..Aku tahu ini terdengar tak masuk akal. Tapi, percayalah. Jeon Jungyoon, saudara kembarmu. Memintaku untuk mengatakan padamu, bahwa kau harus berhati hati..."
Tatapan mereka kembali menyelam, melihat semua pesona dan kejujuran dimatanya. Dan Jungkook tak melihat kebohongan disana.
Pria tampan itu hanya mendengus geli mendengarnya. Lelucon yang lucu, pikirnya. Apa maksudnya? Jungyoon berucap seperti itu padanya, padahal Jungkook tau pasti Seokjin sama sekali belum pernah bertemu dengan saudaranya. Apalagi Jungyoon sudah lama meninggal..
"Jangan buat lelucon. Kau sudah membuang waktuku terlalu lama. Pergi dan tinggalkan aku!"
Seokjin terdiam pada akhirnya, memandang kecewa akan pria tampan yang berjalan jauh darinya. Memang benar, sebuah kebenaran seperti itu tak akan pernah bisa dipercaya. Seokjin, mulai sekarang harus ekstra memberitahunya secepatnya..
...
TBC
Tekan ⭐️ jika kalian suka part ini
(Jeon Jungkook)
(Jeon Jungyoon)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, My LOVE (KookJin GS) ✔
FanfictionKim Seokjin, seorang siswi pindahan pemilik indra keenam yang harus berurusan dengan alm. saudara kembar Jeon Jungkook-pria dingin dengan sejuta pesona. Hingga Seokjin harus merelakan kehidupan tentramnya yang selalu ia bangun dari dulu. Mampukah Se...