Kim Seokjin, seorang siswi pindahan pemilik indra keenam yang harus berurusan dengan alm. saudara kembar Jeon Jungkook-pria dingin dengan sejuta pesona. Hingga Seokjin harus merelakan kehidupan tentramnya yang selalu ia bangun dari dulu.
Mampukah Se...
WARNING Typo bertebaran, bahasa nonbaku bisa ada. Jangan dilihat/dibaca jika tak suka. Semua karakter dalam cerita ini milik Tuhan, Orang Tua, dan Agensi yang menaunginya.
Enjoy My First FF KookJin & Happy Reading
Malam ini gadis cantik itu mulai memberanikan diri masuk kedalam gedung sekolah yang sudah kosong. Bermodalkan senter dan ransel hitam digendongannya serta keberanian yang sudah ia kumpulkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin, gadis cantik itu benar benar sudah membulatkan tekadnya mencari Jungyoon malam hari ini. Entah apa yang dipikirkannya sehingga dirinya harus mencarinya pada malam hari.
Dalam pikirannya, malam hari adalah yang paling efektif mencari hantu sesuai dengan pengalamannya yang selalu mistis. Dan Seokjin pun melangkahkan kakinya perlahan kearah gerbang sekolah.
Terlihat sang penjaga sekolah masih berada diposnya, mengutak atik ponselnya disana. Seokjin pun melangkah perlahan kearahnya.
"Permisi pak."
Penjaga Sekolah menoleh sedikit kaget karena konsentrasinya pada ponsel terganggu.
"Oh..Ada apa nak cantik?"
Seokjin tersenyum sebelum menjawab, membuat pangling si Penjaga Sekolah yang melihatnya.
"Begini pak. Ada barang saya yang masih tertinggal dikelas. Saya ingin mengambilnya."
Terlihat si penjaga sekolah menimbang nimbang atas perkataannya barusan. Seperti terlihat tidak setuju.
"Maaf nak. Saya tidak bisa mengizinkan kamu masuk. Kamu boleh mengambilnya besok saja.."
"Tidak bisa pak. Barang itu harus diambil sekarang. Kalau tidak hidup saya akan menderita pak. Tolonglah pak.." Seokjin tidak ingin kehilangan kesempatan, dirinya langsung bernego walaupun ada kebohongan.
Terlihat Penjaga Sekolah kembali berfikir. Matanya pun melirik jam didinding pos. Jam menunjukkan pukul 08:38 dan Sekolah harus segera tutup jam 10 malam.
"Baiklah. Kau boleh masuk tapi kau harus segera keluar sebelum jam sepuluh. Soalnya saya akan menutup sekolah ini jam sepuluh."
Seokjin mengembangkan senyumannya semakin lebar. Ini kesempatannya sekarang dan tidak boleh disia siakan. Akhirnya dirinya sedikit membungkuk hormat sebagai tanda terima kasih lalu beranjak masuk. Sebelumnya Penjaga Sekolah mengatakan untuk berhati hati disana dan gadis cantik itu hanya membalasnya dengan 'tidak masalah, pak'.
