Recognition - 인정

23 2 0
                                    

Sesampainya di Bioskop, Chandra langsung memesan tiket dan aku memesan snack untuk kita berdua. Aku sudah lebih tenang dari sebelumnya.
"Kau suka? " tanyanya sambil menyodorkan karcis sambil menunjukkan tempat duduk dan film yang ditonton.
" Film action. Deret C" aku langsung menganggukkan kepala tanda aku sangat suka. Dia selalu hafal dengan apa yang kusuka dan yang tidak kusuka.
"Apakah snackmu sudah selesai? "
"Sudah.. Aku memesan kentang goreng dan pop corn manis kesukaanmu serta 2 pepsi"
"Bagus.. Kalau begitu ayo kita masuk sekarang"
Kami masuk bersama dan langsung menuju tempat duduk kami. Kami datang terlalu awal, film baru akan diputar 30 menit lagi. Beberapa sudah ada yang datang tapi untuk di deret kami baru kami saja yang datang.
Tiba-tiba tangannya mengelus kepalaku, hal itu sontak membuatku agak terkejut.
"Kenapa? "
"Tidak apa-apa.. Ternyata itu tanganmu kukira ada binatang menempel di rambutku" alasan yang buruk.
"Maaf jika membuatmu kaget"
"gwaenchanh-a" jawabku sambil nyengir.
Karena sudah lama berteman denganku dia sudah banyak paham kosakata korea bila aku kelupaan menjawabnya dengan bahasa Korea.
"Liss.. "
"Hmmm"
"Ingat yang kukatakan di mobil?"
"Ingin menjelaskan sekarang?" tanyaku ragu
"Belum.. Bukan sekarang"
"Lalu? "
"Kita selesaikan menonton ini dulu.. Menurutku kurang pas"
"Apanya yang kurang pas?
"Sudah jangan banyak tanya. Makan saja snackmu"
Akupun bingung dan tanpa sadar tetap memandang wajah tampannya yang kubilang hampir sempurna, seperti model profesional dan aku selalu minder jika sedang berjalan dengannya.
"Kau mau melihatku seperti itu sampai kapan?"
Aku pun salah tingkah dan fokus memakan snack ku dan melihat ke arah layar. Diapun terkekeh dan mencubit pipiku.
"agh... " teriakku
"mianhe.. " sambil tersenyum menggemaskan
"heisssh... "
Dan pandangan kamipun tertuju ke layar karena film sudah diputar.

********
Film sudah selesai diputar kami keluar bioskop dan masih membicarakan acting keren dari para bintang dalam film itu.
"sudah terasa lapar?"
"iya perutku lapar.. Bisakah kita makan di restoran korea.. Aku rindu masakan korea" pintaku
"as your wish princess"
Aku tersipu malu saat dipanggil begitu olehnya. Dan diapun tersenyum lembut melihat ekspresi mukaku.

Sampailah kami di restoran korea. Restoran ini memiliki beberapa ruang privasi dan didesign secara apik sehingga suasananya romantis untuk pasangan yang datang untuk romantic dinner. Dia menghampiri pelayan dan meminta ruang private di lantai 2 yang pemandangan ruangannya adalah melihat keindahan kota saat malam hari. Pelayan itu mengantar kami ke ruangan yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Chandra.
Sampailah kami di ruangan yang dimaksud.
"woooow... "
"Kau suka? "
" Sangat suka.. Indah pemandangannya"
" Baiklah kami disini saja.. " katanya kepada pelayan dan pelayan itu keluar sebentar untuk mengambilkan menu.
Chandra memesan beberapa menu kesukaanku dan dia ikut makan sesuai request makananku. Kami mengobrol sambil menunggu makanan kami datang. Bercerita tentang banyak hal. Seperti biasa aku tak pernah kehabisan topik jika sedang dengannya. 20 menit kemudian makanan kami sudah terhidang lengkap, semua pesananku sudah keluar. Pelayan menutup pintu ruangan kami.
"selamat makan.. " seruku dan dia menganggukkan kepala.
"apakah makanannya cocok dengan lidahmu?"
"hmmmm enak.. Aku suka.. " jawabnya..
Mendengar jawaban itu aku lega, aku takut jika makan di restoran korea tidak sesuai dengan seleranya. Tahu bahwa itu tidak menjadi masalah sungguh melegakan.
Selesai menyantap hidangan utama kami berlanjut dengan makan makanan penutup sembari memakan camilan dan minum soju.
"cobalah.. " kataku sambil memberikan sloki berisi soju. Diminumnya dan terdengarlah suara "kkkhhhhhhh"
Aku tersenyum. "Agak kuat memang.. Bagaimana kau suka tidak? "
"Agak kaget karena kuat sekali rasanya tapi enak.. Aku suka"
"Jinjja?"
"Iya aku suka.." jawabnya sambil tersenyum
"Syukurlah"
"Bolehkan aku membahasnya sekarang?" mendadak tenggorokanku tercekat dan jantungku berdegup tidak karuan. Lalu kuanggukkan kepalaku.
Dia berpindah duduk dari yang tadi berada di hadapanku menjadi duduk di sampingku.
Dia menarik tanganku dan meletakkannya di dadanya. Terasa degup tak beraturan juga seperti punyaku.
"Apa kau merasakannya?"
Aku menganggukkan kepala. Lalu dia memegang kedua pipiku dengan lembut sehingga kami berhadapan sekarang dan jarak wajah kami terlalu dekat hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Dia menatapku dengan lembut. Jantungku terus memburu dan semakin tak karuan.
"Liss.. Maafkan aku.. Aku sudah tak bisa menahannya.."
"Maksss......" belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, bibirnya sudah mendarat di bibir ku dengan lembut. Aku kaget dan badanku seperti terbujur kaku. Tangannya berpindah mengambil kedua tanganku yang gemetar dan diletakkan di kedua bahunya agar tak ada lagi jarak diantara kami. Dilepasnya ciuman pertamanya dan aku belum membalas ciumannya karena aku masih kaget dengan semua ini.
" Aku mencintaimu Liss.. Bisakah kau hanya melihatku saja dan berjanjilah agar kau tak kan meninggalkanku?"
Aku terdiam, bibirku tak bisa berkata. Dan dia menciumku lagi namun tidak selembut yang pertama. Kali ini lebih berani dia melumat bibirku hingga tak sadar akupun membalas ciumannya. Nafasku tersengal dan diapun melepaskan ciumannya dengan lembut dan menutupnya dengan ciuman mesra di keningku sambil memelukku. Akupun pasrah dalam pelukannya namun ada sesuatu yang mengganjal dibenakku. Entah kenapa aku merasa bersalah dengan ciuman ini. Tiba-tiba aku teringat janji masa kecilku dengan seorang anak laki-laki yang sudah lama tak kutemui karena aku berpindah tempat tinggal. Iya janjiku pada JK untuk selalu melihatnya saja dan tidak melihat yang lain karena dia pasti akan datang menjemputku. Tapi aku tak bisa mengelak dari rasa sukaku pada Chandra juga dan akupun ragu apakah JK masih ingat dengan janji masa kecil kami disaat sekarang dia sudah menjadi artis nomor 1 didunia dan ditambah lagi kami sudah putus kontak lebih dari 7 tahun. Tiba-tiba lamunan rasa bersalahku ini terpecah saat Chandra menggoncangku..
"Hei.. Kenapa? Apa yang mengganggumu?"
Aku kaget dan kujawab " Tidak apa-apa.. Aku hanya masih kaget saja dan aku seperti tidak percaya laki-laki sesempurna dirimu menyukaiku"
"Kaulah yang sempurna Liss, sungguh beruntung aku bisa bersamamu."
"Terimakasih.. "
Dan ya hari ini, 21 Juni aku resmi berpacaran dengan Chandra. Walaupun ada rasa bersalah di hatiku namun aku berusaha mengesampingkan rasa bersalahku dengan Jungkook karena aku memang ragu akan janji masa kecil kami masih diingat olehnya atau tidak. Lebih baik aku lebih rasional saja dengan apa yang ada dihadapanku saat ini..

Bersambung...

Bagaimana cerita episode kali ini.. Sabar ya JK pasti keluar tapi perlahan..
Sampai ketemu di episode selanjutnya..
💜💜💜💜💜💜

Jungkook - JK - The Untold Love Story √ (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang