Teror

7 1 0
                                    

Sudah hampir 2 minggu aku membuka klinik spesialis tulang. Ya benar sekali, aku sudah bekerja setiap harinya. Setiap harinya aku berada di klinik mulai pukul 09.00 s.d. 17.00. Aku sudah jarang keluar bersama ataupun ikut latihan dance bersama JK dan V karena kesibukan baruku ini. Untuk ukuran klinik baru, klinikku sudah termasuk lumayan ramai. Dalam sehari aku bisa melayani 20-30 pasien. Karena banyaknya pasien yang kutangani, akhirnya kuputuskan  untuk merekrut asisten agar bisa membantuku melayani para pasienku.

Orang tuaku juga belum kembali dari urusan luar negerinya. JK dan V masih menetap di rumahku. Mereka menjemputku bergantian, berangkat dengan V pulang dengan JK, atau sebaliknya atau juga terkadang mereka bersama-sama mengantar berangkat dan pulang jika mereka punya jadwal yang sama.

Sebenarnya ada hal yang sedikit mengusikku. 3 hari belakangan ini ada sesosok org misterius yang mengintai klinikku. Sepertinya laki-laki jika dilihat dari cara berpakaiannya. Aku takut namun aku juga tak mau membuat V dan JK khawatir. Sampai pada suatu hari, V dan JK menjalani tour konsernya ke Jepang selama 1 hari, mereka tidak menjemputku dan akupun akhirnya pulang sendiri. Sore itu aku pulang dengan mobil pribadiku.
Ponselku berbunyi. JK selalu menelponku jika sudah waktunya pulang kerja.

"Sayaang.."

"Iya.."

"Apa kau sudah di rumah?"

"Belum ini aku akan pulang. Kau sudah di stadium?"

"Iya, aku sedang mempersiapkan diri. Maaf aku tak bisa menjemputmu. Kau jadi menyetir sendiri."

"Hmm tak apa.. jangan khawatir. Semua baik-baik saja."

"Terimakasih atas segala pengertianmu. Nanti malam aku langsung kembali ke Korea. Dan aku akan langsung menuju rumahmu."

"Iya baiklah.. sudah sekarang pikirkan konsermu saja. Semoga lancar sayangku."

"Terimakasih atas doanya. Kau hati-hati di jalan ya. Tetaplah kirim pesan padaku jika sudah di rumah. Akan kucek ponselku setiap break"

"Iya.. aku pasti mengirim pesan padamu."

"Baiklah kututup dulu telponnya ya. Aku sayang kamu, Kyung Mi-ah"

"Hmm baiklah. Aku juga oppa.."

Berakhirlah panggilan teleponnya. Aku membersihkan meja kerjaku dan bergegas pulang. Setelah klinik sudah dirapikan oleh asistenku dan semuanya sudah tertata rapi , keluarlah aku menuju mobilku yang terparkir di depan klinikku.

Saat sampai di dekat mobilku, aku kaget melihat ban mobilku. Ban mobilku gembos. Aku benar-benar tidak tahu apa yang menyebabkan ban-ku seperti itu karena saat aku sedang bekerja, tidak satupun orang yang memakai kendaraanku. Entah kenapa juga hari itu sangat tenang tak ada orang yang lewat di daerah sekitar klinikku padahal waktu masih menunjukkan pukul 6 sore.

Tiba-tiba ada tangan yang membungkam mulutku. Aku mencium bau yang sangat menyengat dan menyesakkan dadaku. Aku berusaha mengelak namun semakin lama aku semakin lemas dan tak berdaya hingga akhirnya aku tak sadarkan diri.

*************

Samar-samar aku mendengar suara 2 orang berbincang. Mereka bicara dengan suara lirih. Badanku masih terasa lemas. Aku berusaha membuka mata, pandanganku masih kabur dan kepalaku pusing. Aku tahu, penculik ini sudsh membiusku dengan obat bius hirup yang diletakkan di sapu tangannya. Aku juga terasa kalau tangan dan kakiku diikat. Aku berusaha untuk fokus mendengar percakapan 2 orang itu dan memfokuskan penglihatanku yang masih kabur.

"Apa yang akan kita lakukan dengan wanita ini?" Tanya seorang laki-laki.

"Aku ingin dia lenyap. Kau dan aku sudah sepakat untuk melenyapkannya. Aku benci wanita ini."

Jungkook - JK - The Untold Love Story √ (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang