Sesampainya di mobil, V meletakkanku di kursi samping kemudi dengan berhati-hati. Mataku sangat berat untuk dibuka dan aku benar-benar lemas, sungguh sepertinya hari ini aku terlalu banyak minum. Setelah meletakkanku ia bergegas menuju kursi kemudinya. Lalu ia menyalakan kendaraan dan melaju menuju rumahku. Sepanjang perjalanan bisa kurasakan tangannya mengusap lembut dahiku dan sesekali ia menggenggam tanganku.
"Kau benar-benar mabuk. Kenapa kau ini suka sekali membuatku dan Kookie khawatir?" gumamnya.
Aku mendengar apa yang dia gumamkan dan aku pun menyahut memanggilnya, " oppa... mianhae..cheongmal.. aku sudah merepotkanmu."
"ahh.. kau mendengarku, kukira kau sudah tidur. "
"Belum, hanya mataku terasa berat dan badanku lemas."
"Kau minum banyak sekali, Kookie sudah sebal sekali melihatmu tadi, dia sudah mengingatkanmu tapi kau tetap saja."
Aku terkekeh,"maaf.. maafkan aku sudah keras kepala"
"Hmmm.. " sahut V lembut.
"Caaa... kita sudah sampai. Tunggulah disini ya jangan turun sendiri, aku akan menggendongmu."
Lalu ia pun turun dari mobil dan beralih ke pintu mobil satunya untuk menggendongku dan membawaku masuk ke rumah. Saat kepalaku disandarkan di bahunya, rasa pusing itu seperti berkurang dan bisa kurasakan seperti dekapan ini adalah tempat yang nyaman untukku saat ini. Ia meletakkanku di tempat tidur yang ada di kamarku dengan hati-hati seperti aku ini adalah barang yang mudah pecah. Lalu ia melepas sepatuku dan memberiku selimut untuk membuat badanku hangat. Setelah itu ia mematikan lampu utama kamarku dan menggantinya dengan lampu tidurku dan duduk di tepi ranjangku sambil mengusap lembut puncak kepalaku.
"Istirahatlah, tapi jangan tidur dulu. Aku akan membuatkanmu teh lemon hangat agar badanmu lebih baik."
"Eoh... aku akan menunggumu." jawabku dengan suara lemas dan ia pun segera bergegas turun ke bawah untuk membuatkanku teh lemon.
Tak lama kemudian ia sudah datang membawa teh lemon, ia menaruhnya di meja terlebih dahulu dekat dengan lampu tidurku, ia duduk di tepi ranjang dan membantuku duduk sambil menyandarkan kepalaku di sandaran tempat tidurku.
"Minumlah ini pelan-pelan, supaya pusing dan mualmu bisa hilang." katanya sambil meminumkan teh kepadaku dengan pelan-pelan, sungguh dia telaten merawatku.
"Gomawo oppa. Sinca mianheyo.. aku sudah merepotkanmu."
"Ah tidak, aku senang merawatmu tapi aku tetap tidak suka melihatmu mabuk seperti ini. "
"Maaf, aku kalah terus tadi saat bertanding dengan mereka."
"hahahha.. iya.. tidak apa-apa. Segera istirahatlah setelah ini."
"hmmm.. baiklah, tapi bolehkah aku minta kau menemaniku sampai aku tertidur dulu baru kau pergi ?"
"Iya.. Aku akan menemanimu sampai kau tidur. "
"oppa... apa Kookie oppa sudah datang?"
"Belum, mungkin dia masih di dorm. Para hyung juga mabuk berat sepertimu, hanya Kookie dan Jin hyung yang masih waras. "
"Benarkah? Wah kau dan mereka kuat minum ya..."
"Aku dan Kookie memang tidak minum banyak, kalau Jin hyung memang kuat minum."
"Aaah... Seperti itu. "
Suasana tiba-tiba hening dan kami seketika itu juga dalam posisi saling memandang, tatapan mata kami bertemu. Kami hanya saling pandang tanpa ada kalimat yang keluar dari mulut kami, V masih menggenggam tanganku dan mengelus pelan pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkook - JK - The Untold Love Story √ (FINISH)
RomansaKejutan ini berawal saat kehidupanku berpindah ke kota Seoul.. Kota nan indah yg telah menjadi saksi cinta ini.. Mukjizat dan keajaiban terjadi secara bersamaan.. hingga akhirnya membawa 2 laki-laki bak malaikat ini di hadapanku. Ini ff pertamaku...