Inilah Akhirnya..

12 2 0
                                    

3 bulan kemudian..

Tak terasa sudah 3 bulan aku menjalani hubungan dengan Chandra. Selama 3 bulan ini pula aku dihantui rasa bersalah kepada JK. Hampir setiap malam JK selalu menghubungiku. Begitu pula Chandra, ia pun tak kalah. Ia selalu mengantar jemput aku kemanapun aku pergi. Dia benar-benar kekasih yang baik. Namun aku merasa aku harus segera mengakhiri semua ini sebelum ia bertambah kecewa jika tahu hati ini tetap menjadi milik JK. Entah kenapa aku lebih memantapkan hatiku pada JK. Tak bisa kupungkiri rasa cinta dan sayang ini memang hanya untuknya. Aku tak bisa membaginya bersama yang lain. Ketika aku gegabah memutuskan membagi dengan yang lain, inilah yang kurasakan. Rasa bersalah yang tiada hentinya.

Hari ini aku mempunyai janji dengan Chandra untuk pergi ke kampus untuk mengurus beberapa keperluan tambahan yang kuperlukan untuk melamar pekerjaan. Mungkin terlihat malas ya. Sudah 3 bulan aku lulus dan aku baru akan mencari pekerjaan. Yah tapi memang seperti itulah keadaannya, setelah lulus aku tak ingin langsung bekerja. Aku ingin menikmati masa bersantai sebentar lebih dahulu. Selama 3 bulan ini aku mengisi kegiatanku dengan bermalasan di rumah dan pergi keluar dengan Chandra seperti nongkrong, nonton film dan kegiatan santai lainnya.
Hingga akhirnya Chandra mengingatkanku untuk segera keluar dari zona nyaman ini.

********
"Hmmm sudah sampai.. "
"Hmmm ayo.. segera selesaikan apa saja yang kau butuhkan"
"Siap komandan" jawabku sambil tanganku hormat kepadanya dan diapun terkekeh sambil mengacak-ngacak rambutku. Sebagai seorang kekasih, dia tak ada kekurangan apapun. Aku merasa terlalu beruntung bisa memilikinya dan terkadang aku menyesal karena aku tak bisa menjadi kekasih yang sepenuhnya  mencintainya. Ia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik daripada aku. Aku masih bingung bagaimana menyelesaikan hubungan ini tanpa harus menyakitinya.
Sepanjang aku mengurus keperluanku, kami tak terpisahkan, kemanapun aku selalu bersamanya. Hingga akhirnya kami bertemu dengan dosen pembimbing kami yang kebetulan memang kami memiliki dosen pembimbing yang sama saat tugas akhir.
"Lissa.. Chandra... " panggil dosen kami. Secara otomatis aku langsung melakukan bow pada beliau dan Chandra segera menjabat tangan dan mencium telapak tangannya.
"Sedang apa kalian disini? "
"Bagaimana kabarnya pak? Ini Chandra sedang mengantar saya untuk mengurus beberapa kelengkapan yang saya butuhkan untuk bekerja pak"
"Aku baik-baik saja Lissa. Hmm iya segeralah bekerja. Apa yang mau kau lakukan dengan ilmumu jika tidak kau gunakan untuk menolong yang lain? "
Saat mendengar jawaban itu aku langsung merasa malu. Namun Chandra selalu membelaku dia melingkarkan tangannya di bahuku dan berkata kepada dosen kami, "Dia hanya butuh refresh sejenak pak, tugas akhirnya kemarin benar-benar membuatnya lelah dan penat"
"Owh iya.. Tugas akhirmu memang yang tersulit. Baiklah lanjutkan kegiatan kalian. Jangan lupa undangannya untuk ku ya jika kalian menikah nanti.. Aku suka melihat kalian bersama seperti ini." Sambil melenggang pergi meninggalkan kami.
Dan seketika itu juga kami berdua hanya bisa tersenyum dan pipiku memerah.
"Baik pak.." jawab Chandra dengan tegas.
Reflek aku langsung mencubit  pinggangnya.
"Auuuuch... hei... memangnya salah aku menjawab begitu.. kau memang calon istriku.. "
"Gombal.. "
"Hei.... tapi itu memang benar.. lihat pipimu merah.. kau malu ya.. "sambil tertawa menggodaku
"Hah sudahlah.. ayo kita pulang.."
Sambil melenggang menuju tempat parkir.
"Tidak mau.. aku tidak mau mengantarmu pulang."
"Lalu? Kita mau kemana?"
"Bagaimana dengan makan siang di mall saja.. aku lapar"
"Hmm baiklah.. aku setuju"
Dan kami menuju mall tempat kami biasa nongkrong bersama.

*******

"Hmmmm perutku sudah kenyang..... "
Aku hanya tersenyum melihat ekpresi wajahnya yang lucu saat iya kekenyangan makan.
"Hei kau mau kemana setelah ini? Ada ide kencan seru lainnya?" Tanyanya
"Hmm apa ya? Bagaimana dengan battle dance di Timezone?"
"Oke!!! Ayo kita kesana..."
Kami sangat bersenang-senang hari ini. Kencan hari ini benar-benar energik dan menyenangkan. Kami tertawa dan bercanda sepanjang hari. Dan tak terasa hari sudah mulai larut. Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Tiba-tiba aku merasa seperti cinderella yang harus segera pulang. JK biasa menelponku pada jam 9 malam.
Maka setidaknya sekarang aku sudah harus segera pulang.
"Hmmm aku lelah bisakah kita pulang sekarang?"
"Hmmm baiklah. Ayo kita pulang"
Dan akhirnya ia mengantarku pulang.

****
"Bye sayang.. terima kasih untuk hari ini."
"Hmmm bicara apa.. sudah kewajibanku membuatmu bahagia setiap hari."
Hmmm dia memang selalu romantis. Namun tiba-tiba hapeku berbunyi. Ayahku menelpon.
" oooh appa... "
"Angkatlah.. " suruhnya dan aku mengganggukan kepala.

"Yoboseyo"
"Kyung Mi "
"Nee appa.. bagaimana kabar appa?"
"Baik Kyung Mi sayang.. kau sedang apa?"
"Ah.. aku sedang bersantai.. ada apa appa?"
"Kyung Mi segeralah kembali kesini"
(Saat mendengar itu aku kaget dan raut muka Chandra pun berubah menjadi sedih)
"Ada apa? Kenapa mendadak seperti ini.. kukira ibu akan segera pindah kesini apakah tidak jadi?"
"Maafkan aku Kyung Mi.. impianmu untuk bisa menetap di Indonesia sepertinya belum bisa terwujud saat ini. Aku tak bisa meninggalkan pekerjaaanku disini, ibumu juga sedang merawat nenekmu yang sedang sakit. Alasanku segera memintamu kembali kesini, karena setiap hari nenekmu mencarimu. Kuliahmu juga sudah selesai. Aku harap kau bisa mengerti. Aku sudah memesankan pesawat besok malam segera pulanglah besok."
"Apa nenek sakit? Nenek sakit apa? Apakah parah?"
"Lihatlah sendiri saat kau pulang. Baiklah.. itu saja yang ingin kukatakan kepadamu. Sampai bertemu lusa.. "
"Baiklah appa.. jaga dirimu"
"Jaga dirimu juga anakku.."

Berakhirlah panggilan telepon itu. Aku yang sangat-sangat bingung dengan keadaan ini, di satu sisi aku memikirkan nenekku yang sedang sakit disisi lainnya aku memikirkan perasaan Chandra yang kalut karena aku harus pergi meninggalkannya dan entah kapan aku bisa kembali kesini.
"Sayang.. "panggilku lembut sambil memegang pipinya.
"Kenapa hari ini jadi kencan terakhirku denganmu?"
"Terakhir?"
"Aku tak tau kapan kau akan kembali kesini.. "
"Maafkan aku"
Kami pun terdiam cukup lama sambil bergumul dengan pikirannya masing-masing.
"Liss, aku benar-benar tak tahu harus bagaimana.. tak mungkin saat ini aku meninggalkan Indonesia dan ikut denganmu ke Korea disaat aku baru saja membangun bisnis klinik kecantikan ku disini. Modal yang kugunakan cukup besar dan aku masih harus bertanggung jawab untuk itu. Tapi aku tak bisa terpisah seperti ini denganmu. "
Aku masih terdiam dan sampai akhirnya setelah selang beberapa waktu kalimat mengerikan ini keluar dari bibirku.
"Sepertinya hubungan ini hanya bisa sampai disini Chand.."
"Bicara apa kau?" Jawabnya sambil menarik tanganku sampai tubuhku berbalik berhadapan dengannya.
"Maafkan aku, tapi aku pun tak bisa menggantungmu seperti ini.. mengertilah bahkan aku tak tahu apakah aku kembali atau tidak kesini. Aku yakin kau pasti bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku. "
"Kau bicara apa?? Tidak.. aku tidak akan melepasmu.. aku mencintaimu.. aku tak bisa Liss"
"Chand... mengertilah.. jangan buang waktumu denganku. Aku tak bisa menjanjikan apapun untukmu"
"Kenapa kau langsung menyerah seperti ini. Jika kau memang benar- benar sayang padaku seharusnya kau mencari jalan agar kita bisa tetap bersama.."
"Tapi memang saat ini tak ada jalan untuk kita tetap saling bersama. Kau
tahu kondisinya. Kau dengar sendiri apa yang dikatakan ayahku. "
Chandra terdiam dan mematung.
"Kumohon relakan aku. Maafkan aku harus mengakhiri semuanya seperti ini."
"Kau benar-benar ingin kita putus Liss?"
"Hmmm.. iya.. ini yang terbaik"
Dan aku langsung keluar dari mobil dan berlari masuk ke apartemenku. Chandra mengikutiku keluar dari mobil dan menarik tanganku namun aku menolaknya dan terus berlari pergi meninggalkannya. Tanpa terasa aku menangis dan ada sedikit perasaan lega bisa kurasakan disana. Perasaan lega bahwa rasa bersalahku kepadanya akan berakhir mulai hari ini. Namun dia pasti sangat terluka hari ini. Tapi setidaknya tidak terlalu terluka karena dia hanya tau bahwa kondisi yang tak memungkinkan kami terus bersama bukan karena hatiku sudah ada yang memiliki. Berakhirlah sudah kisah negeri dongeng ini. Dan aku bergumam dalam hati,

"Terima kasih Chandra, kau sudah menjadi teman sekaligus kekasih terbaik selama aku disini. Maafkan aku yang egois ini, karena aku yakin kau pantas dapatkan wanita yang lebih baik dariku. "

Bersambung....

Hi guys.. gimana.. pasti kalian sebel sama lissa ya.. udah ninggalin cowok baik-baik kayak Chandra. Tapi mau gimana lagi, cinta pertama akan selalu jadi yang pertama guys.. sampai jumpa di next episode ya...
Borahae..
💜💜💜💜💜

Jungkook - JK - The Untold Love Story √ (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang