1

12.1K 465 0
                                    

Renata POV

Mataku yang tadinya menatap kegelapan, tiba-tiba menjadi hitam kemerahan. Kudengar tirai kamarku dibuka

"Ren, bangun udah siang! Katanya kamu mau cari tempat kerja!" Kubuka mataku dan melihat teman sekamarku, Shinta.

"Iya, tapi lagi mager nih" kujawab dengan mata tertutup

"Gimana bisa bayar apartemen kita kalo kamu gak cari kerja!" Shinta menarik kedua kakiku

"Iya iya, aku bangun deh" aku langsung duduk dan masih memejamkan mataku

Tiba-tiba aku merasakan dua jari yang membuka mataku

"Baaa..." Shinta tertawa, dan melempar handukku ke kepalaku

"Parah lo Ta!" aku merengek

"Sayang lo Ren!" Ujar Shinta sambil menutup kamarku

aku langsung beranjak ke kamar mandi, dan langsung membilas tubuhku dengan air

Namaku Renata Purinda, lahir di Bandung. Orangtuaku termasuk orang yang berada, inget Orangtuaku bukan aku!

Memang setiap bulan mereka memberiku uang untuk keperluan aku selama di Jakarta, namun uang tersebut tidak pernah aku pakai.

Yaa mungkin aku pakai sih, untuk tiket pulang ke Jogja hehe...

selain itu enggak pernah ku pakai kok :))

oh iya aku lahir di bandung tapi dibesarkan di jogja, ketika aku umur 8 keluarga aku harus pindah ke jogja karna pekerjaan papaku, ya terus kami jadi netap di jogja deh

aku beranjak keluar dari kamar mandi dan memakai kemeja berwarna hijau lumut dan celana berwarna hitam

ku ambil tas dan kunci mobil dan beranjak ke UI, karna dosenku menyuruhku untuk datang ke kantornya

"Ta, gue pigi!" aku teriak tanpa mengetahui dimana keberadaan Shinta

perjalanan ke UI cukup lama, karna macetnya Jakarta ditambah lagi ada demo.

setelah sampai di FK-UI aku mencari kantor dosenku. Tak lupa aku mengetok pintu dosenku

tok tok tok

"Masuk" dosenku menjawab

"Dok" ku menurunkan kepalaku tanda bahwa aku hormat kepadanya

"Aaa.. Renata! Sini-sini masuk" Dokter itu menyuruhku duduk

"Ada apa ya dok?" aku tanya

"Jadi gini, setahu saya kamu belum dapat pekerjaan bukan?" dosenku bertanya

"I-iya dok, saya baru mau cari hari ini" aku menjawabnya dengan gugup

"Kamu tidak usah mencari lagi, teman saya membutuhkan seorang dokter di tempatnya bekerja. Apakah kamu bersedia?" dokter itu bertanya

tanpa berpikir panjang aku langsung menjawabnya

"Iya dok! saya mau" aku senyum

"Aaa bagus kalau begitu, ini alamatnya. kalau bisa kamu berangkat sekarang ke sana. Saya akan beri tahukan teman saya kalau kamu menyetujui pekerjaan ini"

"Terimakasih dok" aku lalu pergi ke tempat parkir mobil dan menginjak gas untuk pergi ke daerah cipayung

Setelah sampai di daerah yang dikasih dosenku, aku terkejut melihat bahwa tempat tersebut adalah Pelatnas PBSI

Ethereal - Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang