16

4.1K 270 9
                                    

Renata POV

dan akhirnya kita pun nyampe setelah melewati banyaknya jam penerbangan

karna kita duduknya dibelakang kita keluarnya pun agak lama, setelah beberapa wakil indonesia keluar dari pesawat aku menunggu rian untuk keluar

aku menggapai tas ranselku yang ditaruh salah satu pramugarinya di atas kabin

padahal kan ransel boleh ditaruh di kolong bangku

dan tasku itu enggak gede gede amat

gue mencoba mengambilnya tapi gue gak bisa ambil, gue lompat pun gak bisa

"sini aku bantu" kata rian

dia ambil tasnya dan memberi tas itu ke gue

"makasih"

para wakil indonesia masih menunggu koper mereka yang belum didapat, aku menunggu di deket pintu keluar sambil membuka koperku mencari jaketku yang lebih tebal

gue udah pakai jaket tapi kurang tebel jadi masih ngerasa kedinginan

pas kopernya gue buka

renata bego!

jaketnya enggak gue bawa, gue langsung menutup koper gue

tiba-tiba rian menunggu disamping gue

"ini pake aja" dia menyodorkanku sebuah parka

"ini pake aja" dia menyodorkanku sebuah parka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"nanti kamu kedinginan" aku tolak

"enggak, aku ada bawa satu lagi kok, sengaja" dia mengeluarkan parkanya yang lain dari tasnya

"ambil" dia bilang

gue ambil dan gue pasang

gue merasa tenggelam di dalam parkanya rian

soalnya kegedean

"makasih ya yan" gue bilang

"flu kamu udah redaan?" dia tanya

"udah, kayaknya cuman karna kecapekan aja" aku jawab sambil tersenyum

kita berjalan keluar bandara menuju bus sambil meletakkan koperku aku di dalam bagasi, tiba tiba kak grey disamping aku

"parka siapa ini dek? besar kali, gak mungkin parka kamu" kata kak grey

aku cuma tersenyum

"ohhh tau tau parka siapa" kak grey menggoda gue

****
gue kebagian kamar sama mbak wid

"ren diajak jalan ama anak-anak crazy rich, mau ikut gak?" mbak wid tanya

"mau dong mbak" gue langsung memakai parka rian

gue keluar dan bertemu para atlet yang lain

kita semua pegi ke festival kerajinan tangan

Ethereal - Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang