Renata POV
aduh ni orang gak dikenal, minta-minta kenalan lagi
kasih tau nama asli gak ya bagusan?"Namaku Cil...."
"Cil.... siapa?"
"Cil.......lor" aku jawab
"Oh, oke Cil, sini aku anterin ke kantor ci susi"
dia langsung genggam tanganku dan menarikku ke dalam,di dalam aku mendengar banyak suara
"(bersiul) Cewek jar?!"
"Wah jar lo bawa cewek aja kerja lo!"
"Parah jar, yang kemaren elo kemanain?"
"Ribut deh kalian semua!" sahut Fajar sambil mempercepat langkah kakinya sehingga aku pun harus memoercepat langkah kakiku juga
"masih lama gak?" aku tanya
"enggak, deket lagi kok. kenapa emangnya? mau ke kamar mandi?" dia tanya
"eh! enggak! ini, tangan aku sakit" aku tunjuk tangannya yang masih menggenggam erat tanganku
"eh! maaf maaf! enggak sengaja!" dia labgsung melepas genggaman tangannya dan menampakkan tanganku yang memerah
"Aduh! bener gak sengaja, kebiasaan genggam tangan cewek cantik, hehe" Fajar mengelus kepala bagian belakangnya
"Yaudah, gakpapa. Kantor ci susi nya mana ya?"
"disitu" dia tunjuk
"Sini deh gue anterin aja" jawab Fajar
"Ngomong-ngomong, kamu tuh siapa sih? pemain baru? wartawan? atau event organizer?" tanya Fajar
"Aku d-" jawabanku di putus oleh perkataannya
"Ntar-ntar, gak usah jawab dulu, kamu pasti photographer baru kan?" dia menjawabnya dengan senyuman lebar
"Tuh kan! dibilangin juga apa! Fajar gitu loh! tau segalanya" dia menaikkan bajunya
"Seben-" lagi-lagi dia memotong percakapanku
"Nih, kantor Ci Susi, Cilor" Fajar bilang
"Hah? Cilor?" aku tanya, aku melihat belakangku dan kiri-kanan ku
"Loh? malah nyari orang, yah kamu! kamu Cilor kan?" Fajar tanya
tiba-tiba pintu kantor Ci Susi terbuka
"Ahh! Renata, sini masuk. Eh Fajar? Kamu gak latihan?" tanya Ci Susi
"Eh iya Ci, ini cuman mau nganter Cilor, yaudah aku balik dulu ya" dengan begitu dia pergi menjauh
"Cilor?" tanya Ci Susi
"Aneh-aneh aja tuh anak" Ci Susi menggelengkan kepalanya
hhaahhahh
aku tertawa kecil di dalam hati
"Nah, Ren, jadi gini, sebenernya kami punya dokter namanya kak ella, tapi dia lagi hamil, jadi yaa, tentu gak bisa diganggu" tutur Ci Susi
"Sebenernya pekerjaan kamu gak berat-berat banget sih, kamu cuma harus memperhatikan atlet-atlet ini, ya seperti, setiap kali mereka latihan kamu selalu mengecek kondisi mereka, memberi saran"
aku hanya mengangguk
"Yang sulit itu, nantikan para atlet bakal pergi world tour, jadi kamu juga harus ikut, saya gak tahu kamu ikut setiap kali atau tidak, soalnya ada jadwalnya, nah kamu disitu harus ekstra memberi perhatian kamu, kamu harus jaga kondisi mereka, mengingatkan mereka buat tidur cepat" Jelas Ci Susi
"Gimana, kamu bersedia?"
aduh, gimana ya?
emang ada plus minusnya sih
plusnya, aku udah punya pekerjaan
minusnya, apartemenku jauh amat!
yaudahlahya dibanding gak ada kerjaan
"bersedia ci!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal - Rian Ardianto
FanfictionRenata Purinda, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang mencari pekerjaan. Suatu saat dosen Renata memberi suatu lowongan pekerjaan, tanpa mengetahui dimana pekerjaan itu, Renata langsung mengambil pekerjaan itu. Tanpa ia sadari ia bekerja menjadi...