Renata POV
hari ini hari terakhir di jogja soalnya besok udah balik ke jakarta
hari ini juga rian ngajak aku japan bareng temen-temen dia
"kita mau kemana sih yan?" tanya gue
"ke mall dulu, trus kita bakal quality time" rian bilang
"widih quality time yan?" tanya gue
"iya dong" katanya
kita nyampe di mall dan kita pun turun mencari teman rian
gue ketemu sama temen-temennya rian ada 3 cowok sama 2 cewek
"woi bro!" kata rian sambil memeluk temannya yang cowok
"caca!" kata rian sambil menjabat tangan temennya yang cewek
"yan aku bawa cewek aku nih, gita" kata salah satu cowok
"oh iya, aku juga nih, perkenalkan renata" dia rangkul bahu gue
"halo gue renata" kata gue menjabat tangan mereka satu-satu, ada hafid, reza, sama bima
pas gue jabat tangan caca dia agak gimana gitu, seperti kalau kita mau salam orang tapi orangnya langsung narik tangannya sebelum kita kenakkan ke jidat
hmmm ada sesuatu yang berbau aneh
rian pun berbicara sama temannya, dan gue pun mulai berbincang dengan gita
gita orangnya cukup asyik dibawa ngomong, dia juga easy going, jadi gue ngerasa kayak udah temenan dari lama aja
gue juga agak deket sama temem-temen cowok rian, mereka baik semua, punya sense of humor yang baik
tapi dari tadi gue ngerasa janggal sama caca
kita pun berhenti karna saling mempertanyakan mau makan apa
"gue sih sama gita ngikut aja" kata reza
"sama ngikut aja" kata bima
"tanya renata dong kan dia udah lama gak ke jogja, elo mau makan apa ren?" kata hafid
"apa ya?" gue ngeliat sekeliling
"apa yang paling elo rindu?" tanya hafid lagi
"gue sih rindu angkringan" gue bilang
"yaudah yuk" kata rian sambil mengandeng tanganku
"ihh tapi kan itu jauh" kata caca
"enggak jauh ca jalan kaki aja udah nyampe, diujung jalan aja" kata bima
"sama aja itu jauh, ntar kaki aku sakit" kata caca
"yaudah kita cari makan yang di dalam mall aja" kata rian
"kamu mau dimana nat?" tanya rian
"di bam-"
"sushi aja yuk!" ujar caca langsung menarik tangan rian
wauu! gue mulai tumbuh rasa cemburu nih padahal dia kan cuma temen rian
"sabar ya ren, caca emang orangnya dari dulu pengen deketin rian" kata hafid
"oh ya?" gue tanya
"iya, tapi riannya enggak peka, dan kayaknya rian juga anggap dia sebagai teman biasa" ujar reza
"iya cuman elo yang dia bucinin" kata bima
"hahaha masa sih?" gue tanya
akhirnya kita duduk di tempat makan jepang
rian duduk di deket tembok dan tiba-tiba caca duduk disamping dia
"ren duduk sebelah gue aja sini" ucap gita
gue pun duduk di sebelah gita dan di depan rian
"jadi yan gimana kamu di pelatnas? makin susah?" tanya bima
"enak sih, susah ya enggak, palingan berat aja dilatihan tapi, segala kerja keras pasti bakal punya hasil yang baik yakan nat?" tanya rian
"kok aku yang kamu tanya?" aku tanya
"yah kamu kan orang yang selalu dukung aku" kata rian
"woi bucin! gue jomblo" kata hafid
"hahaha makanya cari cewek lo fid" kata bima
"emang elo udah ada bim?" tanya rian
"belom sih" kata bima
"eh eh yan, kamu gimana kesehatannya? baikkan? perlu aku kasih kamu support juga?" tanya caca
gue lagi minum tuh pas dia bilang itu gue rasanya mau nyemprot
jijik!
rian cuman senyum aja
eh ni orang gimana sih masa senyum aja, dia godain lo woy!!
emang cowo itu gak peka
dan gak pernah peka
gue dari tadi diajak ngomong sama temennya rian tapi mata gue tetep negliatin gelagat si caca
"aduh gimana cara pake sumpit?" kata caca
"gepit aja ca" kata rian
jangan sampe tangan kamu nyentuh tangannya yan!
"aduh gak bisa" kata caca
"bisa, gepit ca" rian bilang
"gak bisa yan" caca bilang
"gin-" rian langsung pegang jari caca
oke gue udah gak sanggup lagi sama caca
"pakai sendok sama garpu aja ca, mau gue mintain?" gue bilang
"ha? gak usah, ini juga lagi belajar" kata caca dengan fake smile
dan yang bikin kesel rian masih ajarin dia megang sumpit
gue ngerasa gita tau perasaan gue
"loh ca, bukannya kemarin kamu post vidio makan ramen pakai sumpit di ig?" kata gita
alhamdulilah!
makasih gita!
"hah? oh iya gue lupa, belajar lagi kan ga papa" ucal caca dengan muka yang pengen gue acak acak
"nah itu bisa!" kata rian yang masih gak peka
oke rian, batas kesabaran gue habis
gue makan dengan tenang namun dalam hati gue gue marah besar sama rian
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal - Rian Ardianto
FanfictionRenata Purinda, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang mencari pekerjaan. Suatu saat dosen Renata memberi suatu lowongan pekerjaan, tanpa mengetahui dimana pekerjaan itu, Renata langsung mengambil pekerjaan itu. Tanpa ia sadari ia bekerja menjadi...