19

3.7K 228 10
                                    

Renaya POV

"gimana ya jawabnya?" aku bilang

"jawab aja nat, kalo enggak juga ga-"

"a-aku mau yan, tapi..." gue bingung jawabnya

"tapi....?" rian tanya

"aduh bingung nih jelasinnya" gue bilang

"jelasin aja, gak papa kok, atau kalau kamu perlu waktu aku kasih kok, walaupun itu satu tah-" rian bilang

"enggak gitu, aku cuman takut ngerusak fokus kamu aja yan" gue jelasin

"gimana ngerusak?, malahan kamu yang selalu bikin aku fokus" rian bilang

"yan, kamu orangnya itu peduli sama temen, sama keluarga, ya apalagi pacar, aku takut kamu bakalan mendahulukan aku diatas latihan atau istirahat kamu" aku bilang

"yeeee gr kamu! gak lah gak mungkin!" rian ketawa

"ihhh mungkin aja, kamu aja kemaren pas nganter aku pulang buat pertama kali kamu lupa waktu buat kamu istirahat" aku jawab

"ihh! aku enggak lupa waktu, kemaren itu aku sengaja nat" rian jawab dengan kalem

gue cuman cemberut

"iya sih nat emang aku kayak gitu orangnya, ya tapi karna ada kamu di kehidupanku ya, tentu aku mau bikin kamu bangga, ya pasti aku bakal latihan dong" rian senyum

"terus kesehatan kamu enggak kamu perhatiin?" aku tanya

"ya kan ada kamu yang bakalan jadi cewek aku buat selalu ingetin sama tunjukkin aku gimana cara jaga kesehatan" dia bilang

gimana mau nolak coba!

udah meleleh hati gue!

gue tepok jidat gue

"jangan ditepok jidat kamu ntar benjol" rian bilang

"jadi, jawabannya apa nih?" tanya rian

"kamu cari tau aja sendiri" aku tersenyum sambil berdiri buat keluar dari toko es krin

****
gue sampe ke depan kamar gue dianter rian

"yaudah kamu hati-hati besok, maaf gak bisa nganter" aku bilang

"iya nat, kamu juga jaga kesehatan nanti aku khawatir kalo kamu sakit lagi, kan susah bolak balik swiss birmingham buat anter kamu obat sama jengukkin kamu" dia bilang

"apa sih? belajar dari fajar kan?" gue bilang

dia cuman ketawa

"yaudah, kamu masuk dulu gih" rian bilang

"iya" sambil buka pintu

"udah nih kamu pigi sana" gue bilang

rian pun tersenyum sambil menjauh

"nat?" dia kembali mendekati gue

"mimpi indah ya"

"iya yan"

"nat?"

"jawaban kamu tadi iya kan?" tanyanya

"iya yan" untuk kesekalinya gur jawab pertanyaannya

"nat"

"apa lagi sih?" gue tanya

"kangen" dia jawab dan langsung peluk gue

gimana gue tidur?!

"yaudah, aku pigi ya?" gue hanya mengangguk dan dengan begitu dia pigi menjauh

Ethereal - Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang