24

3.2K 215 2
                                    

Renata POV

"masuk dulu yuk yan?" gue bilang setelah sampai di rumah gue

"enggak ah gak enak udah malam juga" rian bilang

"ihhh, ada mama sama papa aku juga kok, ngak papa" aku narik tangan dia

"ayolah yan" gue bujuk

"iya iya" dia pun keluar

kita masuk ke rumah ortu gue

"assalamualaikum" gue bilang

"waalaikumsalam, astaga anak papa udah pulang" papa bilang langsung peluk gue

jadi guys gue udah besar gini tetep nempel sama papa, karna dari dulu anak papa

hehehe

terus gue langsung dipeluk sama mama

"mah, pah ini rian, pacar rere" gue bilang

"rian om" rian jabat tangan papa dan langsung menyalam tangan papa ke jidatnya

"rian tante" rian melakukan hal yang sama ke mama

"abang mana mah?" gue tanya

"lagi pergi bentar" mama bilang

"mamah, ini rian kok mukanya agak familiar ya?" tanya papa

"iya pa, siapa ya?" tanya mama

"rian kan atlet badminton ma pa, mungkin mama sama papa ngeliat rian main mungkin, kan papa hobi badminton" gue bilang

"enggak, mukanya rian ini sangat papa ingat tapi papa lupa, ahh sudahlah" papa bilang

gak nyangka rian pun langsung akrab dengan papa dan mama, gak tau kenapa sisi kekaleman dia menghilang

"assalamualaikum"

"waalaikuksalam" gue noleh dan ngeliat abang gue pulang

"wah wah wah, anak rantau udah balek" dia langsung meluk gue

"nah, angga coba sini dulu" kata papa

"kenapa pah?" tanya Angga, abang gue

"ehh, rian?" kata abang

hah? udah kenal?!

"eh bro" rian bangkit dan langsung peluk abang

wattt?!

"kamu udah kenal sama abang aku?" aku tanya rian

"yaiyalah gimana sih kamu?! rian kan anak temen deket papa" kata abang

"oh iya, astaga rian! kamu dulu masih kecil selalu main sama angga, sekarang kamu udah gede banget" kata papa

apa sih?!

"gak ngerti" gue jawab

"masak gak nge- oh iya kamu masih kecil banget, gimana ya cara bikin kamu inget?" kata abang

"kamu inget masiyan?" tanya abang

"masiyan? masiyan temen aku main sepeda dulu?" gue tanya

"iya" kata angga

"namanya kan masiyan?" gue tanya dengan bingung

"iya kamu dulu manggilnya masiyan karna kamu pikir namanya itu, padahal namanya rian, yah ini orangnya!" abang nunjuk rian

****

akhirnya pun perkumpulan kecil kami selesai, karna rian udah diusir

hahaha

bukan diusir sih, papa sama mama takut rian kenapa-napa kalau pulangnya malam jadi yaa gitu

gue lagi diluar nganter rian

"ohh jadi kamu kawan sepeda aku dulu?" gue tanya

"aku pun juga gak inget" rian bilang

"ooh jadi kamu ngelupain aku?" gue tanya

"apa sih? enggak dong, asal kamu tau kamu enggak pernah aku lupain, aku juga masih inget kamu dulu selalu jatuh kalau naik sepeda hahahahaha" rian ketawa

gue cubit perut dia

"jahat"

"aw aw aw iya iya maaf" rian bilang, gue pun langsung melepaskan cubitan gue

"jadi cuma hal itu yang kamu inget?" gue tanya

"yah enggak lah yang, aku masih inget hal hal lain juga" kata rian sambil masuk mobil dan membuka jendelanya

"misalnya apa?" tanya gue

"aku inget kalau kamu dulu cantik" rian bilang

"ohh dulu? sekarang enggak nih?" gue tanya sambil mendekatkan wajah gue ke jendela mobil rian

"enggak" kata rian sambil menstart mobilnya

"iss jahat" gue bilang

"kamu cantik aja dulu, kalau sekarang kamu cantik banget" kata rian

"iss dasar! belajar dari fajar kan?" gue bilang

rian hanya mengangguk

"gak cocok sama kamu yan" gue bilang

"iya deh iya aku gak bakal pakai gombalan fajar lagi" dua bilang

"besok jadi kan ketemu mama aku lagi?" tanya rian

oh iya mama sama papa mau ketemu sama ibu rian gara-gara udah lama enggak jumpa

gue nganguk

"jam berapa yan?" gue tanya

"sekitar jam 11" dia bilang

"oh yaudah, pulang gih" gue bilang

"iya deh, aku pulang ya?" rian bilang

"iya hati-hati"

"iya, kamu juga yang" kata rian dan langsung pergi

****
keesokan harinya di rumah rian kita pada ketawa ngumpul saling cerita tentang masa kecil kita dulu

orangtua gue masih bicara sama ibu di meja makan, sedangkan gue iyan sama hanan lagi di ruang tamu

hanan lagi duduk di pangkuanku sambil memainkan mainan mobilnya

"besok pagi temen aku ngajak pergi, ntar kamu ikut ya?" tanya rian yang duduk disamping gue sambil bermain dengan hanan

"besok? kemana emangnya yan?" gue tanya

"kayaknya keliling jogja aja, ikut ya? tolong" tanya rian

"iya deh iya" gue jawab

Ethereal - Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang