Renata POV
gue lagi jalan jalan sama mbak wid, kevin, fajar, rian, sama shinta ditemenin anders
gila, bener si anders ini ramah banget
dia bayarin makan kami yang mesen makannya banyak terutama mbak wid
kita lagi jalan di mall dan kita mencar
fajar, kevin, mbak wid, pergi ke toko makanan
gue, anders, rian, sama shinta di toko baju
"wait here, i want to give you something" kata anders lalu pergi
gue ngeliatin baju baju yang ada di dalam toko
tiba-tiba shinta datang dihadapan gue
"kenapa shin?" gue tanya tanpa melihat dia
"elo bilang apa aja ke rian hah?" tanyanya
"kenapa elo?" gue tanya
"gue nanya, elo bilang apa ke rian tentang gue kemarin?!" dia bentak
gue ngeliat sekeliling rian lagi enggak ada, pantes dia segalak gini
"gue cuman bilang jujur aja shin, kalo elo gak sebaik yang rian kira" gue jawab
"elo gak usah ikut campur urusan orang deh!" kata shinta sambil nunjuk gue
"gue bukan ikut campur, tapi rian berhak tau, itu keputusan dia buat percaya atau enggak, tapi setidaknya dia tau shin kalo elo itu cuma mau manfaatin dia" gue jawab
"gue peringatkan ren, gausah ikut campur!" kata shinta mendekat
sebenarnya gue takut sama dia yang lagi deketin gue, tapi gak tau kenapa gue gak gerak, masih ada sedikit rasa berani gue buat ngelawan shinta
"oh elo berani ngadepin gue?" ujarnya dengan senyum sinis
"gue gak pernah takut untuk bela yang namanya kebenaran, dan perbuatan elo itu salah, memamfaatkan dia demi kepentingan elo!" gue jawab sambil menatap dia
plak
gue ngerasa pipi gue panas
dia nampar gue?
gue pegang pipi gue, shok dengan apa yang dia perbuat
sakit, panas, perih
"ren! elo gak udah ikut campur urusan gue sama rian! elo mending mikirin hidup elo sendiri! gak usah jadi pelakor ren! dia udah gak sayang sama elo!" shinta bilang
"terserah dia mau sayang atau enggak, tapi gue masih peduli sama dia shin! seenggaknya rian punya gambaran seberapa jahatnya elo" gue bilang dan dia jambak gue
"heh?! ngapain sih kalian?" tanya rian
"ren! cukup! lepasin!" rian bela shinta
"yan dia jambak aku, sakit kepala aku yan" kata shinta mengaduh
"ren! kamu kenapa kek gini sih?!" ujar rian marah
"yan ini bukan salah aku" gue bela diri gue sendiri
"gimana enggak salah kamu?! jelas jelas salah kamu! aku ngeliat kamu jambak shinta ren!" kata rian
"kamu kalau enggak suka sama shinta yaudah! gak usah kaitkan dia sama aku apa lagi sama rusaknya hubungan kita! hubungan kita rusak bukan karna adanya shinta, tapi gara-gara kamu yang enggak nyediain waktu sedikitpun!" kata rian
jujur kata kata rian nusuk banget ke hati aku
air mata gue jatuh lagi untuk kesekian kalinya dan untuk orang yang sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal - Rian Ardianto
FanfictionRenata Purinda, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang mencari pekerjaan. Suatu saat dosen Renata memberi suatu lowongan pekerjaan, tanpa mengetahui dimana pekerjaan itu, Renata langsung mengambil pekerjaan itu. Tanpa ia sadari ia bekerja menjadi...