15. Mimpi itu

21 3 0
                                    

" Assalamualikum bundaaaaa, anaknya yang cantik ini udah pulang "

" Waalaikumsalam, aduh kamu jangan teriak dong Sya "

" Hehehe maaf bun, oh ya bun nanti malem Alisya mau kerumah Nana ya, sekalian jalan jalan kan malem sabtu bun, besok juga libur. Boleh ya bun? " Ucap Alisya dengan memohon

" Nana itu siapa lagi sayang? " tanya Franda

" Oh itu Jannah bundakuuu, tapi diubah jadi Nana biar ga kepanjangan heheh " cengir Alisya. Franda hanya geleng geleng melihat kelakuan gadis kecilnya itu

" Iya boleh kok, tapi pulangnya jangan terlalu malem ya. Dan kalo bawa motor jangan ngebut " Nasihat dari Franda

" Ashiaaapppppp bundaa "

***

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam, eh Alisya udah dateng . Masuk dulu ayo Sya "
Ujar Jannah

" Eh ada nak Aliysa sini duduk dulu cantik " ucap ibunya Jannah

" Iya tante "

" Sya aku ke atas dulu ya ngambil tas " tutu Jannah aliyang hanya mengangkat jari membentuk huruf 'O'

Tak lama kemudian

" Ayok Sya nanti keburu malem "
Ucap Jannah

" Yaudah kita berangkat dulu ya tante " ujar Alisya

" Inget pulangnya jangan malem malem, jangan ngebut ngebut bawa motornya "
Nasihat ibunya Jannah

" Siapp tante "
" Siapp mah "

Satu hal yang difikirkan Alisya ' semua emak emak nasihatnya sama ya ' dan kemudian dia cekikian sediri

" Kamu kenapa Sya? " tanya Jannah

" Eh ga papa ko, ayok keburu malem nanti " ucap Alisya

Dan Jannah hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya yang satu itu.

***

" Na, nonton film horor yuk " ajak Alisya

" Kamu ga takut emang Sya? " tanya Jannah

" Takut sih, sedikit. Tapi aku kepingin Na, ayokkkkk " bujuk Alisya

" Yaudah ayooo " final Jannah

" Horeee, akhirnya " teriak Alisya sambil loncat loncat membuat mereka menjadi pusat perhatian sekarang

" Aduhhh ga usah gitu dong Sya, lihat kita jadi pusat perhatian nih " omel Jannah

" Alah biasanya juga cari perhatian " guman Alisya

" Heh kalau ngomong ya " kesal Jannah

" Atutuuu Nana ku marah ga engga cuma bercanda kok tadi. Ayok beli tiket " ucap Alisya sambil mengapit lengan Jannah.

Setelah selesai menonton mereka berdua makan dan memutuskan untuk segera pulang kerumah masing masing.

Sesampainya dirumah Alisya langsung membersihkan diri dan segera menuju kasur tercintanya.

" Huh kenapa aku akhir akhir ini ada yang berbeda ya? Kayak ada kejadian yang pernah aku alamin gitu, tapi kejadian apa ya? " tanya Alisya pada diri sendiri

" Lebih baik aku tidur sajalah , mungkin gara gara kecapekan jadi pikirannya ngelantur kayak begini "

'Bukan aku, bukan aku' bela anak perempuan itu

' Jelas jelas itu kamu, kan cuma kamu yang disana '

'Bukan aku, bukan aku,'

'Itu bukan aku,'

'Tolong itu bukan akuuu ah.......'

" Bunda..........." teriak Alisya ketika terbangun dari mimpinya

Franda dan Farhan yang mendengar teriakan Alisya langsung mendatangi kamarnya

" Sayang ada apa? " tanya Franda dengan panik

" Bundaa " Lirih Alisya yang sudah mengeluarkan air matanya

" Iya kenapa sayang? " tanya Farhan

Kini Franda tengah mendekap tubuh Alisya, dielus dengan lembut rambutnya

" Kenapa Sayang? Mimpi buruk ya? Mau cerita sama ayah sama bunda? " tanya Franda dengan lembut

Alisya hanya diam, ia semakin memperkuat pelukannya kepada Franda

" Alisya belum mau cerita sama ayah bunda ya? Yaudah ga papa " ucap Farhan

" Ini diminum dulu airnya " sambung Farhan

Alisya meneguk habis air putih itu. Dengan perlahan Farhan menyeka air mata Alisya dan juga keringat yang membasahi dahinya.

" Sekarang Alisya tidur lagi ya, jangan lupa baca doa. Dan mimpi itu hanya bunga tidur " ujur Farhan lembut sambil mencium ubun ubun Alisya. Begitu besar rasa sayngnya kepada Alisya

" Tidur lagi ya sayang " tutur Franda seraya menutupi tubuh Alisya dengan selimut.

Kemudian mereka keluar dari kamar Alisya

Namun Alisya juga tak dapat tenang, pikirannya tetap melayang layang terhadap mimpinya

' mengapa ini terasa begitu nyata dan siapa anak perempuan itu ' itu yang dipikirkannya saat ini

Sedangkan dikamar Farhan dan Franda,

" Ini yang aku takutkan mas" luruh sudah pertahanan Franda

Segera Farhan mendekap tubuh istrinya

" Tenang sayang, belum tentu itu yang di mimpikan Alisya" ucap Farhan menenangkan istrinya

"Sudah ayo kita istrirahat" ajak Farhan

Sastra dan Angka ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang