2.Sepi Dalam Keramaian

142 14 0
                                    

Adzan yang merdu mulai berkumandang menyeru umat muslim untuk segera datang melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan.Allah.

"Alisya ayo bangun subuh" teriak Franda-wanita paruh baya-ibu dari gadis kecil

"Iya bunda udah bangun kok" gadis kecil itu melaksanakan sholat dikamarnya.Setelah selesai melaksanakan sholat Alisya turun menemui bundanya.Lalu bertanya
"Bunda nanti abang sama ayah pulang kan?"

"Iya sayang nanti ayahmu itu pulang abang juga" sahut Franda

Sudah seminggu Suami-nya tidak pulang karena tugasnya sebagai abdi negara.Kalau anak sulungnya itu melanjutkan kuliah di Ibukota sebagai mahasiswa kedokteran.
Franda tak pernah memaksakan cita-cita anak-anaknya ia selalu mendukung selagi itu positif dan bermanfaat bagi banyak orang.
Namun ada satu yang menganggu fikirannya, anak gadisnya itu-Alisya.
Ia ingin sekali menjadi penulis karna Franda dulu bercita-cita sebagai penulis namun tak dapat terwujud.

Gadis kecilnya itu,ingin mewujudkan apa yang bundanya inginkan namun tak tercapai.Walaupun bundanya itu tak pernah memaksanya untuk melakukan ini semua, anak yang berbakti bukan.Ini benar benar yang ditakutkan Franda, pernah suatu hari Alisya bercerita kepada dirinya bahwa ia mersa sepi ditengah keramaian,merasa sendiri.Persis seperti yang dirasakan Franda semasa SMA dulu bedanya Franda dapat memanipulasi itu semua hingga tak ada teman yang menyadari dan tak ada orang yang dapat memahami pemikirannya kecuali satu, Farhan-suaminya.
***
"Bunda" lirih gadis kecil itu walaupun dia suda SMA tetap saja dipanggil-gadis kecil

"Iya sayang"
Waktu itu mereka berdua sedang menonton televisi bersama

"Kenapa Alisya selalu merasa sepi ya bunda di sekolah,padahal disana Alisya punya banyak teman, mereka padahal lucu lucu bunda, suka ngelwak gitu deh masak ada yang jadiin sapu gitar, kemoceng jadi mix kan aneh bunda, kadang Sya juga ketawa lihat mereka namun rasanya tetap aja sepi" cicit Alisya.

Dan seketika itu pula Franda merasakan apa yang dirasakan gadis-nya itu.

"Lalu apa yang dilakukan Alisya saat mersa sepi, hampa dan kosong?"

"Alisya baca buku bunda kalo gak ya bikin coret coretan di kertas , seperti yang bunda katakan bahwa buku adalah teman terbaik"

wanita paruh baya itu tersenyum mendengar penjelasan Alisya,sepertinya gadis kecil itu salah memaknai kalimat Franda waktu itu, dan sekarang tugasnya adalah menjelaskan segalanya pada gadis-nya itu.

"Sayang tidak semua waktu bisa kau gunakan untuk membaca buku atau menulis kalimat indah pada teman kertasmu itu, ada kalanya kamu harus bersosialisasi dengan teman temanmu itu.Kamu harus belajar hidup berdampingan karna tak selamanya kamu hanya berteman dengan tumpukan buku atau tinta tinta hitam itu.Kamu juga harus memiliki teman atau sahabat,agar kamu bisa bercerita dengan sabahat mu"

"Kan ada bunda tempat buat Sya cerita" sela gadis kecil itu

"Iya bunda ngerti, walaupun kamu punya teman atau sahabat yang bisa menjadi tempat cerita,Alisya juga masih bisa cerita dengan bunda kok, namun pasti ada kalanya dimana suatu hal tak dapat Alisya ceritan pada bunda entah itu karna malu atau karna apa, pasti ada sayang.Dan ada kalanya juga bunda tidak dapat menjelaskan segala pertanyaanmu itu,karna apa?karna kamu harus mencari jawaban itu sendiri melalui perjalanan hidup dan mengambil kesimpulan akan setiap kejadian.Jadi sekarang Sya harus mulai menerima keadan sekitar, berdamai dengan alam tak hanya dengan coretan, ya sayang" ucap Franda dengan lembut sambol mengelus rambut cokelat gadis kecil itu-karna dirumah jadi lepas jilbab

"Iya bunda Sya akan berdamai dengan segalanya, mencoba membuka lembaran baru karna lembar yang lalu sudah penuh, namun Ada satu hal yang membuat Sya takut bunda" lirih Alisya

"Apa sayang?"

"Takut jika teman teman Sya membawa pengaruh buruk, takut kalau mereka cuma memanfaatkan sya seperti, mencontek PR Sya"
Wanita paruh banya itu tertawa mendengar penuturan polos gadis-nya.

"Sayang kamu tidak boleh berpikiran buruk seperti itu, kamu harus berpikir positif terhadap sesama.Dan satu kamu tidak boleh memilih milih teman yah, entah itu kaya atau miskin,pandai atau standar, jelek atau cantik pokonya tidak boleh ya, karna itu ukuran manusia bukan.Lalu soal menyontek tadi Sya juga jangan jauhi teman mu itu, malah Sya harus membantu teman Sya itu agar kedepannya tidak menyontek PR Sya lagi ajak belajar bersama kan bisa sayang,ilmu itu tak akan habis jika kau membantu sesama.Dan yang terakhir Sya boleh berteman dengan siapa saja,namun kamu harus menjadi diri sendiri, kamu tidak boleh terpengaruh oleh teman teman yang mungkin membawa 'pengaruh' negatif, itu tugas Sya untuk merubah mereka menjadi lebih baik, eh bukan merubah karna yang bisa merubah hanya diri mereka sendiri dan Allah.Sya hanya membantu untuk mengingatkan mereka.Siap Alisya Dinda Darmantara?seru Franda dengan semangat

"Siap bundaku sayang"

Lalu meraka tertawa bersama
Kalimat yang dilontarkan Franda selalu menghipnotis banyak orang, kalimat yang lembut namun tajam membuat siapa saja akan menurut-walaupun tak setajam tatapan elang suaminya-
***
"Bunda itu prekedel nya hampis gosong" teriak Alisya membuyarkan lamunan pagi Franda

"Yaallah bunda lupa sayang" lalu tertawa berdua ya tertawa,sederhana bukan untuk bahagia

"Hayoo bunda ngelamunin apa, pasti mikiran ayah kan, aduh bunda baru seminggu ditinggal ayah loh udah kek gini ayo ngaku bunda"
jahil Alisya sambil menoel pipi Franda dan sektika wajah bundanya itu memerah-yah walaupun tidak sedang memikirkan suaminya-eh dia tadikan sempat memikirkan tatapan tajam suaminya itu alhasil sekarang ia senyum sendiri dengan pipi yang memerah aduhh malu dia

"Yah bunda pipinya merah bener kan kata Sya kalo bunda lagi mikirin ayah, yess nanti sore kalo ayah pulang Sya aduin ah ke ayah"
Ucap Alisya dengan nada yang sangat jahil dan terus menjawil pipi bundanya, Franda yang dilakukan sepertu itu hanya diam sambail terus tersenyum malu, namun kesadaranya pulih saat Alisya mengambil tangal Franda untuk dicium kemudian kabur untuk joging-minggu pagi

"Dasar kamu yahh masih kecil udah godain bunda"
teriak Franda karna Alisya sudah ngacir duluan
"Assalamualaikum bunda" teriak gadis kecil itu terdengar samar karna tertawa berhasil menjadili bundanya

"Waalaikumsalan" jawab Franda sambil melanjutkan acara masaknya
Sekarang ia lega karna gadis kecilnya itu lebih ceria tidak sendu seperti dulu.

Sastra dan Angka ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang