10.Kehangatan Dari sang Captain

19 5 0
                                    

Mentari mulai unjuk gigi mengepakkan sayap menghangatkan seluruh bagian bumi. Burung burung  berkicauan menambah kesan damai pada Kota Istimewa kami. Para manusia juga telah kembali pada aktivitas keseharian yang memabukan. Hamparan sawah hijau nan permai membuat jiwa para insan bergetar memandang. Ditambah pula dengan bukit barisan yang berjajar rapi sejauh mata memandang.

Di hari yang sejuk itu tiba tiba Franda bertanya pada sang Captain-suaminya

"Apa itu kebahagian sejati?" Tanya Frnada
"Apakah aku terlihat bahagia mas?" Sambungnya

"Kau lebih dari tau apa itu kebahagiaan sejati Franda" jawab Farhan

"Dan kau juga lebih tau, bahwa aku si pandai teori, si pandai pedebat, si pandai perangkai kata yang tak pernah berhasil membuat cerita utuh, si bijak yang lihai menjawab pertanyaan orang lain namun tak pernah bisa menjawab pertanyaan hatinya sendiri, si cerdas yang pandai dalam memanipulasi keadaan, si bodoh yang merusak persahabatanya" lirih Franda

"Franda kau tak bisa terus terusan menyalahkan dirimu sendiri" ucap Farhan dengan tegas. Untuk pertama kalinya.

"Maafkan aku, maafkan aku. Aku tak bermaksud untuk membentakmu" sambung Farhan dan langsung mendekap sang istri

"Tidak kau tidak perlu minta maaf mas, aku berhak kau bentak. Aku memang istri yang tak tau diri, yang masih menanyakan kebahagiaan kepada suami padahal kamu memberikan segalanya" lagi dan lagi kristal bening itu mulai membasahi wajah sang bidadari

"Sekarang akan ku jelaskan. Aku kemarin membaca buku penulis idolamu, dalam bukunya akan ku ambil kesimpulan tentang perjalanan kita. Untuk menjawab kebahagiaan sejati mudah saja, kau tak perlu berandai andai seharusnya seperti ini dan harusnya seperti itu. Cukup jalani hari dengan porsi yang Tuhan berikan, cukup dengan itu, tak banyak bertanya dan mengeluh. Walau sejatinya manusia adalah mahkluk yang banyak mengeluh. Kau bukan gadis kecil seperti Alisya Franda yang banyak bertanya tentang ini dan itu. Dan aku yakin kau jauh lebih paham apa tentang kebahagian itu sendiri. Namun kau masih masih belum bisa berdamai deng Takdir. Itu saja. Cukup kamu menjalankan kehidupan ini dengan sederhana , tak banyak memikirkan seandainya begini dan begitu. Meskipun banyak sekali angan angan di pikiranmu yang ingin kau curahkan lewat tulisan. Berdamai lah Franda. Aku kali ini yang meminta. Jangan siksa dirimu sendiri. Dan kau tahu mereka sekarang sudah bahagia. Dan kau juga berhak bahagia" ya Farhan selalu menjadi obat penenang bagi Franda

"Dari mana kau tahu bahwa mereka telah bahagia mas?" Tanya Franda disela tangisnya

"Akh cukup tau Franda, akan ku ceritakan. Tapi nanti saat segalanya telah ku rakit" lembut Farhan

"Terimakasih, kamu selalu menjadi bagian yang menyenangkan dalam hidupku, menjadi obat dari segala tangisku" lirih Franda

"Aku yang berterimakasih, kamu sudah menjadi ibu yang hebat untuk anak anak kita. Menjadi bidadari tanpa sayap yang selalu memberikan senyuman hangat"

Mereka membuktikan tak ada manusia yang sempurna di muka bumi, karna hanya Sang Pencipta yang maha sempurna. Namun dengan begitu baiknya Tuhan menciptakan Mahkluk berpasang pasang, untuk melengkapi pasangan masing masing agar lebih baik menjalankan kehidupan yang sudah digariskan Tuhan.

Hidup bukan tentang seberapa kekayaan yang dimiliki, bukan juga tentang pasangan sempurna yang digariskan namun tentang seberapa pandai kita bersyukur menjalankan segala ketetepan Tuhan.

Hidup juga bukan tentang seberapa hebat masa lalu kita, atau seberapa hebat kecerdasan yang dimiliki. Namun hidup tentang seberapa besar hati kita menerima kenyataan, berdamai dengan alam. Bukankah sakit menjalankan hidup dengan bayang bayang masa lalu yang kelam?

Cobalah berdamai dengan alam. Sudah berapa kali kalimat itu ku ulang? Banyak bukan, agar kalian sadar bahwa hidup ini terus berjalan, meninggalkan orang orang yang tak mau meninggalkan masa masa kelam. Yang terus mengungkit membuat memori hitam tak dapat terhapuskan.

Keinginanku hanya sederhana. Kalian mau berdamai dengan segala kententuan garis hidup. Membuat hidup ini lebih bermakna tanpa merasakan beban kelam masa lalu. Kita semua pasti mempunyai masa lalu bukan entah itu yang hebat atau memilukan, bukankah orang bijak pernah berkata 'orang yang hebat adalah orang yang belajar dari kesalahan yang pernah ia buat'.

"Sudah jangan nangis lagi, jelek nanti" goda Farhan

"Oh jadi kalo aku jelek mas mau cari istri lagi gitu yang lebih cantik?" Sebal Franda

"Jika kau izinkan hahahh" kini Farhan sudah tertawa lebar melihat istrinya yang cemberut itu

"Yaudah sana ke Pasar Wage, cari gadis kembang desa yang cantik. Udah sana pergi" usir Franda

"Bercanda yang serius banget. Satu aja aku gak kuat yang apalagi dua. Di dunia aja gak kuat apalagi di akhirat. Aku gak mau nanti pundakku berat sebelah karna gak adil sama sama istri istri ku. Cukup kamu satu satunya, di dunia dan di surganya" ucap Farhan dengan lembut lalu mengecup singkat kening Franda.

Prok prok prok suara tepuk tangan dari Alisya

"Wah gak nyangka ayah puitis banget sih. Romantis bangettt pengendeh nanti punya suami kayak ayah" ucap Alisya

"Heh kamu itu ya masih kecil udah mikir suami, sekolah dulu yang bener Sya" jawab Franda

"Hehehe iya bun, ini juga mau sekolah. Mau pamitan gak sengaja kan lihat ayah sama bunda romantis romantisan, kan iri" tutur Alisya

"Sudah sudah, sana Alisya berangkat nanti telat loh" lerai Farhan

"Bilang aja ayah gak mau diganggu kan" cibir Alisya
"Yasudah Alisya berangkat dulu ya ayah, bunda. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sastra dan Angka ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang