39. Arjunaku

25 4 0
                                    

.
.
.
.

Hari ini adalah kepindahan Alisya ke rumah barunya. Arjuna telah mempersiapkan segalanya. Alisya sangat bahagia tentunya.

Mereka telah siap dengan barang masing masing. Lalu turun kebawah, sudah ada Farhan, Franda dan juga Abian. Bapak Arjuna telah pulang saat resepsi selesai. Kini kediaman keluarga Farhan masih banyak orang karna bersih-bersih.

" Ayah Alisya pamit ya " pamit Alisya lalu memeluk Farhan

" Jaga diring sayang. Nurut apa kata suami. Kalo mau apa apa harus izin dulu. Sekarang tanggung jawab ayah sudah berpindah pada Arjuna. Maaf mungkin belum bisa menjadi ayah yang diimpikan oleh Alisya " ucap Farhan mengusap lembut kepala Alisya

" Iya ayah. Ayah adalah ayah terbaik yang Alisya punya. Dan Alisya tetap gadis kecil ayah " sahut Alisya

" Jaga putri ayah baik baik nak " ucap Farhan pada Arjuna

" Tentu ayah " jawab Arjuna

" Bundaaa " rengek Alisya

" Hustt. Udah punya suami kok masih manja sama bunda " ledek Franda

" Biarin aja "

" Ati ati Jun, kalo Alisya kumat manjanya " celetuk Abian

" Abang ihh gak bisa diem " sebal Alisya

" Udah udah cepet berangkat. Nanti kalian biar cepet istirahat " ucap Farhan

" Iya ayah. Asslamualaikum " ucap Alisya dan Arjuna. Lalu menuju mobil Arjuna.

Tak lama mereka sampai. Alisya terkagum melihat desain rumah ini. Kemudian masuk kedalam saat Arjuna telah membuka pintu.

" Masyaallah " kagum Alisya

" Suka?" Tanya Arjuna

" Suka banget. Makasih mas " sahut Alisya

Karna ia benar benar suka. Memang rumahnya tak terlalu besar. Tapi halamannya sangat luas. Ia bisa bercocok tanam disini. Menanam bunga bungan kesukaannya.

" Ayo keatas " ajak Arjuna

Lagi lagi, Alisya tercengan melihat ini. Kamarnya mungkin dua kali lebih besar dari pada kamar miliknya dulu. Lembari yang besar. Ada meja rias untuknya nya. Dinding berwarna putih bersih.

" Bagus banget mas " ucap Alisya

" Alhamdulillah kalo kamu suka " sahut Arjuna

" Ada satu lagi khusus buat kamu " sambung Arjuna berjalan menekan salah satu tombol. Dannnn. Luar biasa. Bintang dan bulan buatan yang ada di atap. Sungguh indah. Alisya tak menyangka Arjuna akan seniat ini dalam menbuat kamar mereka. Ia terharu, sampai menitihkan air matanya.

" Kenapa ?" Tanya Arjuna panik karna Alisya menangis. Alisya menggelengkan kepala lalu memeluk Arjuna.

" Terimakasih " ucap Alisya

" Sama sama. Jika itu bisa bikin kamu bahagia bakal mas lakuin " sahut Arjuna

" Alisya mau ngerapin baju dulu mas " ucap Alisya

" Ayo mas bantu " sahut Arjuna. Dan mereka berdua pun merapikan baju kedalam lemari. Tak lama kemudian, pekerjaan mereka telah selesai.

Lalu berjalan ke arah ranjang. Untuk istirahat.

" Mas " panggil Alisya pelan

" Iya " sahut Arjuna yang membaringkan dirinya di paha Alisya. Alisya mengusap lembut rambut Arjuna.

" Mas gak mau cerita tentang kehidupan mas ? " tanya Alisya

" Kamu mau denger?" Tanya Arjuna

" Ya iya dong mas, kita kan udah lama gak ketemu. Terus juga kenapa gak pernah ngehubungin aku lagi. Mana nomornya gak aktif lagi. Sampai sekarang. Masa istri gak punya nomor suami nya sendiri " sebal Alisya. Arjuna tertawa pelan mendengar ocehan istrinya itu. Sifat aslinya telah keluar.

Sastra dan Angka ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang