23. Langkah

11 1 0
                                    

Adzan subuh telah berkumandang, membangunkan para insan yang terlelap dalam alam mimpinya.

Begitu pula dengan gadis cantik ini, siapa lagi kalau bukan Alisya-pemeran utama bukan.

Alisya segera turun dari tempat tidurnya, menuju kamar mandi. Mengambil air wudhu dan menggelar sajadah disamping tempat tidurnya.

Segeralah ia menunaikan sholat subuh, tak lupa dua rakaat sebelum subuh-lebih segalanya dari dunia dan seisinya.

Setelah selesai, Alisya masuk kembali ke kamar mandi untuk mandi. Lalu ia menuju kasur kembali. Membaca sekilas lagi materi.

" Bismillah, kamu pasti bisa Alisya. Semangat!!!!" ucap Alisya menyemangati diri sendiri.

Setelah dirasa cukup, Alisya segera berkemas untuk menuju tempat seleksinya hari ini.

Alisya membuka pintu kamar, dan berpapasan dengan gadis yang mungkin seumuran dengannya.

" Anak kos baru ya teh " ucap gadis itu dengan ramah

" Iya teh, baru kemarin " jawab Alisya

" Oalah iya, ini pagi pagi udah rapi mau kemana?" Tanya gadis itu

" Mau ikut seleksi perguruan tinggi teh " sahut Alisya

" Oh gitu, kenalin aku Vani " ucap gadis itu-bernama Vani

" Alisya teh " ujar Alisya

" Saling panggil nama aja ya, kayaknya kita seumuran " sahut Vani

" hehehe iya ya, yaudah aku berangkat dulu ya Van. Nanti dilanjut lagi ngobrolnya " ucap Alisya

" Oke, kamu semangat ya Alisya semoga lulus " jawab Vani

" Amiin, makasih Vani " ujar Alisya
" Assalamualaikum " sambungnya

" Waalaikumsalam " jawab Vani

***

Alisya menuju universitas dengan naik angkot. Setibanya ditempat, ia segera mencari rungannya.

" Ketemu juga tempatnya " guman Alisya

Disana sudah cukup banyak peserta ujian. Ada yang duduk sambil membaca materi, ada yang mengobrol dengan temannya, ada juga yang hanya fokus terhadap smartphonenya masing-masing.

Alisya sedikit bingung akan melakukan apa-aneh memang. Tak ada yang dikenalinya disini. Terlalu canggung untuk memulai perkenalan.

Secara tak sengaja matanya menangkap gadis yang tengah duduk sendiri, dikursi yang melingkari meja. Ditaman kecil depan ruang ujian berlangsung.

Gadis itu cantik, sangat cantik bahkan. Rambut sebahu yang indah, dan kulit putih bersih. Bentuk tubuh yang pas pula. Alisya sedikit ragu, namun ia segera membuang pikiran buruknya, dan menuju ke meja itu.

" Permisi, boleh saya ikut duduk disini " ucap Alisya dengan sopan sambil tersenyum

Gadis itu mengadahkan kepalanya untuk melihat Alisya.

" Boleh, duduk aja. Ga usah canggung kalo ga gue " ucap gadis itu

" Terimakasih " sahut Alisya

" Kenalin, aku Alisya. Nama kamu siapa? " sambung Alisya, tak ada salahnya untuk berkenalan terlebih dahulu bukan

" Nama gue Shereen Putri Gunawan, lo bisa panggil gue Shereen Alisya " sahut Shereen dengan ramah

" Hai Shereen, cantik ya namanya seperti orangnya " ujar Alisya dengan tertawa pelan

" Ah elo Sya, bisa aja. Lo juga cantik banget kok. Imut gitu lagi " sahut Shereen dengan cekikikan

Alisya tersenyum, menanggapi ucapan Shereen.

Sastra dan Angka ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang