Tae Hyung lagi-lagi mendatangiku ketika aku sedang asyik mencerna buku di kelas. Teman-teman lain memandangiku, kurasa mereka berpikir aneh tentangku. Aku tahu bahkan tanpa aku memalingkan wajah dari buku. Aku bangkit dan berjalan keluar dari kelas.
"Ji Young." Tae Hyung memanggil Ji Young yang berjalan di depannya.
"Kenapa?" Ji Young berbalik menatap Tae Hyung. "Berhenti mengikutiku."
"Kau tahu, aku ingin bertanya banyak hal kepadamu. Tapi kau..."
"Bertanya apa?"
Tae Hyung diam. Dua detik kemudian aku berbalik, berjalan dengan langkah lebar untuk menghindari laki-laki satu ini. Aku merasa bahwa dia penguntit. Dan aku tidak menyukai hal itu.
Laki-laki itu tidak mengejarku dan aku bersyukur. Aku memasuki perpustakaan dan mulai duduk di tempat biasa. Berselonjor diantara dua rak dengan sebuah buku di tangan.
Aku tahu bahwa orang macam aku sungguh tidak menyenangkan di mata orang-orang, terlebih lagi yang iri atas sikap terbaik guru-guru yang ditujukan kepadaku.
Namun ada seorang guru -dia masuk sekitar tahun ajaran baru ketika aku kelas 12- yang sungguh benci aku. Aku tahu dia menatap tajam ke arahku ketika aku duduk di sisi ini.
Guru itu, seorang guru laki-laki adalah guru etika. Dia amat disiplin. Setidaknya aku tahu bahwa dia guru yang menyenangkan jika diajak bicara. Tapi suatu rahasia besar dia simpan amat rapat di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Of Your Tears | Jimin Fanfiction |
FanfictionAku merasa baik-baik saja sampai akhirnya aku merasa cemas. Aku merasa aman saat aku tidak bergaul dengan teman-teman yang lain. Namun seorang ingin mendekatiku dan itu membuat aku merasa gila.