16

36 2 0
                                    

Hujan salju kembali turun di musim dingin bulan desember. Aku merapatkan syal yang tertata di leher dan memasukkan tangan ke saku. Hotpack terasa hangat, membuatku nyaman.

Jalanan tertutup salju putih. Hanya sebagian kecil yang terlihat aspalnya. Tidak ramai, hanya beberapa mobil lewat dengan kecepatan sedang. Di pertigaan, aku berbelok ke kanan dan hendak menyebrang.

Aku menengok ke kanan dan sebuah mobil menghantam tubuhku dengan ganas. Aku terlempar sekitar dua meter dari tempat kejadian. Aku terluka dan ini sebuah kejadian langka. Darah menetes deras dari kepala dan aku bisa mendengar suara deruman mobil.

Guru etika.

Aku menyipitkan mata. Melihat dengan seksama orang yang baru saja membuatku sulit bergerak.

Guru etika itu tengah bicara lewat temannya di telpon. Aku tidak bisa mendengarnya karena kepalaku mulai sakit. Orang-orang belum datang sementara darahku sudah membuat es beku disekitar menjadi merah.

Derap langkah kaki membuat aku terjaga. Aku melempar ranting kayu agar orang itu melihat aku. Seorang laki-laki, berlari ke arahku.

"Kau baik-baik saja?"

Aku diam dan meminta ia membantuku agar aku berdiri. Lalu ia memapahku menuju kursi di sebelah timur.

"Kau kenapa?"

Aku menggeleng. Rasa sakit menjalar di tubuhku. Dan aku merasa tersengal ketika bernapas. Mataku mencari sesuatu di jalanan yang kurasa akan bisa kuambil untuk dijadikan bukti. Namun nihil.

Dibalik pohon aku melihat cctv berwarna putih dengan sinar titik merah. Lalu tersenyum simpul.

The Last Of Your Tears | Jimin Fanfiction |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang